Kupi Beungoh

100 Hari Prabowo: Populis vs Tehnokratis : Bagian II

Apa yang kurang dalam kampanye 2024 adalah Prabowo tidak lagi dengan sangat keras mengambarkan posisi antagonis antara rakyat dan elit kekuasaan.

|
Editor: Firdha Ustin
SERAMBINEWS.COM
Prof. Dr. Ahmad Human Hamid, MA, Sosiolog dan Guru Besar Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. 

Sebagai konsekwensi dari penggunaan  metode expert judgement oleh Celios, tidak dapat dipungkiri kerangka acuan yang dijadikan  sebagai basis evaluasi lebih bernuasa akademik, dań bahkan dapat disebut tehnokratis. 

Walaupun tidak secara terbuka disebutkan, dengan menggunakan para ahli, Celios mempertanyakan apakah data, asumsi, relevansi, dan keterkaitan berbagai kebijakan pemerintahan Prabowo Gibran dibangun berdasarkan metode ilmiah yang dapat dipertanggung jawabkan 

Memang jika ditelusuri dengan benar, metode, dan berbagai indikator yang digunakan oleh Celios ini , jelas benar lebih merupakan evaluasi yang mengungkit dan membahas penerapan kebijakan secara menyeluruh, dan kinerja awal pemerintahan Prabowo.

*) PENULIS adalah Sosiolog dan Guru Besar USK

KUPI BEUNGOH adalah rubrik opini pembaca Serambinews.com. Setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis.

Baca Artikel KUPI BEUNGOH Lainnya di SINI

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved