Kupi Beungoh

Merawat Jaringan: Satu Malam Bersama Diaspora Aceh dan Turkiye di Malaysia

Ekspatriat Aceh yang bekerja secara profesional di Malaysia merupakan salah satu elemen yang sering dilupakan ketika menyebutkan diaspora Aceh.

Editor: Zaenal
SERAMBINEWS.COM/HANDOVER
Penulis, Fahmi M Nasir (kiri) bersama akademisi asal Turkiye Dr. Mehmet Ozay (dua dari kiri) dalam pertemuan kecil keluarga ekspatriat Aceh, di Taman Harmonis, Gombak, Malaysia, Sabtu (27/7/2024) malam. 

Oleh: Fahmi M. Nasir*)

SETELAH pertemuan kami dengan Abe dan Abu pada minggu lalu, beberapa rekan diaspora Aceh di Malaysia, yang bekerja sebagai ekspatriat, mengirimkan pesan.

Intinya, mereka pun memiliki keinginan yang sama untuk dapat memberikan kontribusi baik langsung atau tidak langsung untuk kemajuan Aceh.

Ekspatriat Aceh yang bekerja secara profesional di Malaysia merupakan salah satu elemen yang sering dilupakan ketika menyebutkan diaspora Aceh yang berada di negeri jiran itu.

Padahal mereka ini mempunyai talenta yang luar biasa dan memiliki beragam kepakaran yang mungkin dapat dioptimalkan bagi Aceh.

Cerita pertemuan kami dengan para diaspora Aceh dan Turki di Malaysia ini, berawal dari perbincangan isteri saya dengan sahabatnya yang sama-sama berada di Malaysia.

Karena kesibukan dan rutinitas yang berbeda, mereka telah lama tidak berjumpa.

Setelah berdiskusi, kami pun sepakat untuk melakukan sebuah pertemuan, bukan hanya keluarga kami saja, tapi juga beberapa keluarga rekan-rekan asal Aceh lainnya.

Disepakati pula, pertemuan berlangsung pada Sabtu malam sehabis maghrib, dengan tujuan agar lebih banyak waktu untuk berbincang-bincang dan bertukar cerita.

Kebetulan saya juga sudah lama tidak berjumpa dengan pasangan suami isteri yang sudah kami kenal sejak lama itu.

Alhamdulillah isteri kawan saya tersebut mengabarkan bahwa mereka bisa berjumpa pada waktu yang kami usulkan itu.

Mengingat ada beberapa rekan lain yang juga mengenal dengan baik pasangan suami isteri tersebut, kami pun terfikir mengajak rekan tersebut, tentunya bersama keluarga mereka juga, untuk berjumpa pada Sabtu malam.

Ketika saya menghubungi beberapa rekan lain mengenai rencana perjumpaan tersebut, ada dua orang rekan yang segera memberikan respons positif.

Karena sudah ada empat keluarga yang bisa berjumpa, maka kami juga mengusulkan agar perjumpaan kali ini dilakukan di rumah sewa kami saja.

Tentunya kami sangat gembira ketika rekan-rekan menyetujui usul tersebut tanpa perdebatan sama sekali.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved