Breaking News

Kupi Beungoh

Boikot atau Ikut Andil dalam Membunuh Saudara Muslim Palestina

Produk-produk yang ada di saat itu mulai diteliti asal-usul dari produk tersebut sampai jika teridentifikasi pro Israel, maka akan di boikot.

Editor: Firdha Ustin
FOR SERAMBINEWS.COM
Ella Fitriana, Mahasiswa Pascasajana uin Ar-Raniry Banda Aceh, Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam, Peminat isu-isu Global. 

Oleh : Ella Fitriana*) 

Pada awal peperangan yang terjadi di Gaza, Masyarakat muslim seluruh dunia bergerak melakukan demo besar-besaran untuk menuntut negaranya memutus hubungan kerja dengan Israel.

Namun upaya ini banyak yang tidak terealisasikan sehingga massa kembali melakukan demo untuk memboikot produk-produk yang terafiliasi dengan Israel.

Produk-produk yang ada di saat itu mulai diteliti asal-usul dari produk tersebut sampai jika teridentifikasi pro Israel, maka akan di boikot.

Kemudian muncullah nama-nama brand produk yang berafiliasi dengan israel dan mulai disebarluaskan di sosial media yang mengakibatkan banyak orang-orang baik dari kalangan muslim dan nonmuslim yang melakukan boikot sehingga menyebabkan menurunnya saham dari perusahaan-perusahaan yang terafiliasi pro Israel.

Saat itu cara ini ampuh untuk menggegerkan perusahaan-perusahaan yang terafiliasi pro Israel, dan mereka segera membuat surat pernyataan bahwasannya mereka tidak berkontribusi dalam membantu akomodasi Israel dalam perang Israel-Hamas.

Namun aksi boikot masih berlanjut saat itu, sampai akhirnya terjadi gencatan senjata.

Setelah gencatan senjata Israel kembali membombardir Gaza, bahkan sampai hari ini, Israel juga bukan hanya membombardir Gaza, namun mereka juga menghalangi bantuan yang masuk ke Gaza yang mengakibatkan banyak balita yang mengalami kekurangan gizi atau gizi buruk dikarenakan tidak adanya bahan makanan yang masuk ke Gaza.

Aksi ini sengaja dilakukan oleh Zionis untuk membunuh secara perlahan rakyat Gaza, pasalnya meski telah di bombardir tetapi rakyat Gaza masih tetap bertahan di kampung halamannya.

Jika melihat dari usaha-usaha yang dilakukan Israel terhadap rakyat Gaza ini menunjukkan bahwasannya rakyat Gaza tidak merasakan takut dengan apa yang dilakukan Israel.

Namun sebagai orang berprikemanusiaan yang melihat berita-berita yang beredar di media sosial melihat kondisi rakyat Gaza yang menderita itu sangat menyayat hati, terlebih harus menyaksikan anak-anak yang menjadi korban.

Aksi boikot yang dilakukan masyarakat Indonesia tentu juga membawa pengaruh.

Pada awal-awal banyak artis dan masyarakat yang menyerukan aksi boikot produk Israel, namun semakin kesini banyak yang sudah meninggalkan aksi boikot di karena banyaknya kebutuhan rumah tangga yang menggunakan produk-produk pro Israel.

Ada satu produk makanan cepat saji yang secara terang-terangan menyatakan keberpihakannya kepada tentara zionis Israel.

Dari media sosial produk makanan cepat saji dengan inisial “M” itu menempelkan sebuah kertas pengumuman bahwasannya mereka mendukung Israel dan tidak peduli dengan Genosida yang terjadi di Gaza, Palestina.

Hal ini tentu saja mendapat banyak kecaman dari masyarakat.

Namun di Indonesia sendiri produk makanan cepat saji ini semakin ramai, bahkan beberapa unggahan di media sosial menunjukkan antusias masyarakat di salah satu daerah di Jawa yang menunjukkan antrian panjang demi  mendapatkan buka puasa gratis dari salah satu produk yang diboikot.

Ini menjadi perbincangan banyak netizen yang pro terhadap Palestina, dan banyak beredar foto-foto meme orang-orang yang kembali menikmati makanan cepat saji tersebut.

Masyarakat Indonesia sepertinya harus kembali disadarkan akan pentingkan memboikot produk-produk terafiliasi Israel agar membantu rakyat palestina, walaupun tidak dapat membantu dalam menyelesaikan peperangan setidaknya membantu untuk mendukung aksi-aksi bela Palestina dan menyatakan keberpihakan terhadap Palestina dan menuntut kebebasan Palestina dari jajahan Israel.

Indonesia yang mayoritas muslim yang selalu mengkoar-koarkan bela Palestina tidak boleh kendor dalam aksi boikot dan tidak boleh kalah dari masyarakat luar negeri yang melakukan boikot atas dasar kemanusiaan dan banyak dari mereka yang pro Palestina dan merealisasikan keberpihakannya dengan aksi protes dan demo di jalan menuntut kebebasan untuk Palestina.

Update dari akun instagram mhusein_gaza01 yang ditandai oleh akun pencerahan sejarah, menuliskan bahwasannya hari ke-180 Genoside, 41,496 Syahid diantaranya 13, 370 anak-anak, 9,671 perempuan dan 37, 676  warga sipil.

Dalam sebuah Hadis Rasulullah Saw, bersabda : “Siapa yang melihat kemungkaran di antara kalian, hendaklah ia mengubah dengan tangannya. Apabila tidak mampu, maka hendaklah ia mengubah dengan lisannya. Jika tidak mampu, hendaklah mengubah dengan hatinya. itu adalah selemah-lemah iman” (HR Muslim)

Dari hadis yang dicantumkan di postingan tersebut menunjukkan bahwasannya jika tidak bisa membantu berperang setidaknya dengan melakukan boikot sudah termasuk membantu dan juga membagikan postingan yang berkenaan dengan Palestina termasuk bantuan dan empati terhadap rakyat Palestina.

*) PENULIS adalah Mahasiswa Pascasarjana Uin Ar-Raniry Banda Aceh, Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam.

KUPI BEUNGOH adalah rubrik opini pembaca Serambinews.com. Setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis.

Baca Artikel KUPI BEUNGOH Lainnya di SINI

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved