Kupi Beungoh
Fenomena Kehidupan Milenial akan Menjadi Tanggung Jawab Kita Bersama
Begitu juga masyarakat dan Pemerintah bersama-bersama menjaga dan merawat mereka untuk menjadi generasi penerus kedepannya.
Iman adalah sebagai filter bagi anak dalam meniti kehidupan, mereka tidak melakukan hal-hal yang betentangan dari norma agama.
Sikap patuh dan tunduk terhadap ajaran agama sebagai manefestasi dari keimanan yang ditanamkan sejak dalam kandungan.
Nlai moral yang tertanam pada anak itu akan membuat mereka sopan dan santun, bijak, ikhlas dan suci dalam jiwanya, sehingga terbentuk keluarga, masyarakat dan bangsa yang bermoral.
Suatu masyarakat dan bangsa yang tidak ada moralitas tidak akan jaya dan maju.
Seperti disinyalir oleh seorang penyair besar : Syauqi Baid dalam syairnya “Suatu Bangsa tetap hidup selama akhlaknya tetap baik, bila akhlak mereka sudah rusak, maka sinarlah kejayaan Bangsa tersebut”.
Kita semua menginginkan masyarakat dan bangsa ini hidup dengan nila-nilai agama dan bermoral sehingga akan dicurahkan bangsa dan negara “Baldatun Thaibatun Warabbun Ghafur".
Tatanan nilai-nilai moral sejak dini pada remaja, mininial dan mahasiswa merupakan hal yang sangat serius yang harus kita perhatikan untuk masa depan mereka dalam memimpin Bangsa Indonesia yang besar ini. Semoga terwujud. Aminn. (*)
*) PENULIS adalah Dosen STAIN Meulaboh Aceh Barat
KUPI BEUNGOH adalah rubrik opini pembaca Serambinews.com. Setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis.
Baca Artikel KUPI BEUNGOH Lainnya di SINI
Memahami Peran Guru dalam Internalisasi Nilai-Nilai Maulid |
![]() |
---|
Baju Syariah, Ruh Konvensional: Koperasi Syariah ke Mana? |
![]() |
---|
Cinta Iskandar Muda: Antara Ketulusan, Politisasi & Fenomena Terlantarnya Makam Permaisuri di Pidie |
![]() |
---|
Revisi Qanun Olahraga Aceh: Meneguhkan Jati Diri, Menjawab Tantangan dan Harapan |
![]() |
---|
BSS I Ob-Gin: Mengasah Keterampilan, Menyelamatkan Kehidupan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.