Konflik Suriah

Dua Hari Bentrokan dan Pembunuhan Balas Dendam di Suriah, Lebih dari 600 Orang Tewas

Pertempuran yang terjadi sejak Kamis (6/3/2025) menandai eskalasi serius terhadap pemerintahan baru di Damaskus.

Editor: Faisal Zamzami
Tangkap layar, AP Photo/Omar Albam
KONFLIK SURIAH - Warga desa laki-laki berdoa selama pemakaman empat anggota pasukan keamanan Suriah yang tewas dalam bentrokan dengan loyalis Presiden terguling Bashar Assad di pesisir Suriah, di desa Al-Janoudiya, sebelah barat Idlib, Sabtu, 8 Maret 2025. 

“Ini sangat buruk. Jasad-jasad berserakan di jalanan,” ujarnya.  

Sheha menyebut, sedikitnya 20 orang di lingkungan tempat tinggalnya tewas, termasuk mereka yang dibunuh di rumah atau tempat kerja.

Beberapa warga melaporkan bahwa penyerang memeriksa identitas korban sebelum membunuh mereka, memastikan afiliasi agama dan sekte mereka terlebih dahulu. 

Selain itu, rumah-rumah dibakar dan kendaraan dicuri.  


Syrian Observatory for Human Rights, organisasi pemantau konflik yang berbasis di Inggris, melaporkan bahwa jumlah korban tewas mencapai 637 orang. 

Sebanyak 428 di antaranya merupakan warga Alawite yang menjadi sasaran balas dendam. 

Sementara itu, 120 korban lainnya merupakan loyalis Assad, serta 89 lainnya berasal dari pasukan keamanan pemerintah.  

“Ini adalah salah satu pembantaian terbesar dalam sejarah konflik Suriah,” ujar Direktur Observatory, Rami Abdurrahman.  

Jumlah korban yang dilaporkan ini meningkat drastis dibandingkan data sebelumnya, yang menyebut angka lebih dari 200 korban jiwa.

Hingga kini, pemerintah Suriah belum mengeluarkan data resmi terkait jumlah korban tewas.  

Di tengah kekacauan ini, pemakaman massal mulai digelar. Di Desa Tuwaym, sebanyak 31 korban pembunuhan balas dendam, termasuk sembilan anak-anak dan empat perempuan, dimakamkan dalam satu liang lahad.  
  
Pemerintah Suriah mengeklaim telah berhasil merebut kembali sebagian besar wilayah yang sebelumnya dikuasai loyalis Assad. 

Pasukan keamanan menutup akses jalan menuju daerah pesisir untuk mengendalikan situasi dan mencegah kekerasan lebih lanjut.  

Sementara itu, di Desa Al-Janoudiya, pemakaman untuk empat anggota pasukan keamanan yang tewas dalam bentrokan digelar pada Sabtu.

 Upacara ini dihadiri oleh puluhan warga dan pejabat setempat.  

Situasi di Suriah memicu gelombang pengungsi ke negara tetangga, terutama Lebanon. Legislator Lebanon, Haidar Nasser, yang mewakili komunitas Alawite di parlemen, mengatakan bahwa banyak warga yang kini berlindung di pangkalan udara Rusia di Hmeimim.  

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved