Kupi Beungoh
Tu Sop Sosok Waliyullah Millenial?
Tu Sop lahir tahun 1964 di lingkungan yang kental di lingkungan dayah dengan nilai-nilai keislaman dan pendidikan agama
Tu Sop terlibat dalam program filantropi, pemberdayaan ekonomi, dan pendidikan bagi kaum dhuafa. Hadis Nabi SAW: "Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya." (HR. Thabrani).
Realisasi nyata tersebut diimplementasikan dalam bentuk BMU (Barisan Muda Ummat) dan salah satu bantuaannya membangun rumah dhuafa dan lainnya kepada masyarakat.
Tu Sop menunjukkan bahwa politik dapat menjadi sarana untuk menegakkan keadilan dan kebaikan jika dijalankan berdasarkan nilai-nilai Islam.
Baca juga: Lapangan RTH Cot Gapu Bak Lautan Manusia, Ribuan Warga Ikut Samadiah untuk Almarhum Tu Sop
Tu Sop mengintegrasikan prinsip-prinsip keadilan, kejujuran, dan amanah dalam aktivitas politiknya.
Salah seorang ulama pernah menyebutkan "Agama dan politik tidak terpisah; politik adalah alat untuk menerapkan nilai-nilai agama dalam kehidupan bermasyarakat."
Peran Tu Sop dalam hal ini telah dilakukannya selama dalam hidup Tu Sop bahkan jelang ajal menjemput jihad politik ini juga masih dilakukannya.
Penggerak Peradaban Kebaikan dan Perbaikan
Sosok ulama dan sebagai pemimpin dayah, Tu Sop mendidik ribuan masyarakat dan santri yang tersebar di berbagai daerah baik secara langsung maupun online via media sosial baik facebook, youtube dan lainnya.
Tu Sop menekankan pentingnya memahami ilmu syariat dan tasawuf secara seimbang, sehingga menghasilkan ulama yang berakhlak mulia dan berwawasan luas.
Kupasan ini senada sebagaimana disebutkan dalam Ta'lim al-Muta'allim, Syekh Az-Zarnuji menekankan: "Ilmu tanpa akhlak seperti api tanpa kayu bakar; tidak akan memberikan manfaat yang optimal."
Salah satu Ijtihad Tu Sop dengan tema besar "peradaban kebaikan dan perbaikan", Tu Sop mendorong masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan sosial.
Tu Sop mengajak semua pihak untuk bekerja sama dalam menciptakan masyarakat yang adil, makmur, dan beradab. Keseharian sebagai tokoh yang dihormati, Tu Sop sering diminta menjadi mediator dalam berbagai konflik sosial.
Kebijaksanaan dan keikhlasannya dalam mencari solusi menjadikan Tu Sop dipercaya oleh berbagai kalangan.
Imam Al-Ghazali dalam Ihya' Ulumuddin menyatakan: "Mendamaikan dua pihak yang berseteru adalah salah satu amal yang dicintai Allah." Tu Sop berhasil menunjukkan bahwa keterlibatan ulama dalam politik dapat membawa perubahan positif jika dilandasi dengan niat yang ikhlas dan prinsip-prinsip Islam.
Baca juga: Semua Pemimpin Aceh Diajak Wujudkan Lima Peta Jalan Dakwah almarhum Tu Sop
Tu Sop tidak menjadikan politik sebagai tujuan akhir, tetapi sebagai sarana untuk menegakkan kebenaran dan keadilan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.