Konflik Palestina vs Israel
Tentara Israel Resmi Usir Warga Gaza dari Wilayah Khan Younis Palestina
Tentara atau Pasukan Pertahanan Israel (IDF) resmi mengusir warga Gaza dari wilayah Khan Younis, Palestina pada Senin (1/7/2024).
Penulis: Sara Masroni | Editor: Muhammad Hadi
Kemudian Mayor (purnawirawan) Eyal Avnion (25) wakil komandan kompi di Brigade Lapis Baja Cadangan ke-8 Batalyon ke-121, dari Hod Hasharon.
Baca juga: Update Pagi Ini: Dua Warga Sipil Palestina Syahid, Satu Tentara Israel Tewas
Kematian mereka menambah jumlah korban Israel dalam serangan darat terhadap Hamas di Gaza dan dalam operasi militer di sepanjang perbatasan dengan Jalur Gaza menjadi 322.
Seorang prajurit cadangan lain dari Batalyon ke-121 terluka parah dalam insiden yang sama.
IDF masih menyelidiki keadaan tersebut.
Secara terpisah, seorang prajurit dari Brigade Lapis Baja ke-401 dari Batalyon ke-52 terluka parah oleh tembakan anti-tank di Rafah, Gaza selatan.
Netanyahu Terang-terangan Ingin Dirikan Pemerintah Sipil di Gaza
Sementara diberitakan sebelumnya, Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu secara terang-terangan menyampaikan ingin mendirikan pemerintah sipil di Gaza pasca-perang tanpa melibatkan Otoritas Palestina (PA).
Kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dalam beberapa minggu terakhir secara pribadi telah menarik kembali penentangannya terhadap keterlibatan individu-individu yang terkait dengan Otoritas Palestina dalam mengelola Gaza setelah perang melawan Hamas.
Hal ini sebagaimana disampaikan tiga pejabat yang mengetahui masalah tersebut kepada The Times of Israel, dilansir pada Selasa (2/7/2024).
Perkembangan ini terjadi setelah kantor Netanyahu selama berbulan-bulan mengarahkan lembaga keamanan untuk tidak memasukkan otoritas Palestina dalam rencana apa pun untuk pengelolaan Gaza pasca-perang.
Dua pejabat Israel itu mengatakan, perintah tersebut secara signifikan menghambat upaya untuk menyusun proposal realistis pasca-perang yang dikenal sebagai "hari setelahnya."
Secara terbuka, Netanyahu terus menolak gagasan kekuasaan otoritas Palestina atas Jalur Gaza.
Dalam wawancara yang dimuat Channel 14 minggu lalu, perdana menteri Israel itu tidak akan mengizinkan negara Palestina didirikan di wilayah pesisir tersebut.
"Tidak siap untuk memberikan [Gaza] kepada PA," ucap Netanyahu.
Sebaliknya, dia mengatakan kepada jaringan sayap kanan bahwa ia ingin mendirikan pemerintahan sipil di Gaza.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.