Konflik Suriah
Pemberontak Suriah Rebut Ibu Kota Damaskus, Presiden Bashar al-Assad Melarikan Diri
Komandan Hayat Tahrir al-Sham, Abu Mohammed al-Julani, mengatakan keruntuhan pemerintah sudah dekat dan berjanji akan melindungi orang-orang di daerah
SERAMBINEWS.COM - Oposisi bersenjata Suriah mengatakan mereka telah merebut ibu kota, Damaskus, dan Presiden Bashar al-Assad telah meninggalkan negara itu.
Pengumuman itu muncul setelah pemberontak merebut kota Homs dalam serangan kilat beberapa jam sebelumnya.
Komandan Hayat Tahrir al-Sham, Abu Mohammed al-Julani, mengatakan keruntuhan pemerintah sudah dekat dan berjanji akan melindungi orang-orang di daerah yang dikuasai kelompok tersebut.
Kantor berita Reuters, mengutip para saksi, melaporkan bahwa ribuan orang di dalam mobil dan berjalan kaki berkumpul di pusat kota Damaskus, meneriakkan, “Kebebasan!”
Video yang diunggah daring, yang diverifikasi oleh Al Jazeera, menunjukkan beberapa orang di Lapangan Ummayad, berdiri di atas tank militer yang ditinggalkan dan bernyanyi untuk merayakan.
Oposisi bersenjata Suriah mengatakan berakhirnya pemerintahan al-Assad menandai babak baru dalam sejarah Suriah.
"Setelah 50 tahun penindasan di bawah kekuasaan Baath dan 13 tahun kriminalitas, tirani, dan pengungsian, dan setelah perjuangan panjang, menghadapi semua jenis pasukan pendudukan, kami nyatakan hari ini, 8 Desember 2024, berakhirnya era gelap itu dan dimulainya era baru bagi Suriah," kata pemberontak dalam sebuah pernyataan.
Baca juga: Pemberontak Suriah Rebut Istana Presiden Bashar Assad di Aleppo
Para pemberontak memuji jatuhnya pemerintah Suriah sebagai “momen kebebasan setelah puluhan tahun penderitaan dan kesakitan”.
“Kepada warga Suriah di seluruh dunia, Suriah menanti Anda,” kata oposisi bersenjata dalam sebuah pernyataan.
Perkembangan lain, sumber pemberontak Suriah mengatakan kepada Al Jazeera Arabic bahwa pasukan pemerintah telah ditarik dari markas besar Kementerian Pertahanan di Damaskus.
Pemerontak Suriah Rebut Gedung Radio dan TV Pemerintah di Damaskus
Jurnalis di Al Jazeera Arabic, mengutip sumber oposisi, melaporkan bahwa pemberontak Suriah telah mengambil alih gedung radio dan televisi publik di ibu kota Suriah, Damaskus.
Gedung radio dan TV publik merupakan situs simbolis yang penting di Suriah.
Selain berlokasi di jantung kota Damaskus, bangunan ini digunakan untuk mengumumkan pemerintahan baru selama era kudeta berturut-turut di Suriah pada tahun 1950-an dan 1960-an.
Sementara itu pemandangan kekacauan tampak terlihat di bandara Damaskus
pemberontak Suriah
Bashar Al-Assad
Presiden Suriah Bashar al-Assad
Damaskus
Serambinews
Serambi Indonesia
Suriah Bersihkan Pejuang dari Kota Druze, Suwayda, Presiden Umumkan Gencatan Senjata |
![]() |
---|
Presiden Suriah Ahmed al-Sharaa Tuduh Israel Inginkan Kekacauan dan Kehancuran |
![]() |
---|
Suriah Tarik Pasukan dari Sweida, Israel Besumpah Bela Sekutu Druze |
![]() |
---|
Suriah Bergolak Lagi, Israel Mengebom Suwayda di Suriah Selatan, Berdalih Lindungi Sekutu Druze |
![]() |
---|
Israel Serang Pangkalan Militer Suriah Menewaskan Militan Bersenjata, Melukai Puluhan Sipil |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.