Kupi Beungoh

Aceh Maju: Kunci Memutus  Pengangguran Kemiskinan dan Stunting

Kemiskinan seringkali menjadi akar pengangguran karena minimnya akses terhadap pendidikan dan keterampilan yang relevan.

Editor: Faisal Zamzami
Istimewa
Eka Januar, Wakil Dekan Bid. Akademik dan Kelembagaan FISIP UIN Ar-Raniry Banda Aceh 

Ketiga. Sinergi Lintas Sektor: Program penurunan stunting tidak bisa hanya menjadi tanggung jawab sektor kesehatan. Perlu ada sinergi kuat antara dinas kesehatan, pendidikan, pertanian (untuk ketersediaan pangan bergizi), pekerjaan umum (untuk air dan sanitasi), dan dinas sosial.

Belajar dari Terobosan Spektakuler Negara Lain

Aceh bisa belajar dari pengalaman negara-negara yang berhasil melakukan terobosan spektakuler dalam mengatasi kemiskinan, pengangguran, dan stunting, meskipun menghadapi tantangan awal yang berat:

Vietnam: Negara ini telah diakui secara internasional sebagai contoh sukses dalam pengurangan kemiskinan. Dari salah satu negara termiskin di dunia.

Vietnam berhasil mengangkat lebih dari 40 juta penduduknya keluar dari kemiskinan dalam waku sepuluh tahun, dengan indeks kemiskinan multidimensi berkurang menjadi 2,93 % pada tahun 2023.

Pencapaian ini telah didorong oleh reformasi ekonomi yang ekstensif (Doi Moi), investasi dalam pendidikan dan kesehatan, serta penekanan pada ekspor dan penciptaan lapangan kerja.

Vietnam juga berhasil mengurangi proporsi stunting anak hampir lima puluh persen selama satu dekade (1993-2003), dari 61 % menjadi 35 % .

Peru: Dalam waktu singkat, Peru berhasil mengurangi angka stunting secara drastis. Antara tahun 2008 dan 2016, stunting di Peru turun dari 28 % menjadi 13 % .

Ini dicapai melalui komitmen politik yang kuat, menjadikan stunting sebagai prioritas nasional, dan menerapkan strategi multi-sektoral yang berfokus pada 1.000 hari pertama kehidupan, pemberdayaan orang tua, serta penyelarasan sumber daya dengan hasil.

Bangladesh: Meskipun masih menghadapi tantangan, Bangladesh telah menunjukkan kemajuan signifikan dalam mengurangi malnutrisi anak. stunting pada anak di bawah lima tahun turun dari 54,7 % menjadi 26,4?lalam sepuluh tahun terakhir.

 Keberhasilan ini dikaitkan dengan peningkatan layanan kesehatan, ketahanan pangan, peningkatan pendidikan, pemberdayaan perempuan, dan kondisi lingkungan yang lebih baik.

Pelajaran dari negara-negara ini menunjukkan bahwa komitmen politik yang tinggi, strategi multi-sektoral yang terkoordinasi, investasi pada sumber daya manusia, dan pemberdayaan masyarakat adalah kunci untuk mencapai kemajuan yang signifikan.

Pembangunan Aceh membutuhkan komitmen kuat, kerja keras, dan visi jangka panjang. Dengan fondasi tata kelola yang baik, strategi ekonomi yang tepat sasaran, investasi serius pada kualitas SDM dan kesehatan generasi mendatang, serta kolaborasi yang kuat dari seluruh elemen, Aceh akan mampu mengatasi tantangan yang ada.

Ini adalah perjalanan panjang, namun dengan semangat kebersamaan dan keyakinan pada potensi diri, Aceh pasti bisa mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan yang diimpikan. Insya Allah.

 

*) Penulis adalah Wakil Dekan Bid. Akademik dan Kelembagaan FISIP UIN Ar-Raniry Banda Aceh

KUPI BEUNGOH adalah rubrik opini pembaca Serambinews.com. Setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis.

Baca artikel Kupi Beungoh lainnya di SINI

 

 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved