Kesehatan

Jangan Remehkan! Vape Sekali Pakai Terbukti Lebih Beracun daripada Rokok Jenis Lain, Ini Dampaknya

Jenis rokok elektrik ini mirip dengan vape isi ulang, tetapi dirancang khusus untuk digunakan satu kali hingga habis.

Editor: Faisal Zamzami
Tibanna79
BAHAYA VAPE - Cairan vape atau rokok elektrik dapat mengandung berbagai jenis bahan kimia, yang terdiri dari nikotin, perasa dan pelarut. Bahan kimia dalam cairan vape dapat beracun bagi tubuh. Bahkan bisa menyebabkan diabetes. 

SERAMBINEWS.COM - Saat ini, rokok beredar dalam beragam bentuk.

Jenis-jenisnya pun semakin bervariasi, mulai dari rokok tradisional hingga rokok elektrik atau vape yang kian digemari. 

Bahkan, kini mulai beredar vape sekali pakai di tengah masyarakat.

Jenis rokok elektrik ini mirip dengan vape isi ulang, tetapi dirancang khusus untuk digunakan satu kali hingga habis.

Vape sekali pakai dapat ditemui di minimarket dengan berbagai rasa.

Aksesnya pun hampir serupa dengan rokok tembakau karena diletakkan di etalase yang sama.

Namun jika dibandingkan mana yang lebih berbahaya, vape sekali pakai ternyata lebih "beracun" dibanding jenis rokok lainnya.  

Sebuah studi terbaru dari University of California, Davis (UC Davis) yang dipublikasikan dalam jurnal ACS Central Science tahun 2025 mengungkapkan, rokok elektrik sekali pakai mengandung kadar logam berat yang tinggi bahkan sejak awal pemakaian.  

Dalam beberapa kasus, kandungan logam berat seperti timbal (Pb) melampaui ambang batas risiko yang telah ditetapkan.

Baca juga: Peran Jonathan Frizzy di Balik Kasus Vape Obat Keras, Kendalikan Barang, Naikkan Harga 3 Kali Lipat

Lantas, bagaimana penjelasan mengenai kandungan racun di dalam vape? 

Vape sekali pakai menghasilkan logam berbahaya

Seperti pada vape isi ulang, vape sekali pakai juga menghasilkan logam dari uap yang dibentuk oleh elemen panas di dalamnya.  

Pada penelitian sebelumnya, vape isi ulang menunjukkan bahwa elemen pemanas dapat melepaskan logam.  

Ketika cartridge dihirup oleh pengguna, elemen panas akan melepas logam seperti Nikel (Ni) dan Kromium (Cr) ke dalam uap.

Dengan menghirup logam-logam tersebut, risikonya dikaitkan dengan kanker, gangguan pernapasan, dan kerusakan saraf.  

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved