Marmawi, Usaha Arang Tempurung Kelapa untuk Nagan Raya

"Alhamduliah. Ini usaha kecil-kecil. Ada lahan dipinjamkan ke saya. Lalu saya buka usaha arang tempurung kelapa," kata Marwawi, saat ditemui Serambinewsm.com, Kamis (18/1/2024).

Laporan Rizwan I Nagan Raya

SERAMBINEWS.COM, SUKA MAKMUE - Marmawi (52) adalah seorang warga menetap di Desa Puloe Ie, Kecamatan Kuala Pesisir, Nagan Raya.

Pria tersebut sudah 3 tahun merintis usaha kecil-kecilan arang tempurung kelapa.

Ia kerja sendiri dengan alat yang sangat tradisional karena belum pernah dibantu peralatan oleh pemerintah.

"Alhamduliah. Ini usaha kecil-kecil. Ada lahan dipinjamkan ke saya. Lalu saya buka usaha arang tempurung kelapa," kata Marwawi, saat ditemui Serambinewsm.com, Kamis (18/1/2024).

Pria yang sudah beberapa tahun terakhir tinggal sendiri karena istri telah meninggal dunia itu menyatakan, usaha ini guna memenuhi kebutuhan hari-harinya.

"Batok kelapa saya beli di pasar kawasan Simpang Peut sebagai bahan untuk dibakar menjadi arang," ujar Marmawi.

Ia menjelaskan, proses pembuatan arang tempung harus menjalani beberapa tahapan hingga dibakar serta terakhir baru bisa dijual kembali.

Baca juga: VIDEO - Muda Mudi di Desa Wisata Lubuk Sukon Aceh Besar Dilatih Kerajinan Tempurung Kelapa

Arang tempurung sejauh ini permintaan baru sebatas lokal Nagan Raya, seperti bahan bakar ikan, bakar sate  dan sejumlah lainnya.

"Kalau di luar negeri itu menjadi kebutuhan banyak dicari. Tapi beberapa waktu lalu pernah ada datang dari luar negeri melihat usaha arang tempurung saya. Tapi mereka butuh banyak, sehingga tidak mampu disediakan, apalagi saya kerja manual," ujar Marmawi.

Pria tersebut menyampaikan harapan, bila pemerintah membantu peralatan kerja, maka dirinya akan sangat berbahagia.

Sehingga usaha arang tempurung ini bisa terus berjalan di Nagan Raya serta melebarkan sayapnya. (*)

Baca juga: Gunakan Alat Tradisional, Marmawi Rintis Usaha Arang Tempurung Kelapa di Nagan Raya