BERITA POPULER

BERITA POPULER - Daftar Calon Penerima Rumah Layak Huni, Pemain Persiraja Diteriaki Aceh Pungoe

BERITA POPULER - Daftar Calon Penerima Rumah Layak Huni, Pemain Persiraja Diteriaki Aceh Pungoe

|
Penulis: Yeni Hardika | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM
Rangkuman berita populer Serambinews.com dari kanal Nanggroe minggu ini, edisi 9-15 Desember 2024. 

SERAMBINEWS.COM - Berikut rangkuman berita populer Serambinews.com dari kanal Nanggroe minggu ini.

Ada sederet peristiwa dan informasi seputar Aceh yang dikabarkan Serambinews.com selama sepekan terakhir, terhitung sejak 9-15 Desember 2024.

Dari sejumlah berita yang dikabarkan tersebut, ada 10 yang paling menarik perhatian pembaca.

Diantaranya mengenai informasi calon penerima rumah layak huni dari Pemerintah Aceh untuk tahun anggaran 2025.

Kemudian informasi mengenai tim Persiraja Banda Aceh yang mendapat sambutan tidak mengenakkan saat tiba di Stadion Baharoeddin Siregar, Deli Serdang, Sumatera Utara untuk melakoni pertandingan dengan PSMS Medan pada pekan ke-15 Liga 2 Pegadaian musim 2024/2025.

Skuad Laskar Rencong yang baru saja turun dari bus langsung di sambut dengan teriakan kata-kata “Aceh pungoe” (Aceh gila) oleh para suporter Ayam Kinantan.

Selain dua berita tersebut, ada sederet berita dan informasi lain yang menarik perhatian pembaca selama sepekan terakhir.

Selengkapnya simak dalam rangkuman berita populer berikut.

Baca juga: Kakanwil Kemenkum Aceh Lantik PPNS Baru di Lingkungan Kementerian Kesehatan

1. Ini Daftar Calon Penerima Rumah Layak Huni dari Pemerintah Aceh Tahun 2025

Pemerintah Aceh melalui Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Perkim) Aceh sambil menunggu hasil evaluasi RAPBA TA 2025 oleh Kemendagri, untuk tahap pertama mengumumkan 1.000 calon penerima Rumah Layak Huni (RHL) untuk Tahun Anggaran 2025 dan dimuat di Harian Serambi Indonesia edisi Kamis 12 Desember 2024.

Calon penerima masih harus diverifikasi dan divalidasi lapangan oleh tim sehingga tepat sasaran kepada yang berhak.

Penjabat Gubernur Aceh Safrizal ZA, didampingi Plt Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Aceh T Aznal Zahri, mengatakan, ini adalah untuk pertama kalinya calon penerima diumumkan melalui media massa sehingga masyarakat bisa memberikan masukan dan saran.

Baca selengkapnya.

2. Sopir Taksi Online di Banda Aceh Rudapaksa Santriwati, Berawal Beli Ice Cream hingga Nginap di Rumah

Nasib malang dialami oleh seorang santriwati di Banda Aceh yang masih berusia 15 tahun.

Bagaimana tidak, ia menjadi korban rudapaksa oleh seorang sopir taksi online berinsial RWF, usia 26 tahun.

Kasus ini bermula ketika korban dan temannya memesan taksi online dari aplikasi dengan niat membeli ice cream.

Namun pertemuan itu membuat korban dan pelaku saling bertukar nomor hp, hingga pada akhirnya terjadi perbuatan tak senonoh.

Peristiwa bejat tersebut dilakukan pelaku RWF di rumahnya di kawasan Kecamatan Syiah Kuala, Kota Banda Aceh.

Baca selengkapnya.

Baca juga: Kemenkumham Aceh Lakukan Visitasi ke Kemenkumham Jatim, Targetkan Peningkatan Pelayanan Publik

3. Pemain Persiraja Diteriaki “Aceh Pungoe” saat Tiba di Stadion Baharoeddin Siregar

Persiraja Banda Aceh kembali bertemu dengan PSMS Medan pada pekan ke-15 Liga 2 Pegadaian musim 2024/2025.

Pertandingan kedua kesebelasan tersebut digelar di Stadion Baharoeddin Siregar, Deli Serdang, Sumatera Utara, Sabtu (14/12/2024) sore. 

Amatan Serambinews.com, skuad Laskar Rencong beserta manajemen dan pelatih tiba di Stadion Baharoeddin Siregar tepat pukul 14.02 WIB. Sementara kick off pertandingan dimulai pukul 15.30 WIB.

Saat tiba di pekarangan stadion skuad Persiraja yang bertolak dari penginapan menggunakan bus langsung di sambut dengan teriakan kata-kata “Aceh pungoe” (Aceh gila) oleh para suporter Ayam Kinantan.

Tak hanya meneriakan kata-kata Aceh Pungoe, para suporter yang dominan memakai pakaian hijau putih tersebut juga mengacungkan jari tengah ke arah bus yang ditumpangi skuad Persiraja

Teriakan kata-kata Aceh Pungoe tersebut hanya mendapat respon jempol dan senyum dari pemain Persiraja yang turun dari bus menuju lapangan. 

Baca selengkapnya.

4. Ganggu Warga Lhoknga, WN Amerika Dideportasi

WP (52) warga negara asing (WNA) berkewarganegaraan Amerika dideportasi oleh Kantor Imigrasi Kelas 1 TPI Banda Aceh lantaran mengganggu kenyamanan warga Desa Mon Ikeun, Kecamatan Lhoknga, Senin (9/12/2024).

WP terbukti melakukan pelanggaran Tindakan Administratif Keimigrasian, sehingga ia dideportasi. 

Pendeportasian dilaksanakan melalui Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, Aceh.

Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Banda Aceh, Gindo Ginting, mengatakan, WP diamankan oleh tim Intelijen dan Penindakan Keimigrasian pada Kantor Imigrasi Kelas I TPI Banda Aceh  pada 3 Desember 2024.

Dia mengatakan, WP diketahui telah melakukan gangguan kamtibmas, sehingga menimbulkan keresahan di lingkungan masyarakat sekitar.

Baca selengkapnya.

Baca juga: BERITA POPULER- Dalang Dibalik Jatuhnya Rezim Bashar Al Assad, Oposisi Suriah Minta Warga Gaza Sabar

5. USK Kembali Kukuhkan 4 Profesor, Ahli Ortopedi, Gulma, hingga Cipta Rekayasa Mesin Produksi Pinang

Universitas Syiah Kuala (USK) melalui Sidang Terbuka Senat Akademik Universitas (SAU) mengukuhkan empat profesor baru yang merupakan para pakar dari berbagai bidang keilmuan. 

Pengukuhan ini dipimpin oleh Ketua Senat Akademik Universitas, Prof Dr Ir Abubakar di Gedung AAC Dayan Dawood, Banda Aceh, Selasa (10/12/2024).

Keempat profesor tersebut adalah Prof Dr Ir Alfizar, MSc, Prof Dr dr Azharuddin, SpOT, K-Spine.FICS, Prof Dr Ir Gina Erida, MSi, dan Prof Dr Ramayanty Bulan ST, MSi.

Rektor USK, Prof Dr Ir Marwan mengaku bersyukur dengan laju pertumbuhan profesor yang selama ini cukup tinggi. 

Saat ini, sebut Rektor, jumlah profesor di USK sebanyak 181 orang atau 9,09 persen, dari jumlah dosen secara keseluruhan.

"Alhamdulillah, beberapa hari lalu, kita mendapatkan informasi 22 calon profesor sudah mendapatkan rekomendasi dari 44 calon yang telah kita usulkan,” kata Prof Marwan. 

Baca selengkapnya.

6. Kasus Korupsi di Aceh Bukan Hanya di Kalangan Birokrasi, Tapi Mulai Masuk ke Sektor Keagamaan

Koordinator Masyarakat Transparansi Aceh (MaTA) Alfian menyebutkan bawah saat ini kasus korupsi di Aceh tidak hanya di kalangan birokrasi saja, namun mulai masuk ke sektor keagamaan.

“Tindak pidana korupsi di Aceh sudah sangat masif. Jadi tidak ada sektor yang hari ini tidak terjadi tindak pidana korupsi,” kata Alfian, Senin (9/12/2024).

Dimana dugaan korupsi di sektor keagamaan itu kata Alfian, berdasarkan hasil monitoring MaTA, pada masa Covid-19 lalu, pemerintah pusat melalui Kementerian Agama menyalurkan dana biaya operasional pesantren.

Pada saat itu kata dia, Aceh lumayan besar mendapat bantuan dana Pesantren tersebut. Hal itu diberikan untuk memastikan operasional Pesantren pada masa Covid-19 tetap berjalan. 

MaTA saat itu kata Alfian, mendapat tugas investigasi di lima kabupaten di Aceh sebagai sampel. “Disana kita temukan itu ada yang fiktif. Uangnya diambil tapi posisi objeknya (pesantren) tidak ada di lokasi,” jelasnya.

Baca selengkapnya.

Baca juga: Update Harga Emas di Banda Aceh Hari Ini per Mayam, Senin 16 Desember 2024

7. Harga Kelapa Kukur di Sabang Melonjak Tajam, Kenaikan Capai 100 Persen, Warga Merasa Terbebani

Harga kelapa kukur di Sabang mengalami kenaikan tajam.

Sebelumnya hanya Rp 3.000 per buah, kini harga melambung hingga Rp 6.000.

Kenaikan ini juga berdampak pada harga santan, yang kini dijual seharga Rp 8.000 per buah kelapa, naik dari sebelumnya Rp 5.000.

Menurut Ati, pedagang kelapa di Pasar Induk Kota Sabang, kelangkaan pasokan kelapa di pasar lokal menjadi penyebab utama kenaikan harga.

"Biasanya kami mendapat kelapa dari daerah seperti Cot Abeuk dan Bateeshok, tapi sekarang stoknya susah. Pembeli pun banyak yang mengeluh karena harga jadi lebih mahal," ungkap Ati, Minggu (8/12/2024) pagi.

Dampak kenaikan harga ini dirasakan oleh banyak warga, termasuk Mariani, seorang ibu rumah tangga di Sabang.

Baca selengkapnya.

8. Terkait Dugaan Korupsi BRA di Aceh Timur, Ini Tanggapan Pengacara Terdakwa Suhendri dan Zulfikar

Kamaruddin dan Hermanto, selaku pengacara atau kuasa hukum memberikan pernyataan pers atas dugaan korupsi yang menjerat kliennya, yakni Suhendri dan Zulfikar. 

Seperti diketahui, Suhendri adalah Ketua Badan Reintegrasi Aceh atau BRA. Sedangkan Zulfikar, wiraswasta yang berperan sebagai orang kerja di bawah Zamzami (Penghubung). 

Keduanya didakwa korupsi bibit ikan kakap dan pakan runcah untuk korban konflik Aceh di Kabupaten Aceh Timur.

Kini keduanya bersama empat terdakwa lainnya sedang disidangkan di Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi atau PN Tipikor Banda Aceh. 

Adapun empat terdakwa lainnya adalah Muhammad selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), Mahdi selaku Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK).

Kemudian Zamzami selaku peminjam perusahaan dan Hamdani selaku koordinator penghubung rekanan atau pelaksana kegiatan.

Baca selengkapnya.

Baca juga: 200 Peserta CPNS Ikuti Tes Wawancara dan Keterampilan Hari Pertama

9. Kisah Koptan Samuti Krueng Gandapura Bireuen Dapat Bantuan Mesin Pemotong Padi dari Mentan RI

Kelompok Tani (Koptan) Usaha 1 Desa Samuti Krueng, Kecamatan Gandapura, Bireuen mendapat bantuan satu unit mesin pemotong padi atau Combine Harvester jenis MAXXI Bimo 102, dari Menteri Pertanian (Mentan) RI, Dr Ir H Andi Amran Sulaiman, MP saat Apel Brigade Pangan di Lhoksukon, Aceh Utara, Selasa (10/12/2024).

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Kadistanbun) Bireuen, Mulyadi, SE, MM kepada Serambinews.com mengatakan, saat itu ia bersama Pj Bupati Bireuen, Jalaluddin, SH, MM, Dandim Bireuen, dan pejabat lainnya dari Bireuen ikut menjemput Mentan Amran Sulaiman di Bandara Malikussaleh, Aceh Utara. 

Usai turun pesawat, Mentan naik kendaraan minibus bersama rombongan.

Dalam perjalanan dari Bandara Malikussaleh ke Bungkaih, Mentan melihat ada sekelompok kaum ibu sedang memotong padi di areal persawahan kawasan tersebut, tepatnya kawasan Desa Pinto Weu.

“Saat melihat beberapa kaum ibu sedang memotong padi, mobil ditumpangi Pak Menteri berhenti dan terlihat mengajak kaum ibu tersebut naik mobil menuju ke Lhoksukon,” ujar Mulyadi.

Baca selengkapnya.

10. Temui Wamen PKP, Dek Fadh Ajukan 20 Ribu Rumah untuk Aceh

Calon Wakil Gubernur Aceh, Fadhlullah atau akrab disapa Dek Fadh, mengajukan usulan pembangunan 20 ribu unit rumah untuk masyarakat Aceh kepada Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Fahri Hamzah di Jakarta, Rabu (11/12/2024).

Pengajuan tersebut diajukan Dek Fadh sebagai bagian dari program nasional 3 juta rumah yang digagas Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.

Ia menegaskan, bahwa kebutuhan akan hunian layak di Aceh sangat mendesak, khususnya untuk masyarakat korban konflik, eks kombatan GAM, serta kaum dhuafa yang hingga kini masih kesulitan mendapatkan akses terhadap tempat tinggal yang memadai. 

“Selain itu, rumah-rumah tersebut juga akan diperuntukkan bagi masyarakat umum yang benar-benar membutuhkan,” kata Dek Fadh.

Baca selengkapnya.

(Serambinews.com/Yeni Hardika)

BACA BERITA LAINNYA DI SINI

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved