Breaking News

KUPI BEUNGOH

100 Hari Prabowo: Tentang Dua Rapor yang Berbeda : Bagian I

“Asbabun nuzul” - asal muasal- istilah 100 hari pertama masa kepresidenan, dalam sejarahnya, sangat terkait dengan budaya politik Amerika Serikat.

|
Editor: Firdha Ustin
SERAMBINEWS.COM
Prof. Dr. Ahmad Human Hamid, MA, Sosiolog dan Guru Besar Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. 

Presiden Prabowo telah memulai program besarnya, makan bergizi gratis dengan anggaran 800 miliar per hari. 

Program ini akan mencapai angka lebih dari Rp 400 triliun bila diimplematsikan kepada 82,9 juta mulut- murid, siswa, balita, ibu hamil dan menyusui. 

Ini adalah jumlah uang yang sangat besar, bila dibandingkan dengan APBN yang berjumlah Rp 3,621,3 trilliun.

Hal lain yang juga sangat terasa dan juga telah mulai dilakukan pada awal tahun ini adalah penerapan kebijakan B40, yakni penggunaan CPO 40 persen yang dicampur dengan diesel untuk kebutuhan bahan bakar. 

Kebijakan ini telah mengurangi impor solar, menurunkan emisi karbon Indonesia, dan tentu saja memastikan kestabilan harga kelapa sawit. 

Kebijakan ini bahkan disebutkan akan berlanjut dengan kebijakan B50 pada tahun 2026, dimana setengah bahan bakar diesel akan menggunakan minyak sawit.

Target swasembada pangan belum diungkapkan secara rinci dan  menyeluruh dan berkelanjutan oleh Prabowo.

Namun, paling kurang publik telah diberitahu tentang rencana perluasan lahan 4 juta hektare untuk komoditi pangan penting, yakni padi, jagung, kedelai, singkong, tebu, sagu, dan sukun. 

Sekalipun bunyinya lebih kepada ekstensifikasi, Menteri Pertanian memastikan pemerintah tetap komit untuk penguatan intensifikasi.

Tidak cukup dengan perluasan 4 juta hektare untuk pangan, beberapa waktu yang lalu, pemerintah, melalui Menteri Kehutanan mengumunkan kebijakan baru yakni penambahan pembukaan 20 juta hektare lahan untuk pangan, air, dan energi. 

Hasil akhir yang dituju dengan kebijakan itu menurut Menteri Kehutanan adalah Indonesia akan menghasilkan tak kurang dari 3.5 juta ton tambahan dari produksi beras yang ada saat ini. 

Jika skenario ini tercapai, artinya swasembada beras Indonesia akan tercapai, bahkan sangat berpotensi permanen. 

Angka 20 juta hektare itu tidak hanya untuk pangan, melainkan juga ditujukan untuk swasembada energi melalui capaian 24 juta kiloliter bioetanol, yang dapat akan menggantikan impor BBM sebesar 26 juta kiloliter.

Kebijakan Luar Negeri

Dalam hal kebiakan luar negeri, Presiden Parabowo dalam 100 hari pertamanya telah berkunjung paling kurang ke 14 negara- terakhir India dan Malaysia. 

Ia telah berkunjung ke Cina, AS, Rusia, sebagian negara Eropa, Turki, dan beberapa negara Timur Tengah. 

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved