Kupi Beungoh
Jalan Terjal Gubernur Aceh 2024-2029: Aceh - Jakarta, Paradigma Aceh Pungo, Jawa Sopan - Bagian XIX
Ketika seseorang mempunyai status, maka kepadanya melekat peran, yakni apa yang harus ia lakukan yang lebih menunjukkan kepada kewajibannya.
Apa yang patut, sopan, dan bersahaja pada budaya suku tertentu bisa jadi sesuatu yang tak patut, tak sopan, atau bahkan dapat dianggap kurang ajar pada budaya yang lain.
Bagaimanakah realitas komunikasi politik dan pemerintahan di Indonesia berlangsung? Hofstede (1983) seorang pskolog sosial di Universitas Mastricht, Belanda dalam kajian lintas budaya di berbagai negara di dunia, memberikan sejumlah instrumen untuk melihat realitas itu.
Hofstede mengajukan beberápa dimensi penting budaya yang berpengaruh pada organisasi dan komunikasi.
Satu diantara indikator penting adalah tinggi rendahnya jarak kekuasaan. Konteks rendah dan tinggi ini merujuk pada seberapa besar suatu budaya bergantung pada komunikasi verbal langsung atau tidak langsung.
Menuruti Hofstede, Indonesia memperoleh jarak kekuasan tinggi -78 point, satu kelompok dengan Cina, 80 point, Vietnam , 70 point, Korea Selatan, 60 point, dan Jepang yang berada pada batas terendah kelompok tinggi ini, 58 point.
Praktek komunikasi dalam kluster jarak kekuasaan tinggi seperti Indonesia, Cina, Korea Selatan, Vietnam, dan Jepang dicirikan oleh budaya yang sangat bergantung kepada hierarki, ketidaksetaraan hak antara pemegang kekuasaan dan bawahannya, komunikasi formal, pemimpin bersifat direktif, pemimpin berkuasa penuh dan mengontrol segalanya. Figur otoritas dihormati penuh dan tidak dipertanyakan. (Bersambung)
*) PENULIS adalah Sosiolog dan Guru Besar USK
KUPI BEUNGOH adalah rubrik opini pembaca Serambinews.com. Setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis.
Baca Artikel KUPI BEUNGOH Lainnya di SINI
Kemudahan Tanpa Tantangan, Jalan Sunyi Menuju Kemunduran Bangsa |
![]() |
---|
Memaknai Kurikulum Cinta dalam Proses Pembelajaran di MTs Harapan Bangsa Aceh Barat |
![]() |
---|
Haul Ke-1 Tu Sop Jeunieb - Warisan Keberanian, Keterbukaan, dan Cinta tak Henti pada Aceh |
![]() |
---|
Bank Syariah Lebih Mahal: Salah Akad atau Salah Praktik? |
![]() |
---|
Ketika Guru Besar Kedokteran Bersatu untuk Indonesia Sehat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.