Kupi Beungoh
Armia Pahmi-Ismail Dilantik, Siap Menuju Aceh Tamiang Maju dan Merata
Aceh Tamiang merupakan daerah yang kaya dengan segala potensi sumber daya alam dan sejarahnya, kini sudah saatnya bangkit menuju kota yang hebat.
2. Lambat - birokrasi yang panjang yang memperlambat kemampuan birokrasi untuk memberikan layanan kepada publik
3. Tidak responsif - instansi yang tidak tepat fungsi, tidak tepat ukuran, dan tidak cepat tanggap terhadap permasalahan yang ada dalam masyarakat.
4. Defensif - acuh tak acuh terhadap kebutuhan orang-orang yang berurusan dengan mereka.
5. Korupsi/pungli - birokrasi yang berada dalam pusaran kekuasaan berpotensi menyalahgunakan kekuasaannya.
Diharapkan bupati dan wakil bupati baru Aceh Tamiang yang baru dilantik dapat melakukan reformasi birokrasi sehingga menjadikan birokrasi Aceh Tamiang yang bertanggung jawab untuk menerapkan kebijakan yang telah ditetapkan oleh pemerintah,
birokrasi yang dapat memastikan kepatuhan terhadap undang-undang dan peraturan dengan melakukan pengawasan dan menegakkan aturan serta birokrasi yang dapat menyediakan berbagai layanan dan fasilitas kepada masyarakat dengan baik.
Penataan Kota Menuju Aceh Tamiang Hebat
Penataan pusat ibu kota kabupaten Aceh Tamiang masih kumuh dan belum teratur, bahkan belum ada ikon yang menunjukkan ke-khas-an Aceh Tamiang.
Penataan kota di kabupaten penting untuk mewujudkan kota yang nyaman, layak huni, dan berkelanjutan.
Penataan kota juga dapat membantu mengatasi masalah sosial, konflik penggunaan lahan, dan kerusakan lingkungan.
Penataan kota selaras dengan pemajuan infrastruktur agar mendukung tata kota yang baik.
Ide untuk membangun Masjid Agung yang digaungkan oleh Pak Armia Fahmi sangat bagus untuk mewujudkan ikon Aceh Tamiang.
Selain itu, perlu juga pembangunan tugu khas Pucok Rebung dan renovasi gerbang pembatas Provinsi Aceh-Sumatera Utara yang berada di ujung Aceh Tamiang sebagai perwujudan ciri khas Kabupaten Aceh Tamiang.
Tak hanya itu, penting juga penataan pasar, penerangan jalan dan jembatan, penataan pusat jajanan, pusat rekreasi dan pelebaran jalan agar kota lebih indah dan nyaman bagi semua.
Membasmi Para Mafia
Harus diakui, Aceh Tamiang masih banyak para mafia, baik itu mafia tanah, perusahaan nakal, mafia HGU, narkoba, rokok ilegal, mafia perikanan dan lain sebagainya.
Begitu banyak masyarakat yang dirugikan atas ulah-ulah para mafia tersebut. Sudah lama sekali masyarakat Aceh Tamiang konflik dengan para mafia sehingga harus segera dibasmi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.