Kajian Islam

Bagaimana Hukum Mengerjakan Shalat Isya Larut Malam Bareng dengan Tahajud? Ini Penjelasan Buya Yahya

Buya Yahya memaparkan, dalam ibadah shalat malam, sebenarnya yang lebih penting untuk dilakukan merupakan shalat witir.

Penulis: Yeni Hardika | Editor: Amirullah
SERAMBINEWS.COM/SYAMSUL AZMAN
Buya Yahya Al Bahjah - (SERAMBI/SYAMSUL AZMAN) 

SERAMBINEWS.COM - Shalat Isya merupakan ibadah shalat fardhu yang ditunaikan pada malam hari.

Berbeda dengan ibadah shalat fardhu lainnya yang waktu pengerjaannya lebih singkat, shalat Isya memiliki rentang waktu pengerjaan yang cukup panjang.

Namun waktu yang panjang ini terkadang membuat sebagian umat muslim sering menunda untuk menunaikannya hingga larut malam.

Salah satu alasannya ialah agar bisa sekalian dikerjakan dengan shalat Tahajud.

Sementara itu, diketahui pula bahwa shalat tahajud memiliki waktu-waktu utama dan yang paling baik untuk ditunaikan.

Waktu utama itu yakni pada sepertiga malam akhir atau setengah malam akhir.

Oleh sebab itu, ada beberapa yang menunaikan shalat Isya hingga mendekati akhir waktu.

Baca juga: Tak Banyak yang Tahu, Apakah Tidur Bisa Membatalkan Wudhu? Begini Jawaban Buya Yahya

Namun pertanyaannya, apakah boleh menunda mengerjakan shalat Isya hingga larut malam agar bisa sekalian mengerjakan shalat Tahajud?

Bagaimana pula dengan hukumnya?

Hukum Tunaikan Shalat Isya Larut Malam Sekalian Shalat Tahajud

Pengasuh Lembaga Pengembangan Da'wah dan Pondok Pesantren Al-Bahjah yang berpusat di Cirebon, Yahya Zainul Ma'arif dalam salah satu video kajiannya pernah membahas soal hukum shalat isya dikerjakan larut malam sekalian dengan shalat tahajud.

Pembahasan dari ustad yang lebih akrab disapa Buya Yahya ini berawal dari pertanyaan dari salah satu jamaah.

Sebagaimana dilansir Serambinews.com dari video unggahan YouTube Buya Yahya, jamaah itu menyampaikan bahwa dirinya memiliki kesulitan bangun pada malam hari untuk mengerjakan shalat tahajud.

Namun jika ia menunda shalat isya dan mengerjakannya pada akhir waktu, maka ia akan terbangun dan bisa sekalian menunaikan shalat tahajud.

Lalu jamaah tersebut bertanya, apakah caranya yang demikian itu boleh dilakukan agar tetap istiqamah mengerjakan shalat tahajud?

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved