Kupi Beungoh
Rajam Sampai Mati Jika Ia Terbukti Menodai Santri: Begitu Nasehat Al-Qur'an Dan Hadits
Menjaga keturunan adalah sangat penting dalam Islam, karena ia adalah harga diri, dan kehormatan.
Oleh: Dr. Ainal Mardhiah, S Ag, M.Ag
Orang tua mengirim anaknya ke Pesantren, Dayah atau sekolah asrama adalah untuk dididik. Untuk dididik akhlak, dididik tanggung jawab, dididik disiplin, dididik kebersihan, dididik menjadi pemimpin agar lebih tertata kehidupannya dimasa depan.
Orang tua mengirim anaknya belajar di Dayah, Pesantren atau sekolah asrama, agar anak terjaga dari pengaruh buruk lingkungan, pengaruh buruknya gadged (handphone), lebih-lebih lagi dalam keadaan sekarang ini aborsi meningkat, HIV meningkat, pemakai narkoba dan ganja semakin meningkat, anak-anak nongkrong di kafe sampai pagi meningkat, seolah-seolah negeri ini sudah tidak ada lagi penguasa sehingga bisa bebas tanpa takut siapa-siapa.
Pesantren, dayah dan sekolah asrama adalah tempat yang paling tepat agar anak didik aman, nyaman dan terjaga dengan baik. Tapi sangat menyedihkan, di tempat mulia ini, kita dapatkan infirmasi bahwa ada anak didik disodomi, dinodai, dipukuli, dibuly oleh oknum, sampai anak didik tersebut stres dan depresi bahkan ada yang ingin bunuh diri. Dimana lagi tempat yang aman untuk mendidik generasi, tempat mendidik 'Alim ulama di negeri ini?
Urgensi Menjaga Keturunan Dalam Islam
Salah satu maksud dan tujuan dari datangnya Islam sebagaimana kita ketahui adalah untuk menjaga keturunan. Menjaga keturunan dalam Islam itu sangat penting, karena ia berkaitan dengan izzah (harga diri dan kehormatan umat Islam), berkaitan dengan kehormatan syari'at Islam, umat Islam itu harus bersih. Selain itu untuk menjaga harta warisan, keturunan dan menjaga umat Islam dari berbagai penyakit kelamin yang sangat membahayakan bagi generasi Islam.
Penyakit kelamin yang bisa menghancurkan umat, syari'at dan generasi Islam. Penyakit kelamin yang bisa diturunkan kepada keturunannya atau orang lain yang menikah dengan keturunan orang-orang yang memiliki riwayat penyakit kelamin. Apa yang terjadi jika ini tidak ditangani dengan serius oleh penguasa, bekerja sama dengan lembaga pendidikan, orang tua dan masyarakat?
Yang terjadi adalah hancurnya generasi, hancurnya izzah dan marwah Islam. Jika tidak ditangani dengan serius, maka rusaklah generasi Islam. Akan hadir generasi Islam dalam keadaan yang mengerikan dan mengkhawatirkan. Akan hadir generasi Islam yang lemah, yang bermasalah, yang akan membalas apa yang ia alami kepada orang lainnya.
Seorang anak yang sudah dewasa melakukan sodomi terhadap anak-anak lain. ketika diwawancarai mengapa ia melakukan hal tersebut, ia menjawab: "dulu ia disodomi oleh orang dewasa ketika ia masih kecil". Apa tidak berbahaya kawan? apa tidak merusak nama baik Islam? apa tidak akan menghancurkan Islam?, jika hal-hal seperti ini terus terjadi, tanpa hukum yang pasti bagi pelaku dan perlindungan bagi para korban.
Bagaimana Islam Menjaga Keturunan?
Menjaga keturunan adalah sangat penting dalam Islam, karena ia adalah harga diri, dan kehormatan. Tidak hanya kehormatan diri, tapi kehormaran agama. Oleh karena itu, syari'at sangat tegas menjelaskan bagaimana memperlakukan orang-orang yang menodai orang lain atau yang berzina.
Ini dimaksudkan agar tidak berulang kembali, agar umat Islam aman, agar umat Islam berusaha menjaga diri dan keturunannya dengan baik, dibantu oleh masyarakat dan pemerintah dengan undang-undang.
Bagaimana Islam menjaga keturunannya, antara lain dengan cara berikut ini:
1. Larangan Mendekati Zina
Agar tidak mendekati zina, jangan duduk berdua-dua-an yang bukan muhrim, menutup aurat yang benar bagi laki-laki dan perempuan, menundukkan pandangan dari yang haram dipandang seperti melihat aurat orang lain. Ini sebagian nasihat Al-Qur'an tentang cara menghindari perzinaan.
"Joging Di Tempat Umum", Jangan Dengan Celana Ketat, Baju Di Atas Pantat Wahai Muslimah |
![]() |
---|
Engklek: Bukan Sekadar Lompat Kotak, Tapi Fondasi Emas Tumbuh Kembang Anak |
![]() |
---|
Pembelajaran Mendalam 'deep learning', Dalam Pandangan Islam Dan Prakteknya |
![]() |
---|
Tarbiyah Jinsiyah: Bukan Hal Tabu, tapi Kebutuhan Mendesak bagi Anak-anak Kita |
![]() |
---|
Teumeunak, Media Sosial, dan Tong Sampah Kebencian |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.