Jurnalisme Warga
Pasie Teluk Jantang, Pantai yang Memesona di Aceh Besar
Setelah melewati Gunung Kulu kita akan sampai di Kecamatan Lhoong. Itu berarti, lokasi Pasie Teluk Jantang sudah tak jauh lagi.
Kegiatan tarik pukat ini merupakan bentuk implementasi dari sikap gotong royong dan kebersamaan yang tercipta di antara masyarakat di daerah pesisir dalam mencari nafkah. Nelayan Pasie Teluk Jantang masih terus merawat tradisi ini.
Di pantai ini juga Anda akan melihat beberapa karung goni tergantung di pepohonan. Pertama kali melihatnya saya bertanya kepada bapak yang menjaga parkiran. Menurut beliau, karung goni itu merupakan tempat sampah. Jadi, pengunjung diharapkan membuang sampah ke dalam karung goni tersebut, sehingga sampah tidak berserakan dan mengotori keasrian alam Pantai Pasie Teluk Jantang.
Hal unik ini, menurut si bapak, cukup berhasil dalam menjaga keasrian dan kebersihan alam pantai dari tangan-tangan orang yang tak bertanggung jawab yang menganggap tong sampah seluas pantai.
Hamparan pasir putih di pantai ini benar-benar memesona karena bebas dari sampah. Bertamasya ke pantai ini, berdua saja atau ramai-ramai, akan menjadi pengalaman tak terlupakan setelah pengunjung pulang. Dan, itulah yang kami rasakan.
Wajah puas dipenuhi rasa syukur terpancar di wajah kami setelah menghabiskan waktu seharian di pantai nan eksotis ini.
Lelah, stres, dan beban kerja semuanya terangkat, hilang, lenyap ditelan gemuruh ombak Pantai Pasie Teluk Jantang. Setelah tamasya di sini saya justru siap menyongsong hari esok yang lebih bahagia dan ceria di tempat kerja.
Bagaimana? Penasaran dengan pantai yang permai ini? Ayo, buruan rencanakan liburanmu!
Di akhir reportase ini saya hanya ingin berkata bahwa Aceh Besar lagak that, hana ubat (keren sekali, tak tertandingi)!
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.