KUPI BEUNGOH
100 Hari Prabowo: Tentang Dua Rapor yang Berbeda : Bagian I
“Asbabun nuzul” - asal muasal- istilah 100 hari pertama masa kepresidenan, dalam sejarahnya, sangat terkait dengan budaya politik Amerika Serikat.
Presiden Prabowo telah memulai program besarnya, makan bergizi gratis dengan anggaran 800 miliar per hari.
Program ini akan mencapai angka lebih dari Rp 400 triliun bila diimplematsikan kepada 82,9 juta mulut- murid, siswa, balita, ibu hamil dan menyusui.
Ini adalah jumlah uang yang sangat besar, bila dibandingkan dengan APBN yang berjumlah Rp 3,621,3 trilliun.
Hal lain yang juga sangat terasa dan juga telah mulai dilakukan pada awal tahun ini adalah penerapan kebijakan B40, yakni penggunaan CPO 40 persen yang dicampur dengan diesel untuk kebutuhan bahan bakar.
Kebijakan ini telah mengurangi impor solar, menurunkan emisi karbon Indonesia, dan tentu saja memastikan kestabilan harga kelapa sawit.
Kebijakan ini bahkan disebutkan akan berlanjut dengan kebijakan B50 pada tahun 2026, dimana setengah bahan bakar diesel akan menggunakan minyak sawit.
Target swasembada pangan belum diungkapkan secara rinci dan menyeluruh dan berkelanjutan oleh Prabowo.
Namun, paling kurang publik telah diberitahu tentang rencana perluasan lahan 4 juta hektare untuk komoditi pangan penting, yakni padi, jagung, kedelai, singkong, tebu, sagu, dan sukun.
Sekalipun bunyinya lebih kepada ekstensifikasi, Menteri Pertanian memastikan pemerintah tetap komit untuk penguatan intensifikasi.
Tidak cukup dengan perluasan 4 juta hektare untuk pangan, beberapa waktu yang lalu, pemerintah, melalui Menteri Kehutanan mengumunkan kebijakan baru yakni penambahan pembukaan 20 juta hektare lahan untuk pangan, air, dan energi.
Hasil akhir yang dituju dengan kebijakan itu menurut Menteri Kehutanan adalah Indonesia akan menghasilkan tak kurang dari 3.5 juta ton tambahan dari produksi beras yang ada saat ini.
Jika skenario ini tercapai, artinya swasembada beras Indonesia akan tercapai, bahkan sangat berpotensi permanen.
Angka 20 juta hektare itu tidak hanya untuk pangan, melainkan juga ditujukan untuk swasembada energi melalui capaian 24 juta kiloliter bioetanol, yang dapat akan menggantikan impor BBM sebesar 26 juta kiloliter.
Kebijakan Luar Negeri
Dalam hal kebiakan luar negeri, Presiden Parabowo dalam 100 hari pertamanya telah berkunjung paling kurang ke 14 negara- terakhir India dan Malaysia.
Ia telah berkunjung ke Cina, AS, Rusia, sebagian negara Eropa, Turki, dan beberapa negara Timur Tengah.
Prabowo
Presiden
kupi beungoh
100 hari kerja
sejarah 100 hari kerja
Makan Bergizi Gratis
kebijakan B40
kebijakan B50
Humam Hamid
humam hamid aceh
Kemudahan Tanpa Tantangan, Jalan Sunyi Menuju Kemunduran Bangsa |
![]() |
---|
Memaknai Kurikulum Cinta dalam Proses Pembelajaran di MTs Harapan Bangsa Aceh Barat |
![]() |
---|
Haul Ke-1 Tu Sop Jeunieb - Warisan Keberanian, Keterbukaan, dan Cinta tak Henti pada Aceh |
![]() |
---|
Bank Syariah Lebih Mahal: Salah Akad atau Salah Praktik? |
![]() |
---|
Ketika Guru Besar Kedokteran Bersatu untuk Indonesia Sehat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.