Perang Gaza
Pakar: Jika Warga Israel Terbunuh Dianggap Kejahatan Perang, Palestina Disebut Korban tak Sengaja
Ketika warga sipil Israel terbunuh, serangan tersebut secara alami dianggap sebagai kejahatan perang, kata Eldar kepada Al Jazeera.
Delapan puluh jenazah sejauh ini telah teridentifikasi.
Dua puluh jenazah belum dapat diidentifikasi sama sekali.
Selain itu, ada 15 jenazah yang telah tiba di rumah sakit dalam keadaan hancur berkeping-keping.
Mereka tiba dalam kantong plastik atau dibungkus selimut. Tidak ada cara untuk mengidentifikasi jenazah-jenazah ini sama sekali.
Keluarga mencari cara apa pun yang memungkinkan untuk mengidentifikasi orang yang mereka cintai, seperti tanda pada tubuh atau (ciri-ciri khusus).
Itulah cara yang akan mereka lakukan untuk mengidentifikasi mereka dan menawarkan pemakaman yang layak.
Pelapor khusus PBB: Israel melakukan genosida 'satu sekolah pada satu waktu'
Francesca Albanese, pelapor khusus PBB untuk wilayah Palestina yang diduduki, telah mengeluarkan pernyataan yang mengutuk ketidakpedulian dunia terhadap pertumpahan darah massal di Gaza menyusul serangan pagi ini di sekolah al-Tabin.
“Israel melakukan genosida terhadap warga Palestina di satu lingkungan pada satu waktu, satu rumah sakit pada satu waktu, satu sekolah pada satu waktu, satu kamp pengungsi pada satu waktu, satu 'zona aman' pada satu waktu”, tulis Albanese dalam sebuah posting di X.
“Semoga Palestina memaafkan kami atas ketidakmampuan kolektif kami untuk melindungi mereka, dengan menghormati makna paling mendasar dari hukum internasional.”
Mesir: Pembantaian Massal di Gaza Bukti Israel tak Ingin Akhiri Perang
Kementerian Luar Negeri Mesir mengatakan bahwa pembunuhan yang disengaja terhadap warga Palestina adalah bukti konklusif dari kurangnya kemauan politik di pihak Israel untuk mengakhiri perang ini.
Seperti diketahui Sabtu dini hari Israel mengebom sekolah “Al-Tabaeen”, yang menampung para pengungsi sebelah timur Kota Gaza yang menewaskan 100 orang dan melukai puluhan lainnya.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri, Mesir mengecam berlanjutnya serangan Israel terhadap warga sipil di Jalur Gaza, yang belum pernah terjadi sebelumnya mengabaikan ketentuan hukum internasional dan hukum humaniter internasional, menuntut posisi internasional yang terpadu dan efektif yang memberikan perlindungan bagi warga sipil.
Mesir menganggap bahwa terus dilakukannya kejahatan berskala besar ini, dan penembakan yang disengaja terhadap sejumlah besar warga sipil tak bersenjata, setiap kali upaya para mediator semakin intensif untuk mencoba mencapai formula gencatan senjata di Jalur Gaza, merupakan bukti yang meyakinkan dari tidak adanya kemauan politik di pihak Israel untuk mengakhiri perang brutal ini, dan untuk terus melanjutkan penderitaan rakyat Palestina di bawah beban bencana kemanusiaan internasional yang dunia tidak berdaya untuk mengakhirinya.
| Armada Sumud Dekati Gaza, Angkatan Laut hingga Drone 3 Negara Kawal Kapal Bantuan |
|
|---|
| 20 Poin Kesepatakan Trump & Netanyahu, TNI Siap Dikerahkan ke Gaza? |
|
|---|
| Tuai Pro Kontra Internasional, Siapa Tony Blair yang Disebut Bakal Pimpin Transisi Gaza? |
|
|---|
| IDF Semakin Bar-bar, 48 Ribu Warga Gaza Terpaksa Mengungsi, Israel Buka Rute Baru Selama 48 Jam |
|
|---|
| Ungkap 9 Langkah Hentikan Genosida di Gaza, Spanyol Embargo Senjata dan Minyak Israel |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/aceh/foto/bank/originals/Gaza-98uj.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.