Breaking News

Kupi Beugoh

Bulan Sya'ban dan Khanduri Beureuat di Aceh, Tradisi Leluhur sebagai Bentuk Syukur kepada Allah SWT

Di Aceh, bulan Sya'ban juga identik dengan tradisi ‘Kenduri Beureuat’, sebuah budaya yang masih lestari hingga kini.

Editor: Saifullah
For Serambinews.com
Irwandi,SHI, MH, Mahasiswa Doktor Ilmu Hukum USK, Pengurus PRB Aceh dan Sekretaris Mukim Tungkop Darussalam. 

Setelah Shalat Isya melaksanakan Shalat Tasbih dan berzikir serta tausiah dari teungku imum.

Tradisi kenduri yang digelar masyarakat Aceh pada bulan Sya'ban biasanya berupa berbagi makanan kepada keluarga, tetangga, dan fakir miskin.

Makna dan Tujuan Khanduri Beureuat

1.    Ungkapan Syukur. 

Tradisi ini merupakan bentuk rasa syukur kepada Allah atas rezeki yang telah diberikan sepanjang tahun.

2.    Memohon Keberkahan.

Dengan mengadakan kenduri, masyarakat berharap mendapatkan keberkahan dalam menyambut bulan Ramadhan.

3.    Mempererat Silaturahmi.

     Kenduri ini menjadi ajang berkumpul dan mempererat hubungan kekeluargaan serta     hubungan sosial di masyarakat.

Prosesi Khanduri Beureuat

Khanduri Beureuat biasanya diadakan di masjid, meunasah (surau), masyarakat membawa idang, yaitu paket makanan yang berisi nasi dan lauk pauk. 

Beberapa rangkaian kegiatan yang dilakukan dalam tradisi ini antara lain:

Pembacaan Doa dan Zikir – Biasanya dipimpin oleh imam atau teungku (ulama) setempat.

Dilanjutkan teungku menyampaikan ceramah  dan masyarakat melaksanakan Shalat Tasbih dan berzikir bersama 

Pembacaan Surah Yasin - Pada Malam Nisfu Sya'ban, pembacaan Surah Yasin dilakukan tiga kali dengan niat yang berbeda: meminta umur panjang dalam kebaikan, dijauhkan dari musibah, dan dimudahkan rezeki.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved