Berita Aceh Barat

Sidak Lokasi Tambang Emas di Tutut, DPRK Aceh Barat Temukan Kapal Pengeruk Cina dan Vietnam

Selain dua kapal pengeruk emas, beber Kamaruddin, tim DPRK juga menemukan adanya orang asing yang bekerja di sana.

Penulis: Sadul Bahri | Editor: Saifullah
Dok DPRK Aceh Barat
Wakil Ketua DPRK Aceh Barat, H Kamaruddin bersama anggota komisi melakukan peninjau lokasi penambangan emas di kawasan Tutut-Lancong, Kecamatan Sungai Mas, Sabtu (25/5/2024). 

Inspeksi mendadak tersebut guna melihat langsung kondisi di lapangan, di mana sebelumnya beredar kabar ada kapal ilegal yang melakukan penambangan emas secara ilegal di daerah itu.

“Sudah sekian lama aktivitas penambangan emas berlangsung tetapi belum ada PAD untuk daerah,” kata Wakil Ketua II DPRK Aceh Barat, H Kamaruddin, SE didamping Anggota DPRK, Ahmad Yani kepada Serambinews.com, Senin (27/5/2024).

“Oleh karena itu, kami dari DPRK akan segera memanggil pihak KPPA sebagai pemegang IUP dan sejumlah perusahaan tambang emas lainnya,” tukas Kamaruddin.

“Kami juga akan memanggil PT Indo Asia Mineral Persada, perusahaan Vietnam, dan perusahaan Pak Joni dari Medan. Dari pemerintahan juga akan dilakukan pemanggilan seperti pihak Imigrasi dan Badan Pengelolaan Kekayaan Daerah (BPKD),” tandasnya.

Disebutkan dia, saat ini ada 3 perusahaan yang melakukan aktivitas tambang di lokasi IUP KPPA di kawasan Sungai Mas, Kabupaten Aceh Barat.

Ketiga perusahaan yang berada di bawah KPPA selaku pemegang IUP, yaitu PT Indo Asia Mineral Persada, perusahaan Vietnam, dan perusahaan Pak Joni asal Medan.

Diungkapkan Kamaruddin, kekayaan alam yang terus dikeruk di Aceh Barat belum ada sama sekali setoran PAD untuk daerah.

Sehingga kondisi ini tidak bisa dibiarkan terus menerus, tanpa ada keuntungan untuk daerah dan masyarakat.

“Jangan sempat kekayaan daerah habis, Aceh Barat dan masyarakat masih dalam kemiskinan, sementara kekayaan alam melimpah,” urai dia.

“Kita sudah siapkan surat pemanggilan untuk dilakukan rapat dengar pendapat (RDP) dengan KPPA dan sejumlah pihak perusahaan yang bekerja sama di sana, termasuk keberadaan orang asing di sana,” kata H Kamaruddin yang didampingi Ahmad Yani, anggota DPRK setempat.

Disebutkan, pada Sabtu (25/5/2024), tim DPRK Aceh Barat dari sejumlah komisi melakukan peninjauan ke lokasi penambangan emas di kawasan Tutut dan Lancong, Kecamatan Sungai Mas.

Pihak DPRK yang selama ini hanya mengetahui ada hanya pihak KPPA dan PT Indo Asia Mineral Persada yang beroperasi di sana, akan tetapi ada temuan dua perusahaan lagi yang berada di bawah KPPA yang beroperasi di daerah Sungai Mas.

 Dua perusahaan tersebut yakni  perusahaan Vietnam yang sedang beroperasi di daerah aliran sungai yang bermuara ke Krueng Woyla dengan menggunakan kapal pengeruk emas.

Sedangkan perusahaan Pak Joni asal Medan melakukan penambangan di daerah daratan dengan melakukan pengeboran.

,Namun pengeboran itu masih dalam percobaan, sedang kapal Vietnam sudah melakukan operasi.

Sementara kapal pengeruk emas dari PT Indo Asia Mineral Persada baru melakukan uji coba lantaran kapal baru selesai dirakit di sungai tersebut. atau lokasi penambangan emas tersebut.(*)

 

 

 

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved