Breaking News

Kronologi Tewasnya Bayi Hasil Inses Abang dan Adik di Medan, Mayat Dikirim Via Ojol, Polisi Tes DNA

Dengan tangan diborgol, NH datang bersama abangnya, Rd (24), yang terlibat dalam pengiriman mayat bayi melalui layanan pengiriman ojek online.

Editor: Faisal Zamzami
KOMPAS.com/GOKLAS WISELY
TERSANGKA - Kepala Polrestabes Medan Kombes Gidion Arif Setyawan menggelar konferensi pers di Jalan Kapten Muchtar Basri, Kota Medan pada Jumat (9/5/2025). Polisi pun menghadirkan NH (21) dan R (25). Polisi menangkap sepasang kakak beradik berinisial NH dan R yang mengirimkan mayat bayi lewat layanan Gosend di Kota Medan, Sumatera Utara. 

Malam harinya, Rabu 7 Mei sekitar pukul 23:00 WIB, bayi diduga hubungan sedarah meninggal dunia di lokasi bernama 'Barak Tambunan ' di Sicanang, Belawan.

Baca juga: Mayat Bayi yang Dikirim via Ojol di Medan Ternyata Hasil Inses Abang dan Adik, Begini Kronologinya

"Mau dibawa ke RS Pirngadi ibu bayi takut dikarenakan tidak ada data keluarga sehingga membawa bayi kembali ke Barak Tambunan Sicanang Belawan. Malam harinya, bayi meninggal tanggal 07 Mei 2025 sekira pukul 23.00 wib dibarak Tambunan Sicanang Belawan."

Karena bayinya meninggal dunia, NH bersama abang kandungnya membawa jasad bayi ke sebuah hotel di Kecamatan Medan Barat.

Keesokan harinya, NH dan RD keluar dari hotel dengan membawa satu kardus berisi mayat bayi yang ditutupi sajadah dan kain.

RD kemudian memesan layanan ojek online untuk mengirimkan kardus berisi mayat bayi tersebut ke permakaman di Jalan Kapten Muchtar Basri.

"Peran RD ini sebagai pemesan dengan nama di akun Rudi, sedangkan NH sebagai penerima dengan nama Putri," ucap Gidion.

NH selama ini bekerjar sebagai seorang Pekerja Seks Komersial (PSK). 

NH mengaku belum mengetahui siapa ayah biologis dari anak yang dilahirkannya.

Namun, NH menyebut juga memiliki hubungan asmara dengan abang kandungnya berinisial RD.

Polisi pun berencana melakukan tes DNA untuk memastikan apakah bayi itu adalah hasil hubungan antara NH dan RD.

Kamis 8 Mei, sekira pukul 06:00 WIB, mereka keluar dari hotel, kemudian memesan jasa layanan antar jemput barang.

Disinilah jasad bayi diantar ke lokasi penemuan atau tujuan oleh pengemudi ojek online.

"Lalu diserahkan kepada driver Gojek di pinggir jalan untuk diantarkan ke lokasi tujuan," katanya.

Keduanya berperan sebagai pengantar dan penerima di aplikasi Gojek tersebut.

Gidion belum bisa memastikan apakah kedua pelaku memiliki hubungan sedarah karena harus melakukan uji DNA terlebih dahulu.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved