Kupi Beungoh
Menelisik Kiprah Tgk H Musannif, Cucu Ulama Besar Aceh yang Bertarung di Pilkada Aceh Besar
Kakeknya ini tidak hanya dikenal karena kealimannya, tetapi juga atas kontribusinya yang luar biasa dalam membangun pendidikan Islam di Aceh.
Menelisik Kiprah Tgk H Musannif, Cucu Ulama Besar Aceh yang Bertarung di Pilkada Aceh Besar
*) Oleh Abdus Sabur, S.Sos.I
TGK H MUSANNIF SE SH, sosok yang sedang mencalonkan diri sebagai Bupati Aceh Besar periode 2024-2029, bukan hanya seorang politisi kawakan dengan segudang pengalaman di dunia politik dan pemerintahan, tetapi juga memiliki darah keturunan seorang ulama besar Aceh.
Tgk Musannif adalah cucu dari Abu Hasan Kruengkalee, seorang tokoh ulama kharismatik yang sangat dihormati di Aceh.
Kakeknya ini tidak hanya dikenal karena kealimannya, tetapi juga atas kontribusinya yang luar biasa dalam membangun pendidikan Islam di Aceh.
Keberadaan Abu Hasan Kruengkalee sebagai seorang ulama besar telah melahirkan generasi yang juga memiliki komitmen kuat terhadap agama, pendidikan, dan masyarakat.
Meskipun status sebagai cucu ulama besar ini jarang ditonjolkan oleh Pak Musannif dalam arena kontestasi politik, hal ini tetap menjadi nilai tambah yang tidak bisa dipandang sebelah mata.
Dalam darah Musannif, mengalir warisan keilmuan dan perjuangan dari kakeknya seorang ulama besar Aceh yang telah banyak memberikan kontribusi bagi pendidikan Islam Masyarakat Aceh
Tgk. Musannif sendiri, meskipun tidak terlalu suka menonjolkan garis keturunannya sebagai cucu Abu Hasan Krueng Kalee, namun Tgk Musannif dikenal sebagai sosok yang rendah hati dan lebih memilih untuk memperlihatkan kapasitas serta dedikasinya dalam membangun Aceh Besar melalui pengalaman dan kompetensi yang telah ia miliki selama ini.
Tgk Musannif juga dikenal memiliki jiwa kedermawanan yang tinggi karena sifat beliau yang ringan tangan dalam membantu masyarakat.
Sikapnya yang demikian mencerminkan kepribadian yang tenang dan tidak menonjolkan diri, meskipun memiliki kelebihan besar dalam aspek spiritual maupun sosial.
Abu Hasan Kruengkalee, kakek dari Tgk. Musannif, merupakan sosok ulama yang dikenal dengan ilmu ma'rifatullah-nya dan sekaligus mencapai makam ma'rifatullah dalam perjalanan keulamaan beliau. Ilmu ini menandakan kedekatan yang luar biasa dengan Allah SWT dan kebijaksanaan dalam memimpin umat.
Dengan latar belakang ini, masyarakat Aceh Besar dapat berharap bahwa Musannif akan meneruskan jejak sang kakek, yang selalu mengutamakan prinsip keadilan, keteladanan, dan kepedulian terhadap agama, pendidikan, ekonomi dan sosial budaya.
Tidak diragukan lagi bahwa doa dan harapan dari seorang ulama besar seperti Abu Hasan Kruengkalee bagi keturunannya adalah agar mereka bisa menjadi sosok yang saleh, bijaksana, dan menjadi pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.
Warisan spiritual ini tentu menjadi kekuatan moral tersendiri bagi Musannif dalam menghadapi tantangan sebagai pemimpin di Aceh Besar.
Sebagai seorang yang lahir dari keluarga ulama, nilai-nilai keislaman sudah menjadi bagian integral dari kehidupan Musannif.
Hal ini bukan hanya tercermin dalam kehidupan pribadinya, tetapi juga dalam visi dan misi kepemimpinannya. Ia ingin menjadikan Aceh Besar sebagai daerah yang tidak hanya maju secara ekonomi, tetapi juga memiliki landasan spiritual yang kuat.
Dengan latar belakang keluarganya yang sangat erat dengan pendidikan dayah, Musannif sangat memahami betapa pentingnya penguatan sumber daya manusia melalui pendidikan agama.
Pengalaman Luas di Legislatif
Namun, selain latar belakang spiritual yang kuat, Pak Musannif juga dikenal sebagai politisi dengan pengalaman yang mumpuni di berbagai level pemerintahan.
Sejak awal karirnya, Musannif telah menunjukkan kiprah yang luar biasa dalam mengabdi kepada masyarakat Aceh Besar.
Tgk. Musannif pernah menjabat sebagai anggota DPRK Aceh Besar, bahkan hingga mencapai posisi ketua DPRK.
Dalam kapasitasnya sebagai anggota legislatif, ia telah memperlihatkan kemampuannya dalam merancang dan mengawal berbagai kebijakan yang berorientasi pada kesejahteraan rakyat.
Tidak hanya di tingkat kabupaten, Musannif juga memiliki pengalaman di level provinsi.
Ia pernah menjabat sebagai anggota DPR Aceh dan menduduki beberapa posisi strategis, termasuk anggota Badan Musyawarah, Wakil Ketua Komisi VII DPRA, anggota Badan Anggaran, hingga anggota Badan Legislasi DPR Aceh.
Pengalaman di legislatif ini telah membekalinya dengan pemahaman mendalam mengenai birokrasi, kebijakan, dan tantangan yang dihadapi oleh pemerintah daerah dalam upaya memajukan daerahnya.
Penghargaan Atas Dedikasinya
Dedikasi Tgk Musannif dalam bidang pendidikan, khususnya pendidikan Islam, juga patut diacungi jempol. Sebagai Ketua Dewan Pembina Dayah Darul Ihsan Abu Kruengkalee, ia berperan aktif dalam pengembangan pendidikan dayah di Aceh Besar.
Dayah ini tidak hanya fokus pada pengajaran kitab kuning, tetapi juga mengintegrasikan pendidikan tahfizh untuk mencetak generasi yang berwawasan luas dan memiliki kedalaman ilmu agama.
Atas kontribusinya di bidang pendidikan dan agama, Musannif telah menerima berbagai penghargaan bergengsi.
Di antaranya, ia mendapat penghargaan kategori "Tokoh Publik Pembina Dayah, Pendidikan Turats, dan Tahfizh" yang diberikan oleh ElMas'udy Duta Qur'an.
Selain itu, ia juga dianugerahi penghargaan sebagai "Pendiri Dayah yang Memadukan Kitab Kuning dan Tahfizh" oleh lembaga yang sama.
Prestasinya diakui secara nasional ketika ia menerima penghargaan pada ajang Musabaqah Qira'atil Kutub Nasional 2023 yang diselenggarakan oleh PP Sunan Drajat di Lamongan.
Tidak hanya itu, Musannif juga meraih "The Aceh Post Award 2021" dalam kategori "Sosok Politikus Peduli Pendidikan Dayah" dari media The Aceh Post.
Penghargaan lainnya datang dari Harian Serambi Indonesia yang merupakan media terbesar di Aceh, dimana media ini menganugerahinya "Serambi Awards 2024" sebagai tokoh Aceh pelopor kurikulum dayah terpadu Aceh.
Didampingi Calon Wakil dari Kalangan Teknokrat
Dengan segudang pengalaman dan prestasi, Musannif maju dalam kontestasi Pilkada Aceh Besar 2024-2029 bersama Sanusi Hasyim, seorang teknokrat yang juga memiliki rekam jejak yang baik di bidang pembangunan.
Kombinasi ini mencerminkan pasangan yang saling melengkapi, di mana pengalaman politik dan kepemimpinan Tgk. Musannif disandingkan dengan kemampuan teknokratik Sanusi Hasyim.
Sanusi Hasyim memiliki pengalaman karier yang luas dan beragam di berbagai bidang konstruksi dan pemasaran.
Kariernya dimulai sebagai Staff Teknik di Proyek Paviliun Park, kemudian menjabat sebagai Koordinator Logistik untuk Divisi M/E.
Setelah itu, ia kembali bertugas sebagai Staff Teknik di Proyek Fishing Port sebelum mengemban peran sebagai Pelaksana Madya di Proyek StoKranji, Jawa Barat.
Sanusi Hasyim juga terlibat dalam pengendalian mutu dan pelaksanaan pekerjaan di Proyek Plaza Cibubur, dan kemudian menjadi Pelaksana Proyek untuk Hotel Kartanegara di Kota Tenggarong.
Puncak karier Sanusi di bidang proyek terjadi saat ia diangkat menjadi Kepala Proyek untuk Semen Andalas Indonesia di Aceh.
Kariernya terus menanjak ketika ia menjabat sebagai Kepala Cabang di Aceh dan Wilayah I.
Perannya kemudian meluas ke wilayah Aceh dan Sumatera Utara, hingga akhirnya ia memimpin pemasaran di Wilayah Barat (Wilbar I), sambil tetap merangkap sebagai Kepala Cabang di Aceh dan Sumatera Utara.
Pengalaman Sanusi dalam manajemen pemasaran semakin matang saat ia menjabat sebagai Kepala Bagian Pemasaran untuk wilayah Aceh, Sumut, Riau, dan Kepri.
Ia terus memperluas pengaruhnya di wilayah regional Barat, hingga mencakup Sumatera Barat, dan akhirnya memimpin pemasaran di seluruh Sumatera sebagai Kepala Bagian Pemasaran II.
Setelah menguasai sektor pemasaran, Sanusi beralih ke PT Waskita Beton Precast Tbk., di mana ia memegang berbagai posisi manajerial.
Di antaranya sebagai GM Peralatan & Sarana Penunjang, GM Risiko & K3L, serta GM Pengembangan Korporasi.
Di sini, ia juga memimpin pemasaran di wilayah Barat dan mengembangkan bisnis perusahaan.
Akhirnya, ia mencapai posisi sebagai SVP Operation di PT Waskita Modern Realti.
Dengan segudang pengalaman di bidang proyek, pemasaran, manajemen risiko, serta pengembangan bisnis, Sanusi Hasyim menunjukkan dirinya sebagai seorang profesional yang sangat berpengalaman dalam industri konstruksi dan infrastruktur.
Kembali ke Tgk Musannif. Sebagai calon bupati, Musannif memiliki visi besar untuk membawa Aceh Besar ke arah yang lebih baik.
Latar belakang pendidikannya di bidang ekonomi dan hukum menjadi modal penting baginya dalam merancang kebijakan yang berfokus pada pengembangan ekonomi daerah serta penegakan hukum yang adil dan merata.
Namun, yang paling menonjol dari visi Tgk. Musannif adalah tekadnya untuk memperkuat ekonomi Masyarakat Aceh Besar, Kesehatan dan juga sektor pendidikan, baik pendidikan umum maupun pendidikan dayah.
Menurutnya, pendidikan adalah kunci utama dalam membangun sumber daya manusia yang berkualitas di Aceh Besar.
Kecintaannya terhadap agama, pendidikan, dan masyarakat menjadikan Tgk Musannif ini sebagai sosok yang amat peduli pada kepentingan rakyat.
Ia meyakini bahwa pendidikan dayah dan sekolah formal harus berjalan seiring untuk menggugah perubahan dan perbaikan sumber daya manusia di Aceh Besar. (*)
*) PENULIS adalah Anggota DPRK Aceh Besar dari Partai Gelora dan Mantan Guru Dayah Darul Ihsan Abu Hasan Krueng Kalee.
KUPI BEUNGOH adalah rubrik opini pembaca Serambinews.com. Setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis.
Artikel KUPI BEUNGOH lainnya baca DI SINI
Integritas dan Sistem Bercerai, Korupsi Berpesta |
![]() |
---|
Kemudahan Tanpa Tantangan, Jalan Sunyi Menuju Kemunduran Bangsa |
![]() |
---|
Memaknai Kurikulum Cinta dalam Proses Pembelajaran di MTs Harapan Bangsa Aceh Barat |
![]() |
---|
Haul Ke-1 Tu Sop Jeunieb - Warisan Keberanian, Keterbukaan, dan Cinta tak Henti pada Aceh |
![]() |
---|
Bank Syariah Lebih Mahal: Salah Akad atau Salah Praktik? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.