Breaking News

Dewi Astutik Otak Penyelundupan 2 Ton Sabu Ternyata Bos Kurir Narkoba Golden Triangle

 Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen Marthinus Hukom, merinci lebih dalam terkait peran Dewi Astutik di jaringan narkoba internasional

Editor: Faisal Zamzami
KOMPAS.com/PARTAHI FERNANDO WILBERT SIRAIT/Dok BNN
KASUS SABU 2 TON - (kiri) Foto paspor Dewi Astutik WNI asal Jawa Timur yang malang melintang sebagai gerbong narkoba di sejumlah negara. Dia menguasai segitiga emas peredaran narkoba di Asia Tenggara dan (kanan) Petugas gabungan menunjukkan bukti 2 ton sabu yang diamankan dari kapal Sea Dragon Tarawa di perairan Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau, pada 2 Mei. Konferensi pers digelar di Batam, Kepri, Senin (26/5/2025). 

SERAMBINEWS.COM - Nama Dewi Astuti, seorang warga negara Indonesia asal Jawa Timur, kini menjadi sorotan utama dalam pengungkapan kasus besar narkotika internasional senilai Rp 5 triliun.

Ia diduga kuat menjadi otak di balik pengiriman 2 ton sabu yang diamankan dari KM Sea Dragon Tarawa di perairan Karimun, Kepulauan Riau, pada awal Mei 2025.

 Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen Marthinus Hukom, merinci lebih dalam terkait peran Dewi Astutik di jaringan narkoba internasional, Golden Triangle.

Dewi adalah warga Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, yang berkaitan dengan penyelundupan sabu-sabu seberat dua ton di perairan Kepulauan Riau, yang berhasil digagalkan tim gabungan pada Kamis (22/5/2025) lalu.

Marthinus mengatakan, empat dari enam awak kapal yang berstatus Warga Negara Indonesia (WNI) yang diamankan dalam operasi tersebut, terafiliasi dengan Dewi.

 
Ia menyebut Dewi lah yang mengatur perjalanan untuk keempat WNI itu menjadi kurir narkoba untuk Golden Triangle.

"Kita bisa pastikan kurir-kurir ini tiketnya dipesan oleh orang yang berhubungan dengan Dewi Astutik," ungkap Marthinus dalam tayangan Rosi di KompasTV, dikutip pada Minggu (1/6/2025).

Karena itu, Marthinus menduga kuat Dewi bukan orang biasa di Golden Triangle.

Ia memperkirakan Dewi memainkan peran penting dalam proses rekrutmen kurir.

"Dewi Astutik memainkan peran penting dalam proses rekrutmen ini," kata dia.

 
Tak hanya itu, lanjut Marthinus, Dewi juga menjadi otak di baik sejumlah kasus.

Selain kasus sabu-sabu dua ton, Dewi juga lah yang merancang perjalanan kurir narkoba yang tertangkap di Medan, Sumatra Utara, pada 2024 lalu.

"Dewi Astutik ini menjadi mastermind bukan dalam kasus ini saja (sabu-sabu dua ton). Beberapa kasus yang ditangani di Indonesia (juga didalangi Dewi)" jelas Marthinus.

"Seperti akhir tahun lalu, ada dua orang yang terbang dari Kamboja ke Medan, mereka itu adalah rekrutmennya Dewi Astutik," imbuhnya.

Tak tanggung-tanggung, Dewi, dikatakan Marthinus, saat ini telah mengendalikan ratusan kurir narkoba yang kebanyakan merupakan WNI.

Bahkan, hingga saat ini, ada lebih dari 110 WNI 'asuhan' Dewi yang ditangkap di berbagai negara, seperti Brasil, Kamboja, hingga Korea Selatan.

 
"Ada 110 lebih orang Indonesia ditangkap di luar negeri, ada di Brasil, Addis Ababa (ibu kota Ethiopia), di India, Kamboja, Thailand, Korea. Itu semua ketika kita bertanya, mereka bagian dari Dewi Astutik," tutur Marthinus.

Ia pun menyebut Dewi termasuk dalam jajaran pimpinan di Golden Triangle, meskipun bukan yang tertinggi.

Sebab, selain membawahi ratusan kurir narkoba, Dewi juga terhubung dengan sindikat Afrika yang beroperasi di Thailand dan semenanjung Malaysia.

"Dewi ini sudah menjadi semacam pimpinan dari jaringan ini (Golden Triangle). Tapi, saya yakin dia bukan pimpinan tertingginya," ujar Marthinus.

"Dia terhubung dengan sindikat Afrika yang beroperasi di Thailand dan semenanjung Malaya," imbuhnya.

Baca juga: SOSOK Dewi Astutik, Otak Penyelundupan 2 Ton Sabu Senilai Rp 5 Triliun, Buronan Interpol di Kamboja

Palsukan Identitas

Munculnya nama Dewi Astutik bermula saat tim gabungan yang terdiri dari BNN, Bea Cukai, dan TNI AL, berhasil menggagalkan penyelundupan sabu-sabu seberat dua ton di perarian Kepulauan Riau, Kamis (22/5/2025).

Dari informasi yang beredar, Dewi berasal dari Dukuh Sumber Agung, Desa/Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.

Saat ditelusuri, Dewi memang merupakan warga Dukuh Sumber Agung.

Tetapi, namanya bukanlah Dewi Astutik, melainkan PA.

"Kami sudah ke lokasi, memang benar warga Ponorogo," kata Kapolres Ponorogo, AKBP Andin Wisnu Sudibyo, Rabu (28/5/2025), dikutip dari Surya.co.id.

"Identitas yang pertama dipalsukan, punya keluarganya. Orang situ (Ponorogo), tapi kartunya (KTP) dipalsukan," urai Andin.

Hal senada juga disampaikan Kepala Dukuh Sumber Agung, Gunawan.

Gunawan mengakui sosok foto Dewi adalah warganya, namun bernama PA.

Ia juga membenarkan, Dewi alias PA memang sudah sejak lama menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI).

Kabar terakhir yang Gunawan dengar, Dewi saat ini sedang bekerja di Kamboja.

"Nama Dewi Astutik tidak ada. Tetapi, alamat itu memang warga sini. Fotonya (Dewi) juga kenal," ujarnya, Selasa (27/5/2025).

"Memang bekerja di luar negeri dan sudah lama berangkat. Ia pernah bekerja di Hongkong dan Taiwan, terakhir ini katanya di Kamboja," jelas dia.

Dewi diketahui sudah masuk daftar buron sejak 2024.

Saat ini, BNN sedang bekerja sama dengan Badan Intelijen Negara (BIN) untuk mengejar keberadaan Dewi.

"Kami bekerja sama dengan BIN (Badan Intelijen Nasional) untuk mencari Dewi Astutik di Kamboja dan sekitarnya," kata Komjen Marthinus Hukom.

Baca juga: Dukung Program Asta Cita Presiden, Polres Nagan Raya Musnahkan Sabu dan Ganja

Penangkapan Kapal KM Sea Dragon Tarawa Bawa 2 Ton Sabu

Kapal bernama KM Sea Dragon Tarawa diamankan tim gabungan di perairan utara Tanjung Balai Karimun, Rabu (21/5/2025).

Dari kapal tersebut, petugas menemukan 2 ton sabu yang dikemas dalam 2.000 bungkus teh China, disimpan di 67 boks pada bagian kompartemen kapal.

 
"Setelah memastikan keberadaan kapal, tim BNN dibantu TNI, Polri, dan Bea Cukai langsung mengarah ke sana dan berhasil menarik kapal tersebut ke Dermaga Tanjung Uncang untuk pemeriksaan lebih lanjut," kata Kepala BNN RI, Komjen Marthinus Hukom, Senin (26/5/2025).

Sabu tersebut diduga berasal dari jaringan internasional Golden Triangle yang beroperasi di Thailand, Myanmar, dan Laos.J

Jaringan ini diketahui memanfaatkan perairan Kepulauan Riau sebagai jalur penyelundupan menuju Indonesia, Malaysia, dan Filipina.

Kapal KM Sea Dragon Tarawa disebut berangkat dari wilayah perairan Andaman-Nicobar dan melintasi rute Out Port Limited (OPL) sebelum ditangkap saat menuju utara perairan Karimun.

Dalam pengungkapan ini, BNN juga menetapkan Dewi Astuti, warga negara Indonesia asal Jawa Timur, sebagai otak di balik pengiriman sabu 2 ton tersebut.

Dewi disebut berperan sebagai pengendali sekaligus perekrut kurir dan kini masuk daftar buron BNN.

"Keempat WNI yang diamankan memiliki hubungan dengan Dewi Astuti, dan kini berada di jaringan internasional Golden Triangle," ujar Marthinus.

BNN menduga Dewi saat ini berada di sekitar wilayah Kamboja dan terus melakukan pencarian bersama Badan Intelijen Negara (BIN).

"Kami bekerja sama dengan BIN untuk mencari Dewi Astuti di Kamboja dan sekitarnya," tambahnya.

Selain Dewi Astuti, BNN juga mengungkap peran Chancai, warga negara Thailand, yang diduga kuat sebagai pengendali utama dari luar negeri.

Ia kini telah masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) internasional dan telah dikeluarkan red notice oleh otoritas Thailand.

"Chancai merupakan WN Thailand yang juga menjadi buronan di negaranya. Kini telah dikeluarkan red notice dan masuk DPO Internasional," jelas Marthinus.

BNN tengah menyelidiki keterkaitan antara KM Sea Dragon Tarawa dengan KM Aungtoetoe 99, kapal lain yang sebelumnya diamankan oleh TNI AL karena membawa 1,2 ton kokain dan 700 kilogram sabu.

"Jawaban saya bisa iya, bisa juga tidak. Kami masih harus melihat struktur kimia narkoba masing-masing. Seperti yang saya jelaskan sebelumnya, kami tengah melakukan uji laboratorium untuk melihat kesamaan atau perbedaan drug signature," tutur Marthinus.

 

Baca juga: Rusia Rugi Rp114 Triliun akibat 41 Pesawat Militer Dihancurkan Ukraina

Baca juga: Wow Serasa Punya ChatGPT Pribadi di HP! Aplikasi AI Edge Gallery Google Ini Bisa Jalan Offline

Baca juga: Kenapa Suka Sama Saudara Kandung? Ini Kata dr Boyke soal Inses, Faktor Psikopat hingga Dibully

Sebagian artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Otak Penyelundupan 2 Ton Sabu Dari Ponorogo, Dewi Astutik Dikenali di Desanya Tetapi Punya Nama Lain

 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved