Berita Aceh Timur
Bunda PAUD Aceh Timur Sosialisasi Program Transisi Pendidikan Anak Usia Dini
“Kami akan mengadakan sosialisasi dari bulan April hingga pertengahan Mei 2024, menjelang periode penerimaan siswa baru,” ungkap Arfaiyah
Penulis: Maulidi Alfata | Editor: Nur Nihayati
“Kami akan mengadakan sosialisasi dari bulan April hingga pertengahan Mei 2024, menjelang periode penerimaan siswa baru,” ungkap Arfaiyah
Laporan Maulidi Alfata | Aceh Timur
SERAMBINEWS.COM, IDI - Wakil Bunda PAUD di Aceh Timur, Arfaiyah, telah menginisiasi serangkaian kegiatan sosialisasi untuk memperlancar transisi dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) ke Sekolah Dasar (SD) yang lebih menyenangkan dan harmonis.
Kegiatan ini berlangsung di berbagai SD dan MIN yang tersebar di beberapa kecamatan di wilayah Kabupaten Aceh Timur.
“Kami akan mengadakan sosialisasi dari bulan April hingga pertengahan Mei 2024, menjelang periode penerimaan siswa baru,” ungkap Arfaiyah, Kamis (25/4/2024).
Menurutnya, sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman para pendidik dan staf pendidikan tentang pentingnya program transisi yang mulus dari PAUD ke SD, sehingga dapat menciptakan kesinambungan antara kurikulum PAUD dan SD.
Istri dari pejabat terkemuka di Aceh Timur tersebut menekankan bahwa inisiatif Gerakan Transisi PAUD ke SD yang menyenangkan ini muncul sebagai respons terhadap kesalahpahaman yang berkembang di masyarakat.
Kesalahpahaman tersebut adalah anggapan bahwa anak-anak harus sudah mahir membaca, menulis, dan berhitung sebelum memasuki SD.
“Kesalahpahaman ini seringkali menghalangi anak-anak dari hak mereka untuk mendapatkan pendidikan dasar, hanya karena mereka belum menguasai keterampilan dasar tersebut,” jelas Arfaiyah.
Dia juga menambahkan bahwa pandangan sempit yang hanya mengutamakan keterampilan membaca, menulis, dan berhitung ini berdampak negatif pada perkembangan anak, tidak hanya bagi mereka yang akan memasuki SD tetapi juga bagi anak-anak di PAUD.
“Kesalahpahaman ini telah menyebabkan pendidikan di PAUD terfokus pada keterampilan dasar tersebut dan mengabaikan pengembangan enam kemampuan fondasi anak, termasuk pemahaman agama dan moral, keterampilan sosial dan bahasa, kematangan emosi, kognitif, motorik, serta sikap positif terhadap pembelajaran,” terang Arfaiyah.
Dia menambahkan bahwa kesalahpahaman ini juga mempengaruhi proses seleksi di SD, di mana keterampilan dasar tersebut masih dijadikan standar utama untuk menerima siswa baru.
“Anak-anak kita memiliki hak yang harus dihormati oleh orang dewasa, termasuk hak untuk bermain dan bereksplorasi. Kewajiban untuk menguasai keterampilan dasar tersebut seringkali membatasi hak mereka untuk bermain, padahal bermain merupakan cara belajar yang alami bagi anak-anak usia dini,” ucapnya.
Dia juga menyoroti bahwa masih banyak anak yang belum pernah mengikuti pendidikan PAUD karena berbagai alasan, sehingga tidak adil jika mereka diharuskan mengikuti tes keterampilan dasar tersebut.
“Melalui gerakan transisi PAUD ke SD yang menyenangkan ini, saya, sebagai Bunda PAUD Kabupaten Aceh Timur, mengajak semua pihak untuk berpartisipasi dalam gerakan perubahan ini. Ini adalah semangat yang ingin saya sampaikan,” tutup Arfaiyah.
Acara ini juga dihadiri oleh wakil bunda paud (ibu pj. Sekda), Ketua Pokja Bunda PAUD Cut Fachriana Dewi, SE, pengurus pokja bunda paud, dan perwakilan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
| Terima Kompensasi Rp 7 Juta per KK, 17 Rumah Warga Aceh Timur di Tanah KAI Digusur |
|
|---|
| Ribuan Honorer Paruh Waktu di Aceh Terancam, Anggota DPRA Desak Pemprov Bertindak Cepat |
|
|---|
| Deal! Per KK Terima Kompensasi Rp7 Juta, 17 Rumah Warga di Tanah PJKA Digusur |
|
|---|
| CDC Aceh Timur Latih Puluhan Tenaga Ahli Kakao dari Kalangan Gen Z |
|
|---|
| Kasus Pembunuhan Kurir di Aceh Timur, Polisi Serahkan Tersangka ke Jaksa |
|
|---|
