Kajian Kitab Kuning

Hukum Membaca Ta’awudz dan Basmalah Sebelum Ayat Al-Qur’an Ketika Berhujjah

Pengertian ta’awudz di sini adalah ucapan, “a’uu dzubillahi minassyaithanirrajiim” dan pengertian basmalah adalah ucapan “bismillahirrahmanirrahiim”.

Editor: Agus Ramadhan
Tangkap Layar Youtube SERAMBINEWS
Dewan Pembina DPP Ikatan Sarjana Alumni Dayah (ISAD) Aceh, Tgk Alizar Usman MHum. 

Sunnah membaca basmallah bagi orang-orang yang membacanya pada tengah-tengah surat. Ini merupakan nash Imam Syafi’i. (Fathul Muin, (dicetak pada hamisy I’anah al-Thalibin): I/49)

Sebagian umat Islam anjuran membaca ta’awudz dan basmalah ini dipahami sampai melebar kepada ketika membaca ayat al-Qur’an dalam rangka berhujjah dan mengemukan dalil dalam diskusi maupun ceramah agama lainnya.

Ucapan dalam berhujjah biasanya dengan mengucapkan, “Qaalallahu Ta’ala fiil qur’anilkarim” atau dalam Bahasa Indonesia “Allah Ta’ala berfirman dalam al-Qur’an yang mulia” atau yang semakna dengannya, kemudian membaca ta’awudz, kemudian membaca basmalah.

Ada juga membaca ta’awudz saja atau basmalah saja. Sesudah itu baru membaca ayat al-Qur’an yang ingin dibacakan.

Untuk lebih memahami rangkain kalam ini, perhatikan contoh berikut ini:

“Allah Ta’ala berfirman dalam al-Qur’an, Surat al-Baqarah, ayat 2: A’uu dzubillahi minassyaithanirrajiim, Bismillahirrahmanirrahiim,

ذَٰلِكَ ٱلْكِتَٰبُ لَا رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِّلْمُتَّقِينَ

Rangkaian kalam seperti ini, tentunya akan mengakibatkan kerancuan maknanya serta dapat mengakibatkan kesalahpahaman pendengar dalam menentukan mana yang menjadi firman Allah Ta;ala. Karena penempatan ta’awudz dan basmalah sesudah ucapan “

“Allah Ta’ala berfirman dalam al-Qur’an” telah menempatkan ta’awudz dan basmalah termasuk dalam rangkaian firman Allah. Ini tentu menyalahi dengan yang sebenarnya. Karena itu, Imam al-Suyuthi dalam kitab al-Hawi lil Fatawi, beliau mengatakan, 

وإن قال أعوذ بالله من الشيطان الرجيم وذكر الآية ففيه من الفساد جعل الاستعاذة مقولا الله وليست من قوله

Jika seseorang mengatakan, “Auu’dzu billahi minassyaithanirrajiim, kemudian menyebut ayat, maka di sini muncul kerancuan sebab menjadikan ta’awudz bagian dari firman Allah, sedangkan ia bukan firman Allah.(al-Hawi lil Fatawi; I/353)

Hal yang sama tentunya juga berlaku apabila seseorang membaca basmalah sebelum pengucapan ayat al-Qur’an dalam berhujjah sebagaimana pengucapan ta’awudz sebelum pengucapan ayat al-Qur’an.

Karena akan menempatkan basmalah menjadi bagian dari ayat al-Qur’an yang dibaca.

Pada halaman sebelumnya, Imam al-Suyuthi mengatakan,        

فأقول الذي ظهر لي من حيث النقل والاستدلال أن الصواب أن يقول قال الله تعالى ويذكر الآية ولا يذكر الاستعاذة فهذا هو الثابت في الأحاديث والآثار من فعل النبي صلى الله عليه وسلم والصحابة والتابعين فمن بعدهم

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved