Kupi Beungoh
Menitip Asa Pidie di Pundak Panglima
Duet Sarjani - Alzaizi meraih suara tertinggi 50,79 persen atau sebanyak 115.983 suara sah. Paslon SajA, demikian akronim pasangan ini, mengungguli 3
Semuanya akan bisa di realisasikan, saya melihat potensi yang sangat besar adalah mendirikan Perguruan Tinggi Ilmu Al Qur’an atau perguruan tinggi lainnya.
Kita berharap, potensi sumber daya alam Pidie akan menjadi sebuah berkah ketika ketrampilan (keahlian) bagi angkatan kerja usia produktif telah disiapkan sejak dini.
Baca juga: Abu Sarjani Hadiri Zikir Akbar Perdana, Usai Ditetapkan Sebagai Bupati Terpilih
Dunia kini sudah berubah, dan tentu saja perlu dipersiapkan kualitas sumber daya manusia (SDM) generasi Pidie, sesuai dengan potensi dan kearifan lokal.
Seiring dengan tuntutan zaman, maka sepatutnya kepemimpinan Sarjani - Alzaizi dibarengi dengan roda pemerintahan yang "on the track".
Artinya birokrasi harus lincah dengan performa yang tangguh dan responsif.
Pemerintah Pidie di bawah kendali Abu Sarjani - Al Zaizi Harus aktif “menjemput anggaran” baik anggaran di Pemerintah Aceh maupun anggaran di Pemerintah Pusat.
Tanpa penambahan anggaran Pidie, tentu sangat susah dalam membangun Pidie tercinta karena keterbatasan anggaran yang di miliki kabupaten Pidie saat ini.
Baca juga: Sarjani-Alzaizi Menang, Rakyat Pidie Mau Apa?
Sebagai motor penggerak pelayanan publik, kinerja birokrat diberbagai sektor tidak boleh melempem.
Apalagi instansi primer yang bertanggung jawab dalam mengantisipasi banjir dan upaya pengendalian bencana alam.
Akhirnya, kerinduan masyarakat terjawab, Pidie kini memasuki era baru dengan sejuta harapan perubahan.
Selepas jeda, panglima pun kembali memimpin untuk Satu Tujuan TAPUGA PIDIE. Tabik!!!
*) PENULIS adalah Alumnus Magister Administrasi Publik Univ Medan Area - Mantan Ketua DPRK Pidie Periode 2019-2024.
KUPI BEUNGOH adalah rubrik opini pembaca Serambinews.com. Setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis.
Baca Artikel KUPI BEUNGOH Lainnya di SINI
Refleksi 20 Tahun Damai Aceh: Menanti Peran Anak Syuhada Menjaga Damai Aceh Lewat Ketahanan Pangan |
![]() |
---|
Utang: Membangun Negeri atau Menyandera Masa Depan? |
![]() |
---|
Melihat Peluang dan Tantangan Potensi Migas Lepas Pantai Aceh |
![]() |
---|
Dua Dekade Damai, Rakyat Masih Menanti Keadilan Pengelolaan Sumber Daya Alam |
![]() |
---|
Kampung Haji Indonesia dan Wakaf Baitul Asyi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.