Konflik Palestina vs Israel

Israel Ancam Spanyol Tutup Konsulat Jika Layani Warga Palestina, Ini Respon Tenang Madrid

Israel ancam Spanyol tutup konsulatnya di Yerusalem jika memberikan pelayanan kepada warga Palestina di Tepi Barat.

Penulis: Sara Masroni | Editor: Ansari Hasyim
AP Photo
Seorang anak laki-laki mengibarkan bendera Palestina dalam protes mendukung Palestina dan menyerukan gencatan senjata di Gaza, di Barcelona, ​​Spanyol, 20 Januari 2024 lalu. Israel ancam Spanyol tutup konsulatnya di Yerusalem jika memberikan pelayanan kepada warga Palestina di Tepi Barat, begini respon tenang dari Madrid. 

Diketahui, Israel bereaksi dengan marah terhadap pengakuan resmi negara Palestina yang dibuat minggu ini oleh Spanyol, Irlandia dan Norwegia.

Bahkan Israel melarang Konsulat Spanyol di Yerusalem memberikan layanan konsuler kepada warga Palestina yang tinggal di Tepi Barat yang diduduki sebagai pembalasan.

Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, telah menerbitkan pesan berbeda di jejaring sosial yang berisi serangan terhadap Pemerintah Spanyol.

Termasuk video dengan gambar khas Spanyol, diselingi dengan gambar serangan Hamas di Israel pada 7 Oktober 2023 lalu.

Baca juga: Naik atau Turun? Harga Emas di Banda Aceh Hari Ini per Mayam, Jumat 31 Mei 2024

Respons Spanyol, Irlandia dan Norwegia

Menlu Spanyol, Albares pada Selasa ini meyakinkan bahwa negaranya, Irlandia dan Norwegia akan bersama-sama menanggapi provokasi Israel.

Hal itu karena telah mengakui Palestina sebagai sebuah negara.

Respons yang diberikan akan “terkoordinasi, tenang dan tegas” pada saat ketiga negara mempertimbangkannya.

"Tidak ada yang (bisa) mengintimidasi kami," kata Albares.

"(Namun tidak jika negara lain ingin melakukan provokasi," sambungnya memperingatkan dalam pidatonya setelah pertemuan Dewan Keamanan.

Jawabannya akan datang “pada waktu yang tepat”, bukan pada saat “mereka tertarik”, tegasnya.

Pertemuan Menteri Luar Negeri NATO

Di Praha Ceko pada Jumat ini, Menlu Spanyol mengatakan kemarin dia sudah berbicara dengan rekan-rekannya dari Republik Irlandia dan Norwegia.

Pembicaraan tersebut untuk memberikan “tanggapan bersama terhadap berbagai kebohongan yang telah tersebar akhir-akhir ini di jejaring sosial.”

"Kami mempunyai skenario yang sangat mengkhawatirkan di Timur Tengah," kata Albares saat tiba di pertemuan Praha yang akan membahas lingkungan Aliansi di selatan.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved