Konflik Suriah

AS dan Israel Dalang Dibalik Penggulingan Rezim Bashar al-Assad, Khamenei: Turki Mainkan Perannya

“Apa yang terjadi di Suriah merupakan hasil dari rencana bersama AS dan rezim Zionis (Israel),” ujar Khamenei

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Ansari Hasyim
X/Twitter
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Khamenei menuduh Amerika Serikat (AS) dan Israel sebagai dalang utama di balik jatuhnya rezim Bashar al-Assad di Suriah.  

Tetapi hal itu bukannya tanpa risiko yang signifikan bagi Israel.

The Economist mengatakan bahwa “strategi jangka panjang Israel adalah mengandalkan Assad untuk menjaga perdamaian yang tegang di perbatasan dan tidak membiarkan Suriah menjadi landasan peluncuran lain untuk serangan Israel".

“Kini setelah Assad tiada, kekhawatiran utama Israel, selain senjata strategis rezim tersebut jatuh ke tangan musuh, adalah kekacauan di Suriah yang akan memungkinkan organisasi yang berafiliasi dengan Iran meluncurkan roket dan pesawat tak berawak" katanya.

Merasakan ancaman sekaligus peluang, Israel tidak membuang waktu untuk melindungi kepentingan strategisnya. 

Israel telah melancarkan ratusan serangan udara di berbagai lokasi di seluruh Suriah, menghancurkan apa yang menurut pejabat militer Israel adalah "gudang strategis" yang berisi senjata kimia serta rudal jarak jauh dan sistem antipesawat.

Pasukan Israel juga telah merebut lebih banyak wilayah di zona penyangga dekat Dataran Tinggi Golan Suriah yang diduduki.

Hal itu sebuah tindakan yang menurut PBB pada hari Senin merupakan pelanggaran perjanjian gencatan senjata tahun 1974 antara Israel dan Suriah.

Turki

Jika Rusia dan Iran telah melihat pengaruh mereka berkurang akibat peristiwa minggu lalu, maka Turki adalah "pemenang utama", kata Seyed Hossein Mousavian, dari Universitas Princeton, di Middle East Eye .

Turki sangat mendukung HTS, yang tampaknya akan memainkan peran utama dalam pemerintahan Suriah di masa mendatang. 

Dengan Assad akhirnya lengser, Ankara mungkin berharap dapat menyelesaikan krisis pengungsi Suriah di Turki, menerapkan kontrol yang lebih efektif atas suku Kurdi dan memperkuat perannya dalam masalah Palestina.

“Serta mempererat aliansi dengan kelompok-kelompok yang sepemikiran di kawasan tersebut", kata Mousavian.

Transisi kekuasaan di Damaskus akan membentuk kembali keseimbangan kekuatan di kawasan tersebut, dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mungkin muncul sebagai penerima manfaat utama.

(Serambinews.com/Agus Ramadhan)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved