WN Bangladesh Tersangka Penyelundupan

Terungkap Asal Usul Kapal Pengangkut Etnis Rohingya di Kuala Parek, Diduga Dulu Milik Warga Aceh

"Kapal motor pengangkut etnis Rohingya ini dari keterangan yang kita peroleh bahwa berapa waktu lalu ditangkap Coast Guard India," terang Kapolres.

Penulis: Zubir | Editor: Saifullah
For Serambinews.com
Kapolres Langsa, AKBP Andy Rahmansyah SIK, SH, MH didampingi Kasat Reskrim, Iptu Rahmad, SSos, saat menggelar konfrensi pers di aula Mapolres terkait penetapan 3 warga negara Bangladesh sebagai tersangka kasus penyelundupan manusia. 

Setiap penumpang (Rohingya) tersebut per orangnya diharuskan membayar tiket kepada agen sejumlah 100.000 Taka Bangladesh atau sekitar Rp 14.000.000.

Setelah membayar tiket, para penumpang atau warga Rohingya asal Mynamar ini akan dikumpulkan terlebih dahulu di pinggir pantai Tex Naf, Bangladesh.

Kemudian mereka akan diangkut menggunakan kapal kecil untuk dibawa ke tengah laut.

"Lalu mereka dipindahkan lagi ke kapal besar yang sudah disediakan sebelumnya oleh para agen penyelundup," ujarnya.

Kapolres menambahkan, di kapal itu ada 1 orang yang bertugas sebagai nahkoda/kapten kapal yakni MH.

Tersangkan MH diminta oleh agen yang bernama AS (kini DPO), untuk membawa para penumpang tersebut ke Negara Indonesia.

WN Bangladesh jadi tersangka

Sebelumnya, Tiga warga negara asing (WNA) asal Bangladesh ditetapkan sebagai tersangka kasus penyelundupan manusia (People Smuggling) oleh penyidik Satreskrim Polres Langsa

Ketiga warga asing ini ditangkap atas tuduhan sebagai pelaku penyelundupan 137 etnis Rohingya yang kini berada di pantai Kuala Parek, Gampong Kuala Parek, Kecamatan Sungai Raya, Aceh Timur.

Sebelumnya, kapal pengangkut sekitar 137 warga Rohingya itu mendamparkan diri ke pantai Kuala Parek, tanggal 1 Februari 2024 lalu.

Penetapan tiga tersangka penyelundupan manusia ini disampaikan Kapolres Langsa, AKBP Andy Rahmansyah, SIK, SH, MH, didampingi Kasat Reskrim, Iptu Rahmad, SSos, di aula Mapolres, Senin (18/3/2024) sore.

Menurut Kapolres, tiga tersangka ini semuanya berkewarganegaraan Bangladesh.

Mereka adalah, MH (49), selaku nahkoda kapal, MS (27), sopir taxi, dan AT (46), juru masak atau ABK. 

Sedangkan ada 1 orang lagi yang juga ditetapkan sebagai tersangka yaitu AS, wargra negara Bangladesh yang merupakan agen penyelundup etnis Rohingya tersebut. 

Dijelaskan AKBP Andy, penetapan ketiga tersangka warga Bangladesh ini setelah dilakukannya penyelidikan secara marathon oleh petugas Reskrim. 

Berawal kecurigaan petugas, bahwa kapal yang mengangkut seratusan lebih warga Rohingya itu diduga sengaja mendamparkan diri ke Kuala Parek pada awal Februari lalu.  

"Kapal yang mengangkut seratusan lebih Rohingya tersebut dinahkodai oleh MH, dan melibatkan MS, serta AT diduga memang menabrakkan diri ke pantai Kuala Parek," sebut Kapolres Langsa.(*)

 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved