Detik-detik Longsor Tambang Emas di Gorontalo yang Tewaskan 23 Orang, Banyak Teriakan Minta Tolong

Berdasarkan data terbaru pukul 19.30 WIB, 73 orang selamat, sementara 35 orang masih dicari. Total jumlah korban adalah 131 jiwa.

Editor: Faisal Zamzami
TribunGorontalo.com/Husnul
Tim evakuasi membawa korban longsor dari lokasi tambang emas Suwawa pada Selasa (9/7/2024). 

SERAMBINEWS.COM - Jumlah korban meninggal dunia akibat longsor tambang emas Suwawa, Provinsi Gorontalo bertambah menjadi 23 orang.

Berdasarkan data terbaru pukul 19.30 WIB, 73 orang selamat, sementara 35 orang masih dicari. Total jumlah korban adalah 131 jiwa.

Kepala Basarnas RI, Kusworo, mengatakan hingga saat ini pihaknya mengevakuasi korban tertimpa longsor di Tambang Emas Suwawa.


"Tadi kami berhasil mengevakuasi sebanyak 12 korban jiwa menggunakan helikopter," ungkap Kusworo saat meninjau lokasi Helipad, Selasa (9/7/2024) sore.

Ada tambahan 30 personel Basarnas Jakarta untuk turut membantu mengevakuasi korban yang masih berada di titik longsor.

Mereka adalah Basarnas Spesialis Grup (BSG), tim spesialis untuk mengevakuasi korban yang tertimbun longsor.

"Personel BSG itu merupakan tim yang spesialis untuk pencarian orang dengan skala yang sulit," tuturnya.

 Proses evakuasi di lokasi tambang Suwawa mengalami berbagai kendala, termasuk kondisi medan yang sulit dan cuaca yang tidak menentu.


Meskipun demikian, tim SAR terdiri dari berbagai instansi tetap bekerja keras untuk menemukan korban masih tertimbun.

Berikut daftar pencarian korban yang sementara diupdate oleh Basarnas Gorontalo pada Selasa 9 Juli 2024 sore hari.

Baca juga: Jumlah Korban Tewas akibat Longsor Tambang Emas Gorontalo Bertambah Jadi 23 Orang, 35 Masih Hilang

Berikut daftar pencarian korban yang sementara diupdate oleh Basarnas Gorontalo pada Selasa 9 Juli 2024 sore hari.

Data korban meninggal dunia:

1.Fatma Afita, perempuan 40 tahun

2.Dewa Saputra, laki-laki 4 tahun

3.Samsiar, laki-laki 48 tahun

4.Alfian Manege, laki-laki 17 tahun

5.Lukman, laki-laki

6.Alfian Mamonto, Laki-laki 28 tahun

7.Rahmat Nurhamidi, laki-laki 21 Tahun

8.Rina Muhammad, perempuan 50 Tahun

9.Ramlah Kumuriah, laki-laki 40 tahun

10.Rudin Kunye, laki-laki 55 tahun

11.Mrs X: belum teridentifikasi

12. Hendra Pakaya, laki-laki 30 tahun

13. Pandris Uno, laki-laki 47 tahun

14. Roy Kushina, laki-laki 22 tahun

15. Arjun Djafar, laki-laki 22 tahun

16. Risno Djafar, laki-laki 48 tahun

17. Hamdan Mohammad Kango, laki-laki 50 tahun

18. Aprianto Yusuf, laki-laki

19. Belum teridentifikasi namun sudah dievakuasi

20. Ipen Towalu, laki-laki 48 tahun.

21. Kevin Pakaya, laki-laki 17 tahun.

23. Samsir Tohopi, laki-laki 36 tahun.

Anggota Polda Gorontalo mengevakuasi jenazah korban longsor tambang emas tradisional di Kabupaten Bone Bolango yang dibawa helikopter AW169 bantuan Badan Pemelihara Keamanan (Baharkam) Kepolisian Republik Indonesia.
Anggota Polda Gorontalo mengevakuasi jenazah korban longsor tambang emas tradisional di Kabupaten Bone Bolango yang dibawa helikopter AW169 bantuan Badan Pemelihara Keamanan (Baharkam) Kepolisian Republik Indonesia. (DISKOMINFOTIK PROV. GORONTALO/HARIS RADJU)

Baca juga: Tambang Emas Ilegal di Gorontalo Longsor, 10 Orang Tewas dan Belasan Dilaporkan Hilang

Kisah Pekerja Selamat dari Longsor Tambang di Gorontalo

Rusli Mamonto dan Lukman Mamonto, dua penambang berhasil selamat dari longsor di tambang Suwawa Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo yang terjadi pada Minggu (7/7/2024) dini hari.

Mereka menceritakan detik-detik kejadian longsor yang menimpa dirinya dan belasan kawannya.

Rusli Mamonto dan Lukman Mamonto berasal dari Desa Modayag, Kecamatan Modayag, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Provinsi Sulawesi Utara. Saat insiden terjadi, keduanya sedang tertidur lelap.

"Sekitar jam 04.00 itu kita kaget, kami sangka gempa," ujar Rusli pada Senin (8/7/2024) Ia kemudian berusaha membangunkan rekan-rekannya yang masih tidur.

"Karena kondisi gelap, kita tidak tau mau ke mana," ujar Rusli.

Dalam kondisi gelap, ia lebih memilih keluar camp dan menyelamatkan diri, Sementara itu Lukman bercerita bahwa semuanya terjadi sangat cepat dan ia pun tak berpikir untuk menyelamatkan barang-barang.

"Kejadian begitu cepat. Batu tanah semua bergeser runtuh ke bawah," ungkap dia.

Menurut Lukman, selain dirinya ada 11 penambang yang juga selamat.

Lukman bercerita saat itu cukup mencekam dan ia mendengar teriakan minta tolong di tengah timbunan tanah.

"Ada yang tertimpa pohon sampai tangannya robek, ada pula yang keberadaannya saat ini belum diketahui," kata dia.

Rusli, Lukman dan rekan-rekannya kemudian dievakuasi ke Gedung Medical Legal RS Bhayangkara Gorontalo.

 

Baru 2 minggu menambang

Salah satu korban selamat lainnya adalah Syamsul Kalangi (42), warga warga Desa Modayak, Kecamatan Modayak, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Sulawesi Utara.

Ia mengaku baru sekitar dua minggu menambang di Suwawa, tepatnya di titik bor satu.

Saat kejadian, Syamsul bersama 11 teman kerjanya sedang tertidur.

Sementara longsor terjadi sekitar pukul 04.00 Wita.

"Jadi sudah capek seharian, makanya pulas tertidur," ujar dia, Senin (8/7/2024).

"Karena posisi setengah sadar, makanya tidak siap," kata dia.

Ketika terjadi guncangan, Syamsul segera berlari menyelamatkan diri.

Kondisi gelap dan becek membuatnya jatuh bangun mencari area untuk menyelamatkan diri.

"Pokoknya baku cakar, tidak tahu mau kemana, yang jelas saya harus keluar dari situ," ungkapnya.

Saat berusaha menyelamatkan diri, Syamsul tersandung hingga akhirnya tertimpa timbunan tanah dan bebatuan.

Di tengah timbunan tanah itu, ia mengaku beberapa saat tak sadarkan diri.

"Mungkin ada sekitar beberapa detik tidak sadar," timpalnya.

Tak lama berselang, kesadarannya kembali pulih, dan hanya melihat kegelapan.

"Saya berusaha bongkar tanah yang menimpa saya," kata dia.

Usahanya itu membuahkan hasil dan ia berhasil keluar dari reruntuhan. Syamsul mengenang suasana begitu mencekam.

Ada banyak teriakan meminta pertolongan dan ada pula suara orang-orang menangis.

"Namun saat itu semua sibuk mencari tempat yang aman dulu," ujarnya. Setelah longsor selesai, baru kemudian Syamsul mencari 11 rekan-rekannya yang lain.

"Satu-persatu mereka datang," ujarnya.

Dari total 11 rekannya itu, satu orang ditemukan meninggal dunia.

Baca juga: Pria Ini 9 Kali Keluar Masuk Penjara Penjara Selama 8 Tahun, Kasusnya Selalu Sama

Baca juga: Link live Streaming Spanyol vs Prancis Semifinal Euro 2024, Head to Head La Furia Roja Lebih Unggul

Baca juga: VIDEO - Basket Putra Aceh Timur Lolos ke Babak Delapan Besar, Target Raih Mendali Emas

 

Tribungorontalo.com dengan judul Samsul Kalangi Ceritakan Detik-detik Bencana Longsor Tambang Emas Suwawa Gorontalo

 

Tribungorontalo.com dengan judul Info Terbaru Korban Longsor Tambang Suwawa Gorontalo, Jumlah Orang Meninggal Dunia Bertambah

 

 

 

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved