Kesehatan

Bongkar Rahasia Kenapa Diet Tak Pernah Berhasil? dr Zaidul Akbar: Hal Ini Bisa Jadi Penyebab Utama

Kegagalan tersebut bukan hanya soal pola makan, tapi juga dipengaruhi oleh cara kita menggunakan perasaan dan pikiran secara berlebihan.

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Amirullah
YouTube Zaidul Akbar Official
Dr Zaidul Akbar, dokter sekaligus pendakwah mengungkap alasan kenapa program diet yang dijalankan oleh seseorang sulit berhasil, Selasa (8/7/2025). 

SERAMBINEWS.COM - Kenapa diet tak pernah berhasil? Mungkin pertanyaan inilah yang sering muncul ketika Anda sudah menjalankan program diet, tapi angka di timbangan berat badan tak kunjung turun.

Banyak orang mengalami kegagalan dalam menjalankan diet meskipun sudah berusaha keras, mayoritas dari merka lantas bertanya-tanya, kenapa diet tak pernah berhasil?

Pertanyaan kenapa diet tak pernah berhasil kini dijawab langsung oleh ahli kesehatan sekaligus pendakwah, dr Zaidul Akbar

Menurut dr Zaidul Akbar, kegagalan tersebut bukan hanya soal pola makan, tapi juga dipengaruhi oleh cara kita menggunakan perasaan dan pikiran secara berlebihan.

Apa faktor sebenarnya yang membuat diet sulit berhasil? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

Dikutip Serambinews.com dari knaal YouTube resminya, Selasa (9/7/2025), dalam penjelasannya, dr Zaidul Akbar menegaskan bahwa terlalu banyak mengandalkan rasa justru bisa membuat usaha diet mentok dan tidak membuahkan hasil.

Baca juga: Ciptaan Allah yang Berkhasiat : dr Zaidul Akbar Ungkap Herbal Pedas Khasiatnya Buang Lendir di Tubuh

“Ketika ada orang terlalu berlebihan menggunakan rasa, maka akan mentok. Percayalah kalau Anda atau seseorang terlalu berlebihan menggunakan rasa, nanti akan kena batunya,” ujarnya.

Beliau menjelaskan bahwa dalam konteks iman, melihat konsekuensi hukuman syariat adalah cara untuk meningkatkan iman dan menyeimbangkan rasa.

Hal ini kemudian bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari agar tidak berlebihan dalam menggunakan perasaan.

Namun, dr Zaidul Akbar juga mengingatkan bahwa terlalu banyak memakai akal dalam mengatur diet juga tidak sehat.

Misalnya, bagi orang yang ingin menurunkan berat badan tapi setiap hari terus-terusan menimbang berat badan, hal ini justru bisa membuat stres dan meningkatkan nafsu makan.

“Stres itu butuh karbohidrat untuk mengakomodir stresnya,” katanya.

Baca juga: Rahasia Rempah Pengusir Lendir & Dahak, Dr Zaidul Akbar : Apalagi Kerja di RS Wajib Makan Ini

Karbohidrat, seperti gula atau madu, adalah sumber tenaga cepat yang dibutuhkan tubuh saat stres.

Pesan penting dari dr Zaidul Akbar adalah agar kita tidak terlalu banyak menggunakan rasa maupun akal secara berlebihan.

Dengan menjaga keseimbangan antara keduanya, hidup dan diet akan berjalan lebih lancar dan tenang.

Dr Zaidul Akbar Ungkap Bahaya Gorengan: Kalori Naik 4 Kali Lipat, Gula dan Tepung Itu Sumber Lemak

Konsumsi gorengan sudah menjadi bagian dari kebiasaan makan masyarakat Indonesia.

Namun, dr Zaidul Akbar kembali mengingatkan pentingnya mengurangi, bahkan menghentikan konsumsi makanan yang digoreng demi kesehatan tubuh, khususnya bagi penderita diabetes.

Dalam sebuah ceramah kesehatannya, dr Zaidul Akbar menjelaskan bahwa salah satu penyebab utama penyakit diabetes adalah konsumsi berlebihan terhadap gula olahan dan tepung yang sering kali disajikan dalam bentuk gorengan.

Baca juga: Jangan Langsung Makan Nasi! dr Zaidul Akbar Ungkap Rahasia Dahsyat di Balik Makan Sayur Duluan

“Saya gak makan daging, saya gak makan lemak, tapi tiap hari tepung berlebihan, gula berlebihan, itu sumber lemak itu,” ujar dr Zaidul Akbar dikutip Serambinews.com dari kanal YouTube resminya, Jumat (27/6/2025)..

Menurut dr Zaidul Akbar, lemak dalam tubuh tidak hanya berasal dari makanan berlemak, tapi juga dari gula yang diolah tubuh menjadi lemak.

Apalagi, jika gula dan tepung itu dimasak menggunakan minyak goreng biasa, risikonya semakin besar.

“Lemak kita itu sumbernya dua: dari lemak itu sendiri dan dari gula. Dan catat, lemak yang tidak baik itu contohnya dari minyak goreng,” sambungnya.

Kalori Gorengan Bisa Naik 4 Kali Lipat

Dr Zaidul Akbar juga membeberkan fakta mengejutkan soal kalori pada makanan yang digoreng.

Ia membandingkan kentang kukus dan kentang goreng (french fries) dalam jumlah yang sama.

“Kalau kentang dikukus, kalorinya sekitar 90. Tapi kalau digoreng, bisa naik jadi 200-an. Itu naik hampir 2–4 kali lipat,” jelasnya.

Oleh karena itu, ia menyarankan masyarakat untuk mulai disiplin tidak mengonsumsi gorengan setiap hari.

Alternatifnya, makanan bisa disangrai, dikukus, atau dimasak menggunakan minyak yang lebih sehat seperti minyak kelapa, ghee, atau minyak zaitun jika memungkinkan.

“Kalau tetap ingin menggoreng, ganti minyak gorengnya.  Minimal pakai minyak kelapa. Atau kalau tidak, disangrai saja, jangan sering-sering digoreng,” katanya.

Dengan pola makan yang lebih sehat dan sadar terhadap jenis pengolahan makanan, dr Zaidul percaya masyarakat bisa mencegah berbagai penyakit metabolik seperti diabetes, obesitas hingga penyakit jantung.

(Serambinews.com/Firdha Ustin)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved