Breaking News

Konflik Palestina vs Israel

Bukan Cuma Israel, Amerika Serikat Saja Deg-degan Memikirkan Taktik Serangan Balasan dari Iran

Amerika Serikat (AS) ikut panik jelang invasi besar-besaran Iran ke Israel yang diprediksi Gedung Putih berdasarkan data intelijennya pekan ini.

Penulis: Sara Masroni | Editor: Eddy Fitriadi
AFPNicholas Kamm
Juru bicara Gedung Putih, John Kirby. Bukan Cuma Israel, Amerika Serikat Saja Deg-degan Memikirkan Taktik Serangan Balasan dari Iran. 

Diketahui Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden mengungkapkan optimisme kalau kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera yang didukung luas dan diajukan kepada Israel-Hamas awal tahun ini masih dapat dilaksanakan.

Dalam wawancaranya kepada CBS, presiden AS itu percaya "masih mungkin" bagi pihak-pihak yang bertikai untuk mencapai kesepakatan serta pembebasan 115 sandera tahanan Hamas dan kelompok-kelompok pejuang Islam lainnya di Gaza

Kesepakatan ini juga menurutnya sebuah harapan mengakhiri pertempuran di daerah kantong Palestina yang dilanda perang tersebut.

"Rencana yang saya susun, didukung oleh G7, Dewan Keamanan PBB dan lain sebagainya, masih bisa dilaksanakan," kata Biden.

"Saya dan seluruh tim saya bekerja keras setiap hari untuk memastikan bahwa hal itu tidak meningkat menjadi perang regional. Namun, hal itu bisa saja terjadi," tambahnya.

Seiring dengan dorongan baru untuk kesepakatan antara Israel dan Hamas, Amerika telah berupaya menghalangi Iran menyerang Israel.

Hal ini sebagai balasan atas pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran pada 31 Juli, walau Israel tidak membenarkan atau menyangkal bertanggung jawab atas peristiwa tersebut.

Berharap menghindari perang regional habis-habisan, pejabat AS sebagaimana laporan Channel 12 mendesak mitra-mitra Israel menyelesaikan kesepakatan sesegera mungkin.

Setelah AS, Qatar, dan Mesir mengatakan dalam pernyataan bersama pada Jumat kemarin, kesepakatan perlu diselesaikan dan dilaksanakan tanpa penundaan lebih lanjut.

Kantor Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengumumkan pada Jumat malam bahwa Israel akan mengirim negosiatornya ke pembicaraan 15 Agustus 2024.

"Untuk menyelesaikan rincian pelaksanaan kerangka perjanjian," demikian rilis Kantor PM Israel.

Israel Rapat Kabinet, Infonya Hizbullah Lebanon Targetkan Pejabat Senior Zionis

Sementara pada kesempatan lain diberitakan, Israel cepat-cepat rapat Kabinet Kementerian Keamanan (Kemenhan).

 infonya kelompok pejuang Islam Hizbullah dari Lebanon akan menargetkan pejabat senior zionis dalam waktu dekat.

Laporan Channel 13 dilansir Times of Israel pada Jumat (9/8/2024), penilaian Israel Hizbullah akan mencoba menargetkan pejabat senior Israel.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved