Opini
Melanjutkan Jalan Dakwah Tu Sop
Dan sekarang pertanyaanya, apakah arus kebaikan yang dirintis Tu Sop ini harus berhenti? Saya rasa, kewajiban kita meneruskan jalan dakwah Tu Sop
Secara umum, ketidakhadiran para ulama dalam politik selama ini telah membuat dunia Islam semakin rusak. Panggung politik terus dikuasai oleh orang-orang yang tidak berilmu. Maka tidaklah mengherankan apabila dunia Islam semakin hari semakin rusak karena kerusakan sistem politik mereka. Terhadap fenomena ini, suatu saat Tu Sop menjelaskan kepada kami, bahwa “saat ini kita mengalami problematika serius dimana orang yang memilih tidak layak memilih dan yang dipilih juga tidak layak dipilih”.
Masyarakat kita yang dalam era demokrasi diberikan hak memilih tidak dibekali dengan ilmu agama yang memadai tentang kepemimpinan secara menyeluruh. Akhirnya kerusakan politik terus terjadi, misalnya merajalelanya politik uang (money politik) yang merupakan ibu kandung dari segala kerusakan. Di sisi lainnya, praktik politik kita selama ini kian jauh dari akhlak mulia yang dicontohkan oleh Rasulullah Saw dan para sahabatnya.
Pilkada justru menjadi ajang caci maki, pecah belah dan permusuhan. Tu Sop memahami betul fenomena ini secara baik. Maka ketika beliau maju dalam Pilkada Bireuen dulu, visi terbesar beliau adalah dakwah politik ini. Sebab bagi beliau, ketimbang berpolitik tanpa agama, lebih baik baik beragama tanpa politik. Bagi Tu Sop, “jika agama tidak hadir memperbaiki politik, maka politik akan menjadi fitnah besar bagi agama”.
Jadi kehadiran Tu Sop dalam politik ingin memperbaiki kerusakan paradigma ini dimana beliau langsung tampil memberikan keteladanan. Ketika diserang berbagai fitnah dan cacian, Tu Sop menasehati para muridnya dengan ungkapan "Hadapi fitnah dengan senyum dan doakan orang-orang yang memfitnah". Arus kebaikan yang Tu Sop rintis ini sesungguhnya semakin membesar dan diyakini akan semakin menguat ketika beliau tampil dalam kontestasi Pilkada di tingkat provinsi.
Tapi takdir berkata lain. Allah memanggil Tu Sop saat dakwah politik baru dimulai. Tugas Tu Sop di sisi Allah mungkin memang sampai pada titik ini saja. Dan sekarang pertanyaanya, apakah arus kebaikan yang dirintis Tu Sop ini harus berhenti? Saya rasa, kewajiban kita semua untuk meneruskan jalan dakwah Tu Sop.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.