Konflik Suriah
Pesan Militan Suriah dari Masjid Umayyah: Sabarlah Wahai Penduduk Gaza, Kami Akan Datang Membantu
"Sabar wahai penduduk Gaza, sabar, sabar, Kami berjalan di atas jalan nabi Muhammad SAW, dan jalan para sahabat"
SERAMBINEWS.COM - Kemenangan para militan Suriah dalam menggulingkan rezim Bashar Assad di Suriah diwarnai dengan ucapan empati kepada warga Gaza yang masih tertindas.
Dari Masjid Umayyah Damaskus, para militan HTS mengucapkan dukungannya kepada warga Gaza, Palestina.
Mereka menyampaikan pesan agar warga Gaza bersabar dalam menghadapi cobaan yang dialami.
"Sabar wahai penduduk Gaza, sabar, sabar, Kami berjalan di atas jalan nabi Muhammad SAW, dan jalan para sahabat"
"“Ini adalah tanah Islam, ini Damaskus, benteng Muslim. Dari sini ke Yerusalem. Kami akan datang untuk Yerusalem. Sabar, warga Gaza, sabar,” janji seorang juru bicara miltan yang dikelilingi oleh sekelompok orang bersenjata yang menanggapi dengan teriakan “Allahu akbar! ("Tuhan Maha Besar” dalam bahasa Arab)
Rekaman video menunjukkan pemberontak Suriah di Damaskus bersumpah: 'Dari sini ke Yerusalem. Kami akan datang untuk Yerusalem. Bersabarlah, wahai warga Gaza'
Rekaman dari sebuah masjid di Damaskus yang disiarkan oleh media Ibrani menunjukkan militan Suriah bersumpah untuk berbaris menuju Yerusalem, sehari setelah kemajuan oposisi yang mengejutkan mengambil alih ibu kota, mengakhiri lima dekade kekuasaan besi keluarga Assad.
“Ini adalah tanah Islam, ini Damaskus, benteng Muslim. Dari sini ke Yerusalem. Kami akan datang untuk Yerusalem. Sabar, warga Gaza, sabar,” janji seorang juru bicara pemberontak Islam yang dikelilingi oleh sekelompok orang bersenjata yang menanggapi dengan teriakan “Allahu akbar! (“Tuhan Maha Besar” dalam bahasa Arab)
Pemimpin Hayat Tahrir al-Sham, kelompok militan terkuat, telah berusaha meyakinkan kaum minoritas bahwa ia tidak akan mencampuri urusan mereka dan masyarakat internasional bahwa ia menentang serangan-serangan Islamis di luar negeri.
Di Aleppo, yang direbut militan seminggu lalu, belum ada laporan tentang tindakan balasan.
IDF merebut kendali zona penyangga antara Israel dan Suriah, kemarin, mereka menyebutnya sebagai tindakan defensif dan sementara, mengingat kekacauan di negara itu menyusul jatuhnya diktator Suriah Bashar al-Assad.
Baca juga: VIDEO Oposisi Suriah Minta Warga Gaza Bersabar: Sebentar Lagi Kami Akan Menbantu Atas Izin Allah
Tentang Masjid Umayyah Damaskus
Masjid Umayyah atau lebih dikenal dengan Masjid Raya Damaskus adalah sebuah masjid terbesar dan tertua peninggalan Dinasti Umayyah yang berada di kota Damaskus, Kegubernuran Damaskus, Suriah.
Masjid ini kemudian dianggap sebagai tempat suci keempat dalam Islam.
Bangunan ini awalnya merupakan tempat peribadatan Romawi, tempat menyembah Dewa Jupiter yaitu Kuil Jupiter Damaskus yang dibangun pada tahun 64 SM.
Namun setelah peristiwa Penaklukan Damaskus tahun 634, bangunan ini diubah menjadi sebuah kompleks yang berisi Basilika Katolik Roma yang didedikasikan untuk Santo Yohanes Pembaptis dan Musala di bagian tenggara untuk Muslim beribadah.
Kemudian secara final bangunan ini diubah dan ditingkatkan statusnya menjadi masjid pada tahun 706, atas perintah Khalifah Al-Walid bin Abdul-Malik dari Bani Umayyah.
Sejarah Masjid
Masjid Umayyah atau juga dikenal sebagai Masjid Agung Damaskus, adalah salah satu dari masjid tertua dan terbesar di dunia.
Masjid bersejarah ini terletak di kota tua Damaskus, ibu kota negara Suriah.
Masjid Agung Damaskus merupakan peninggalan Bani Umayyah di Damaskus, yang menjadi salah satu simbol masa kejayaan peradaban umat Islam.
Sosok yang membangun masjid di Damaskus adalah Khalifah Al-Walid bin Abdul Malik, yang memerintah sejak tahun 705 hingga 715.
Kapan berdirinya Masjid Umayyah?
Lokasi berdirinya Masjid Umayyah saat ini telah disucikan sebagai rumah ibadah sejak Zaman Besi, ketika bangsa Aram membangun kuil untuk dewa hujan, Hadad.
Pada tahun 64, ketika Damaskus diambil alih oleh orang-orang Romawi, kuil bangsa Aram diubah menjadi pusat pemujaan kekaisaran terhadap Yupiter, dewa hujan Romawi.
Tiga abad kemudian, Kaisar Theodosius I dari Kekaisaran Romawi Timur (Bizantium) mengubah kuil menjadi katedral dan tempat kedudukan bagi Patriarkat Antiokhia.
Pada tahun 634, Damaskus menjadi kota Bizantium pertama yang ditaklukkan oleh Islam di bawah kepemimpinan Khalifah Abu Bakar dan jenderalnya, Abu Ubaidah bin Jarrah dan Khalid bin Walid.
Setelah penaklukan Muslim atas Damaskus, sebagian dari katedral dijadikan musala bagi tentara Islam, sedangkan sebagian tetap menjadi tempat ibadah umat Kristen.
Sejak itu hingga dimulainya kekuasaan Khalifah Walid bin Abdul Malik, atau sekitar 70 tahun lamanya, umat Islam dan Kristen memasuki tempat ibadah masing-masing melalui pintu yang sama.
Pertumbuhan komunitas Muslim yang signifikan memunculkan kebutuhan akan ruang ibadah yang lebih luas pula.
Atas dasar itulah, Khalifah Walid bin Abdul Malik memerintahkan agar seluruh bagian katedral dijadikan tempat ibadah bagi umat Islam.
Sebagian besar bangunan katedral pun dihancurkan untuk didirikan kompleks masjid agung yang besar. Masjid baru inilah yang sekarang dikenal sebagai Masjid Umayyah atau Masjid Agung Damaskus.
Sebagai kompensasi atas pengambilalihan katedral, Khalifah Walid bin Abdul Malik mengembalikan properti lain di Kota Damaskus kepada umat Kristen.
Masjid Umayyah dibangun pada awal pemerintahan Khalifah Walid bin Abdul Malik dan selesai pada tahun 715. Pembangunan masjid, yang dilakukan oleh ribuan pekerja, membutuhkan waktu sekitar sembilan tahun.
Baca juga: VIDEO Alasan Bashar Al Assad Kabur ke Rusia hingga Pejabat Suriah Dilarikan Hizbullah ke Lebanon
Siapa arsitek Masjid Umayyah?
Dalam sejumlah riwayat, disebutkan bahwa sebuah masjid yang dibangun di Damaskus pada masa Walid bin Abdul Malik merupakan hasil karya arsitek terkenal.
Tokoh tersebut bernama Abu Ubaidah bin Al-Jarrah.
Masjid ini merupakan salah satu contoh paling awal dari arsitektur Islam yang monumental.
Arsitekturnya mencerminkan kekayaan dan kejayaan Dinasti Umayyah pada zamannya.
Konstruksi awalnya disusun dengan menggunakan bahan-bahan mewah seperti marmer, mozaik emas, dan batu indah lainnya yang melingkupi bidang seluas 4.000 meter persegi.
Hingga kini, Masjid Umayyah tetap menjadi salah satu situs bersejarah yang paling penting dan monumental dalam sejarah Islam.
Meski penah mengalami beberapa kali kerusakan akibat konflik bersenjata dan peralihan kekuasaan, upaya restorasi terus dilakukan untuk mempertahankan keaslian dan keindahan masjid ini.
Karakter atau ciri khas Bani Umayyah pun tetap dipertahankan, meski pemerintahan Abbasiyah turut menambahkan bangunan baru di kompleks Masjid Agung Damaskus.
Baca juga: Rezim Bashar al-Assad Jatuh, Israel Caplok Dataran Tinggi Golan, Tank IDF Dekati Damaskus
Baca juga: Beranjak Naik Rp 21.000, Update Harga Emas Antam Hari Ini 11 Desember 2024 Berikut Rinciannya
Baca juga: BPJS Kesehatan dan Dinsos Banda Aceh Peringati Hari Disabilitas Internasional
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
Suriah Bersihkan Pejuang dari Kota Druze, Suwayda, Presiden Umumkan Gencatan Senjata |
![]() |
---|
Presiden Suriah Ahmed al-Sharaa Tuduh Israel Inginkan Kekacauan dan Kehancuran |
![]() |
---|
Suriah Tarik Pasukan dari Sweida, Israel Besumpah Bela Sekutu Druze |
![]() |
---|
Suriah Bergolak Lagi, Israel Mengebom Suwayda di Suriah Selatan, Berdalih Lindungi Sekutu Druze |
![]() |
---|
Israel Serang Pangkalan Militer Suriah Menewaskan Militan Bersenjata, Melukai Puluhan Sipil |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.