Keluarga Korban Ledakan Amunisi di Garut Dapat Santunan Rp50 Juta dan Biaya Sekolah

Salah satu korban selamat, Ilmansyah(26), mengaku menyaksikan serpihan bagian tubuh para korban yang terkena ledakan.

Editor: Faisal Zamzami
Istimewa/sidqi al ghifari/tribun jabar
PILU KORBAN TEWAS- Foto diduga sumur tempat pemusnahan amunisi di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Garut, Senin (12/5/2025). Kantong jenazah berisi korban ledakan bom yang dimusnahkan di Desa Sagara. nggan Burhanuddin tidak bisa menyembunyikan rasa duka saat mengetahui insiden ledakan amunisi kedaluwarsa di Garut, Senin (12/5/2025) pagi. 

SERAMBINEWS.COM - Keluarga korban musibah ledakan amunisi atau bom kedaluwarsa di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, pada Senin kemarin (12/5/2025) akan diberi perhatian pemerintah daerah.

Bentuk perhatian itu mulai dari pendampingan psikologis hingga santunan hingga biaya sekolah untuk anak yang ditinggalkan.

Pendampingan psikologis dilakukan agar para keluarga yang ditinggalkan dapat kembali bangkit setelah peristiwa nahas ini.

Sebab, ada sebagian keluarga yang histeris karena nyaris menjadi korban ledakan amunisi itu.

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana, Pemberdayaan, Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBPPPA) Kabupaten Garut, Yayan Waryana, mengatakan telah menyiapkan sebanyak sembilan orang yang diterjunkan untuk mendampingi keluarga korban.

Mereka akan mendampingi keluarga korban dalam proses trauma healing.

"Kita terjunkan sembilan orang, kita akan dampingi untuk proses trauma healing," ujar Yayan baru-baru ini, dilansir Tribun Jabar.

Ada dua korban selamat dalam peristiwa ini.

Salah satu korban selamat, Ilmansyah(26), mengaku menyaksikan serpihan bagian tubuh para korban yang terkena ledakan.

Sampai saat ini, ia mengaku masih mengalami trauma atas kejadian tragis itu.

Sebab, kakaknya sendiri, Yusrizal (48), ikut menjadi korban ledakan amunisi.

"Saya takut sekali, ada serpihan-serpihan kulit (berserakan). Saya histeris."

"Trauma iya, masih syok kalo liat orang (saya merasa) sedih," kata Ilman setelah kejadian itu.

Diketahui, Ilman dan Yusrizal sama-sama menjadi pekerja dalam proses pemusnahan amunisi kedaluwarsa di desanya.

 
Sebelum terjadi ledakan, Ilman ditugaskan kakaknya untuk mengambil air laut guna mengisi tandon persediaan air.

"Waktu kejadian saya disuruh ambil air ke laut, kakak saya masih terlihat waktu itu, tapi tiba-tiba ada ledakan. Saya berteriak A Iyus di mana, A Iyus di mana," ujar Ilman menjelaskan kepada awak media.

Saat mendekati titik lokasi, dirinya tak kuasa menahan kesedihan.

Ia histeris melihat orang-orang yang bertugas melakukan pemusnahan bom kadaluarsa berjatuhan.

"Saya lihat ke arah pesisir ada tubuh korban, saya jalan aja terus jalan seperti melayang," ungkapnya.

Ia kemudian mencari teman-temannya.

Namun, hasilnya tetap nihil, semua orang di lokasi bahkan kakaknya sendiri sudah tidak ada.

Ilman pun menjauh dari lokasi kejadian dan meminta pertolongan warga.

Ia tak menyangka tugas yang diberikan sang kakak kepada dirinya telah menjauhkannya dari maut.

Baca juga: Anak-Anak Menangis Ayahnya Tewas Ledakan Amunisi Garut, Minta Pertanggungjawaban: Bapak Saya Kerja


Santunan Rp50 Juta dan Biaya Sekolah

Selain mendapatkan pendampingan psikologi, para keluarga korban juga mendapatkan santunan dengan nilai Rp 50 juta tiap keluarga.

Anak korban ledakan amunisi yang masih sekolah juga akan mendapatkan bantuan sekolah gratis.

Kabar itu disampaikan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi saat menemui keluarga korban ledakan amunisi di Garut pada Selasa (13/5/2025).

"Untuk keluarga korbannya ya tadi ada rasa empati dari Pemprov Jabar untuk disampaikan kepada keluarganya untuk biaya pemulasaraan jenazah dan untuk kegiatan-kegiatan ritual yang biasa dilakukan dalam sebuah keluarga ketika ada yang meninggal dunia nilainya per orang Rp 50 juta, sekolahnya kan sudah tanggung jawab saya, biaya pendidikannya sampai kuliah."

"Yang meninggal itu meninggalkan anak, meninggalkan istri. Sehingga yang pertama untuk anak-anaknya yang belum menikah itu menjadi tanggung jawab gubernur mereka pendidikannya, kehidupan kesehariannya," jelas Dedi Mulyadi.

Dalam momen itu, Dedi Mulyadi tak lupa menyampaikan rasa bela sungkawa kepada keluarga korban yang meninggal dunia akibat ledakan itu.

Diketahui, ledakan di Garut mengakibatkan 13 orang tewas, terdiri dari sembilan warga sipil dan empat anggota TNI AD.

Baca juga: Ibu Hamil dan Anaknya Tewas Tenggelam saat Kapal Ditumpangi Bocor di Muratara, 4 Lainnya Selamat

Baca juga: Zikri Daulay, Putra Bireuen Masuk Nominasi Indonesian Drama Series Awards 2025

Baca juga: VIDEO Viral Legenda Sepak Bola Italia Filippo Inzaghi Kibar Bendera Palestina saat Dampingi Pisa SC

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Ilmansyah Masih Takut, Ingat Serpihan Kulit dan Tubuh Berjatuhan di Sekitarnya, Selamat Berkat Kakak

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved