Kupi Beungoh

Mengembalikan Kejayaan Sumber Devisa dari Aceh Pasca Penemuan Potensi Gas di South Andaman

eksplorasi paling dikenal akan gas alam cair adalah ladang gas alam Arun, Lhokseumawe, Aceh Utara dan temuan cadangan gas jumbo di laut Lepas Andaman

Editor: Muhammad Hadi
FOR SERAMBINEWS.COM
Dr. Iswadi, M.Pd, Dosen Universitas Esa Unggul-Jakarta 

 Oleh: Dr. Iswadi, M.Pd*)

Indonesia dikenal memiliki sumber daya alam yang melimpah di mata dunia. 

Berbagai penemuan-penemuan sumber alam terus bermunculan seiring inovasi teknologi dan energi terus berkembang. 

Eksplorasi sumber energi pun terus dilakukan.Kekayaan sumber daya alam tersebut membuat perusahaan-perusahaan dunia meliriknya. 

Kerja sama antara pemilik sumber daya alam dan pemilik teknologi eksplorasi pun tak terelakkan. 

Salah satu eksplorasi yang paling dikenal akan gas alam cair adalah ladang gas alam Arun, Lhokseumawe, Aceh Utara dan temuan cadangan gas jumbo di laut lepas Andaman, lepas pantai Aceh, di antara Blok Andaman II dan South Andaman.

Temuan gas bumi tersebut merupakan "giant discovery" alias temuan raksasa dengan Rinciannya, di sumur Timpan-1 Blok Andaman II yang dioperasikan oleh Premier Oil sekitar 5,5 triliun kaki kubik (TCF). 

Sementara, di sumur eksplorasi Layaran-1 yang berada di Blok South Andaman oleh perusahaan energi asal Uni Emirat Arab (UEA) Mubadala Energy memiliki potensi mencapai 6 triliun kaki kubik (TCF) gas-in-place.

 Jadi Andaman yang sebelumnya itu ada implikasi kurang lebih 5,5 TCF tanpa kondensat. 

Kemudian yang Andaman (South Andaman) terakhir ini 6 TCF dan masih dilakukan pengeboran dan Untuk eksplorasi hingga produksi pada lapangan gas diperkirakan membutuhkan waktu kurang lebih 6 tahun. 

Baca juga: SKK Migas dan Mubadala Energy Sosialisasikan Aktivitas Pengeboran di Blok Andaman

Kita berharap gas dari dua wilayah kerja Andaman tersebut dapat segera diproduksikan secepatnya supaya bisa dimanfaatkan untuk ketahanan energi nasional selain itu juga dapat menopang produksi gas yang ada di Andaman, dan harus segera adanya pembangunan kilang LNG baru. 

Karena, fasilitas LNG yang ada di Arun sudah kurang optimal dalam mengolah gas bumi dari lapangan gas dan harus segera di pasang yang baru.

Karena yang sudah ada sudah tuir (tua) dari Tahun 70-an dan harus dipasang LNG yang Gen Z.

Hal tersebut merupakan salah satu upaya mewujudkan mimpi untuk mengembalikan kejayaan devisa dari Arun masa lalu yang telah meniti langkah melalui sektor jasa di bidang migas.

Setelah penemuan potensi gas yang melimpah di South Andaman, tersebut diperkirakan Aceh akan mengalami lonjakan ekonomi yang luar biasa. 

Aceh yang sebelumnya dikenal dengan konflik politik dan tsunami yang menghancurkan pada tahun 2004, kini akan menjadi pusat perhatian dunia karena potensi sumber daya alamnya yang melimpah. 

Kehadiran gas alam baru ini akan dapat membawa Aceh ke jajaran provinsi yang kaya akan sumber daya alam di Indonesia, mengembalikan kejayaan sumber devisa yang pernah hilang.

Pemerintah Aceh, dengan dukungan penuh dari pemerintah pusat, harus segera mengambil langkah-langkah strategis untuk memanfaatkan potensi gas alam tersebut. 

Baca juga: Arun Berpotensi Mengulang Kejayaan Setelah Temuan Blok Gas Raksasa di Laut Andaman

Salah satu langkah pertama yang diambil adalah memperbarui infrastruktur yang ada untuk mendukung eksploitasi sumber daya alam yang baru ditemukan. 

Pembangunan pelabuhan, jalan raya, dan bandara dipercepat untuk memfasilitasi transportasi gas alam dari lokasi pengeboran ke fasilitas pengolahan dan eksportasi.

Selain itu, pemerintah Aceh juga memperkenalkan kebijakan investasi yang menarik bagi perusahaan energi internasional. 

Mereka menawarkan insentif pajak dan kemudahan birokrasi untuk menarik minat investor dalam pengembangan dan eksploitasi ladang gas alam di South Andaman

Langkah ini membantu mempercepat proses eksploitasi sumber daya alam dan mengoptimalkan potensi ekonomi yang ada.

Dampak ekonomi dari penemuan potensi gas di South Andaman sangat signifikan bagi Aceh

Sektor industri, terutama sektor energi, berkembang pesat dengan hadirnya investasi baru dan peningkatan produksi gas alam. 

Ini membawa berbagai manfaat, termasuk penciptaan lapangan kerja baru, peningkatan pendapatan per kapita, dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Tidak hanya sektor energi yang mendapatkan dampak positif, tetapi sektor lainnya juga ikut merasakan manfaatnya. 

Sektor jasa, seperti perhotelan dan pariwisata, mengalami pertumbuhan karena peningkatan kunjungan wisatawan dan ekspatriat yang terlibat dalam industri energi. 

Pertumbuhan ekonomi yang lebih luas juga mendorong perkembangan sektor lainnya, seperti pendidikan dan kesehatan, yang pada gilirannya meningkatkan kualitas hidup penduduk Aceh secara keseluruhan.

Namun, kesuksesan Aceh dalam mengembalikan kejayaan sumber devisa tidak datang tanpa tantangan. 

Salah satu tantangan utama adalah memastikan bahwa eksploitasi sumber daya alam dilakukan secara bertanggung jawab dan berkelanjutan. 

Pemerintah Aceh harus bekerja sama dengan para pemangku kepentingan untuk mengimplementasikan praktik-praktik terbaik dalam industri energi untuk melindungi lingkungan dan masyarakat setempat.

Selain itu, Aceh juga dihadapkan pada tantangan geopolitik dan ekonomi yang kompleks. 

Persaingan antara negara-negara dan perusahaan energi internasional untuk menguasai dan mengontrol sumber daya alam dapat menimbulkan ketegangan dan konflik. 

Oleh karena itu, Aceh harus dapat menjaga kemandirian dan kedaulatan atas sumber daya alamnya sambil tetap terbuka terhadap kerja sama internasional yang saling menguntungkan.

Baca juga: SKK Migas dan Mubadala Energy Umumkan Penemuan Gas Besar di South Andaman, Perairan Aceh

Dengan menghadapi tantangan ini secara proaktif dan dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam secara bijaksana, Aceh dapat memastikan bahwa kejayaan sumber devisa yang baru ditemukan akan berlanjut dalam jangka panjang. 

Ini akan memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi ekonomi Aceh serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

Dalam beberapa tahun ke depan, Aceh diharapkan akan terus menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di Indonesia, menjadi contoh bagi daerah lain tentang bagaimana pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan dapat menghasilkan kejayaan ekonomi dan sosial. 

Dengan memanfaatkan potensi sumber daya alamnya secara bertanggung jawab dan dengan dukungan dari pemerintah dan masyarakat, Aceh dapat meraih kesuksesan yang berkelanjutan dan mengembalikan kejayaan sumber devisa yang pernah hilang.

*) PENULIS adalah Dosen Universitas Esa Unggul, Jakarta

KUPI BEUNGOH adalah rubrik opini pembaca Serambinews.com. Setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis.

Baca Artikel KUPI BEUNGOH Lainnya di SINI

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved