Kupi Beungoh
100 Hari Prabowo: Populis vs Tehnokratis : Bagian II
Apa yang kurang dalam kampanye 2024 adalah Prabowo tidak lagi dengan sangat keras mengambarkan posisi antagonis antara rakyat dan elit kekuasaan.
Sebagai konsekwensi dari penggunaan metode expert judgement oleh Celios, tidak dapat dipungkiri kerangka acuan yang dijadikan sebagai basis evaluasi lebih bernuasa akademik, dań bahkan dapat disebut tehnokratis.
Walaupun tidak secara terbuka disebutkan, dengan menggunakan para ahli, Celios mempertanyakan apakah data, asumsi, relevansi, dan keterkaitan berbagai kebijakan pemerintahan Prabowo Gibran dibangun berdasarkan metode ilmiah yang dapat dipertanggung jawabkan
Memang jika ditelusuri dengan benar, metode, dan berbagai indikator yang digunakan oleh Celios ini , jelas benar lebih merupakan evaluasi yang mengungkit dan membahas penerapan kebijakan secara menyeluruh, dan kinerja awal pemerintahan Prabowo.
*) PENULIS adalah Sosiolog dan Guru Besar USK
KUPI BEUNGOH adalah rubrik opini pembaca Serambinews.com. Setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis.
Baca Artikel KUPI BEUNGOH Lainnya di SINI
Kemudahan Tanpa Tantangan, Jalan Sunyi Menuju Kemunduran Bangsa |
![]() |
---|
Memaknai Kurikulum Cinta dalam Proses Pembelajaran di MTs Harapan Bangsa Aceh Barat |
![]() |
---|
Haul Ke-1 Tu Sop Jeunieb - Warisan Keberanian, Keterbukaan, dan Cinta tak Henti pada Aceh |
![]() |
---|
Bank Syariah Lebih Mahal: Salah Akad atau Salah Praktik? |
![]() |
---|
Ketika Guru Besar Kedokteran Bersatu untuk Indonesia Sehat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.