Kupi Beungoh

Arah Baru Pendidikan Indonesia

Arah baru pendidikan Indonesia perlu difokuskan pada sistem yang inklusif, adaptif, dan berkelanjutan guna menjawab tantangan-tantangan masa depan

Editor: Muhammad Hadi
FOR SERAMBINEWS.COM
Dr. Iswadi, M.Pd, Dosen Universitas Esa Unggul, Jakarta 

Lebih jauh lagi, sekolah-sekolah harus dijadikan sebagai model tempat pembelajaran keberlanjutan. 

Misalnya, sekolah dapat menerapkan program hemat energi, pengelolaan air, serta kebun sekolah yang dikelola bersama oleh siswa dan guru. 

Melalui praktik langsung, siswa tidak hanya belajar teori tetapi juga memahami pentingnya tindakan nyata untuk keberlanjutan.

Kolaborasi dan Partisipasi Semua Pihak

Untuk mencapai arah baru pendidikan yang inklusif, adaptif, dan berkelanjutan, kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta sangat diperlukan. 

Baca juga: Tata Kelola Anggaran agar Bebas SiLPA

Pemerintah harus berperan sebagai pengarah kebijakan dan penyedia fasilitas, sementara masyarakat dan sektor swasta bisa menjadi mitra dalam pelaksanaan program-program pendidikan.

Peran orang tua dalam pendidikan anak juga tidak boleh diabaikan. Keterlibatan aktif orang tua dalam proses belajar mengajar dapat memberikan motivasi tambahan bagi anak serta memastikan bahwa pendidikan yang diterima di sekolah dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. 

Sementara itu, sektor swasta dapat berkontribusi melalui program CSR (Corporate Social Responsibility) yang mendukung pendidikan, seperti penyediaan beasiswa, pembangunan infrastruktur, atau pelatihan guru.

Menghadapi Tantangan dan Rintangan

Tentu saja, upaya menuju arah baru pendidikan ini tidak akan lepas dari berbagai tantangan. Tantangan terbesar adalah kesenjangan akses dan kualitas pendidikan antara daerah perkotaan dan pedesaan.

 Infrastruktur yang kurang memadai di daerah terpencil, serta kurangnya tenaga pengajar yang berkualitas menjadi kendala utama yang perlu diatasi. 

Pemerintah perlu memastikan bahwa distribusi anggaran pendidikan lebih merata dan tepat sasaran, serta memberikan insentif bagi guru yang bersedia mengajar di daerah terpencil.

Selain itu, resistensi terhadap perubahan juga menjadi tantangan. Pembaruan kurikulum dan metode pembelajaran sering kali menghadapi penolakan dari pihak-pihak yang sudah nyaman dengan sistem yang ada. 

Oleh karena itu, penting untuk melakukan sosialisasi dan pelatihan yang memadai agar semua pihak memahami dan mendukung perubahan yang dilakukan.

Baca juga: Imbauan Untuk Jamaah Haji, Jangan Tahan Kencing dan BAB Selama di Pesawat, Ini Dampaknya

Arah baru pendidikan Indonesia menuju sistem yang inklusif, adaptif, dan berkelanjutan adalah sebuah keharusan untuk menghadapi tantangan masa depan. 

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved