Kupi Beungoh
Revitalisasi Pembangunan Aceh Barat Melalui Optimalisasi SDM: Perspektif Strategis dan Kritis
Transformasi kearah ini, meskipun tidak terjadi secara instan, akan menjadi pondasi kuat bagi kemajuan daerah di masa yang akan datang.
*) Oleh: Prof. Dr. Ir. Muhammad Irham, S.Si, M.Si.
BEBERAPA tahun terakhir, kualitas sumber daya manusia (SDM) di Kabupaten Aceh Barat belum menunjukkan kemajuan dalam pengembangan dan peningkatan mutu SDM yang lebih handal dan berdaya saing.
Padahal, masih terdapat berbagai langkah strategis, mulai dari penguatan sektor pendidikan sampai pada pelatihan vokasi yang menjadi penggerak utama mutu pendidikan di Kabupaten Aceh Barat meningkat.
Sebagaimana diketahui bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan pilar utama dalam pembangunan sebuah daerah.
Tanpa SDM yang berkualitas, sebesar apa pun potensi sumber daya alam yang dimiliki, suatu wilayah tidak akan mampu mengoptimalkan perkembangannya.
Transformasi kearah ini, meskipun tidak terjadi secara instan, akan menjadi pondasi kuat bagi kemajuan daerah di masa yang akan datang.
Jika kita lihat tren perkembangan sekarang, pemerintah daerah bersama berbagai elemen masyarakat tampak serius membangun fondasi SDM yang kuat. Komitmen ini sejalan dengan visi besar untuk menjadikan Kabupaten Aceh Barat bukan hanya sebagai daerah kaya sumber daya alam, tetapi harus menjadi lumbung SDM unggul di wilayah Aceh.
Menurut saya, ada beberapa faktor utama yang mampu meningkatkan mutu SDM di Kabupaten Aceh Barat yaitu: investasi di sektor pendidikan, penguatan kapasitas melalui pelatihan dan program vokasi, kolaborasi pemerintah daerah dengan pihak swasta dan lembaga non-pemerintah,
serta kesadaran masyarakat yang semakin tinggi terhadap pentingnya pendidikan dan keterampilan.
Seperti yang telah menjadi harapan kita semua, ada beberapa aspek utama yang dapat memperbaiki dan meningkatkan daya saing SDM di Kabupaten Aceh Barat secara bersamaan, antara lain:
fokus pada pengembangan investasi sektor pendidikan berkualitas, penguatan kapasitas melalui pelatihan dan program vokasi, kolaborasi antara pemerintah daerah dan pihak swasta serta lembaga non-pemerintah.
Keseluruhan itu akan secara otomatis menikatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya sehingga mereka concern terhadap pendidikan yang berkualitas atau bermutu.
Investasi di Sektor Pendidikan
Sektor pendidikan menjadi fokus utama dalam membangun kualitas SDM. Pemerintah Kabupaten Aceh Barat harus menggelontorkan berbagai program beasiswa, membangun fasilitas sekolah baru, memperbaiki infrastruktur pendidikan, hingga meningkatkan kualitas tenaga pengajar.
Pemerintah daerah, bersama dengan Pemerintah Aceh dan dukungan dari pusat, harus merencanakan terlaksanya program-program ini.
Tak hanya itu, kesempatan bagi generasi muda untuk melanjutkan pendidikan hingga ke luar daerah dan bahkan luar negeri juga harus didorong dan terus diperluas.
Kolaborasi antara Masyarakat, Pemerintah dan stake holders harus mulai mampu menata bahwa pendidikan bukan lagi sebagai beban, melainkan sebagai jalan untuk meningkatkan kesejahteraan.
Dipresiksi hasil dari sektor ini akan terlihat beberapa tahun mendatang dengan adanya tren keberanian bersaing di kancah nasional dan internasional, baik di bidang akademik, teknologi, maupun ekonomi kreatif.
Program beasiswa juga menjadi katalis penting bagi sektor ini. Banyak siswa berprestasi dari Kabupaten Aceh Barat belum banyak mendapat kesempatan untuk melanjutkan pendidikan hingga ke luar daerah, bahkan ke luar negeri karena keterbatasan keuangan.
Oleh karena itu, investasi semacam ini bukan hanya meningkatkan akses pendidikan, tetapi juga membangun budaya akademik baru di kalangan masyarakat.
Indikasi keberhasilan dari program ini terlihat dari semakin banyaknya putra-putri Kabupaten Aceh Barat yang berkiprah di berbagai bidang professional baik sebagai dosen, insinyur, tenaga kesehatan, maupun entrepreneur.
Pendidikan tidak lagi dianggap sekadar formalitas, melainkan sebagai jalan menuju perubahan nasib dan kesejahteraan.
Penguatan Kapasitas Melalui Pelatihan dan Vokasi
Di luar pendidikan formal, pelatihan vokasi menjadi strategi lain dalam mempercepat peningkatan mutu SDM.
Pemerintah daerah dapat menggandeng berbagai lembaga pelatihan untuk menyediakan kursus-kursus berbasis keterampilan praktis, seperti pertanian modern, budidaya pertanian dan perikanan, pengolahan hasil laut, teknologi informasi, hingga pelatihan industri kreatif.
Penyelenggaraan program vokasi yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja harus diperbanyak untuk dapat menjawab kebutuhan tenaga tranpil dimasa yang akan datang.
Dalam hal peguatan program vokasi, kita berharap UTU sebagai salah satu universitas ternama di Barat Selatan Aceh segera membuka Fakultas Keguruan dengan konsentrasi Pendidikan vokasi seperti Pendidikan Ilmu Komputer, Pendidikan IoT (Internet of Thing),
Pendidikan Keteknikan, Pendidkan Budiaya (pertanian, Perkebunan dan perikanan) dan Pendidikan-pendidikan vokasi lainnya.
Para mahasiswa hasil didik ini diharapkan dapat terserap di SMK SMK keteknikan atau SMK lainnya yang dapat meramu SDM lulusan sekolah menengah siap kerja nantinya.
Program-program ini penting, mengingat karakteristik Kabupaten Aceh Barat yang kaya akan potensi alam, seperti pertanian, perikanan, dan pertambangan.
Dengan keterampilan yang lebih baik, masyarakat tidak hanya mampu mengelola sumber daya secara lebih efektif, tetapi juga meningkatkan nilai tambah dari sumberdaya local atau produk-produk lokal.
Peningkatan pengetahuan vokasi akan berdampak pada pertumbuhan wirausaha muda di sektor kreatif, kuliner, dan pariwisata.
Mereka bukan hanya menghasilkan produk lokal yang kompetitif, tapi juga membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitar.
Program vokasi ini juga diharapkan mampu mampu menciptakan lapangan kerja baru, membuka usaha di sektor kuliner, kerajinan, hingga jasa berbasis digital.
Kolaborasi Multi-Pihak
Kunci lain dari peningkatan mutu SDM di Kabupaten Aceh Barat adalah kolaborasi multi-pihak.
Pemerintah daerah aktif menggandeng sektor swasta, lembaga swadaya masyarakat, hingga perguruan tinggi untuk memperkuat program pelatihan dan pengembangan kapasitas.
Karena kita ketahui bahwa upaya meningkatkan mutu SDM di Kabupaten Aceh Barat tidak berjalan sendirian.
Pemerintah daerah harus menunjukkan kesadaran untuk menggandeng pihak swasta, perguruan tinggi, dan lembaga non-pemerintah.
Kolaborasi ini mempercepat alih pengetahuan dan transfer teknologi yang sangat dibutuhkan.
Program Corporate Social Responsibility (CSR) dari perusahaan-perusahaan besar di daerah ini diarahkan untuk mendukung peningkatan keterampilan masyarakat.
Lembaga non-pemerintah juga ikut terlibat aktif untuk memajukan SDM daerah. Misalnya, beberapa perusahaan besar yang beroperasi di Kabupaten Aceh Barat diwajibkan untuk menjalankan program CSR di bidang pendidikan dan pelatihan kerja.
Selanjutnya LSM diberi peran aktif mendukung pemberdayaan melalui pelatihan kewirausahaan, serta program literasi digital untuk remaja di daerah pedesaan.
Kemitraan semacam ini menciptakan ekosistem pembelajaran yang dinamis. Setiap pihak membawa keahlian dan sumber dayanya, sehingga dampak positif bisa lebih merata dirasakan oleh masyarakat, terutama di wilayah-wilayah yang sebelumnya kurang terjangkau.
Sinergi seperti ini mempercepat terciptanya ekosistem belajar yang lebih luas dan inklusif, menjangkau hingga ke desa-desa terpencil.
Tantangan dan Harapan
Meski ada banyak perkembangan positif, tentu saja tantangan tetap ada. Kesenjangan antara kota dan desa, keterbatasan fasilitas di beberapa wilayah terpencil, serta tantangan dalam menjaga kualitas tenaga pengajar adalah beberapa persoalan yang masih harus dihadapi.
Selain itu, dunia kerja yang semakin kompetitif juga menuntut adaptasi cepat.
SDM Kabupaten Aceh Barat harus terus mengembangkan soft skills seperti kemampuan berkomunikasi, berpikir kritis, kreativitas, dan kerja sama tim.
Ini memerlukan pendekatan pendidikan yang lebih holistik dan inovatif.
Pemerintah daerah perlu terus memperkuat kebijakan yang berpihak pada peningkatan kapasitas manusia, mengutamakan pemerataan pendidikan dan pelatihan, serta membangun ekosistem ekonomi yang mendukung pertumbuhan tenaga kerja berkualitas.
Melihat berbagai indikator yang ada, saya optimis bahwa mutu SDM di Kabupaten Aceh Barat akan terus meningkat.
Kunci keberlanjutannya terletak pada konsistensi: konsistensi dalam investasi pendidikan, konsistensi dalam menyediakan akses pelatihan berkualitas, serta konsistensi dalam membangun budaya belajar sepanjang hayat.
Sebagai penutup, saya ingin menekankan bahwa Kabupaten Aceh Barat memiliki potensi besar untuk menjadi contoh sukses sebagaimana daerah-daerah lain yang pernah menghadapi berbagai tantangan berat sehingga dapat bangkit dan membangun dirinya melalui kekuatan SDM.
Berdasarkan semangat bersama yaitu pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta atau stake holders kita dapat membayangkan sebuah masa depan yang gemilang di mana Kabupaten Aceh Barat bukan hanya kaya sumber daya alam, tetapi juga menjadi pusat SDM unggul yang membanggakan.
Dengan komitmen yang kuat, bukan tidak mungkin Kabupaten Aceh Barat dalam beberapa tahun ke depan akan tampil sebagai salah satu daerah dengan SDM terbaik di Sumatra.
Dalam jangka panjang, SDM yang berkualitas bukan hanya tentang pekerjaan dan pendapatan yang lebih baik, tetapi juga tentang masyarakat yang lebih adil, inovatif, dan harmonis.
Dan di atas semua itu, ini tentang memberi kesempatan kepada setiap individu di Kabupaten Aceh Barat untuk meraih masa depan yang mereka cita-citakan.
Sebagaimana kata bijak, "Investasi terbaik adalah investasi pada manusia."
Kabupaten Aceh Barat harus melakukan Gerak Cepat mulai dari sekarang dan kini saatnya seluruh elemen masyarakat turut menjaga dan mempercepat langkah besar ini. (*)
*) PENULIS adalah Guru Besar Bidang Geologi Kelautan Universitas Syiah Kuala dan Tokoh Masyarkat Aceh Barat
KUPI BEUNGOH adalah rubrik opini pembaca Serambinews.com. Setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis.
BACA TULISAN KUPI BEUNGOH LAINNYA DI SINI
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.