Perang Gaza

Penyesalan Tentara Israel Terlibat di Perang Gaza: Saya Ambil Bagian Dalam Sesuatu yang Buruk

"Saya merasa seperti saya telah mengambil bagian dalam sesuatu yang buruk, dan saya perlu melawannya dengan sesuatu yang baik yang saya lakukan...

Editor: Nurul Hayati
Thumnail Youtube
Hamas rilis wajah tentara IDF tegang ketakutan sebelum perang di Gaza. PBB menyebutkan bahwa banyak tentara Israel muda yang kini mengalami gangguan psikologis hingga akhirnya buka suara dan menyesal ambil bagian dalam perang di Gaza. 

"Saya merasa seperti saya telah mengambil bagian dalam sesuatu yang buruk, dan saya perlu melawannya dengan sesuatu yang baik yang saya lakukan, dengan berbicara, karena saya sangat terganggu dengan apa yang saya ambil dan masih saya ambil bagian, sebagai seorang prajurit dan warga negara di negara ini," katanya.  "Saya pikir perang adalah... hal yang sangat buruk yang terjadi pada kami, dan pada orang Palestina, dan saya pikir ini harus diakhiri," tegasnya.

SERAMBINEWS.COM - Pelapor khusus Dewan Hak Asasi Manusia PBB untuk wilayah Palestina, Francesca Albanese menyatakan sejumlah prajurit muda IDF telah mengalami kerusakan psikologis.

Ia mengatakan kepada The World with Yalda Hakim bahwa "banyak" anak muda yang berjuang di Gaza "dihantui oleh apa yang mereka lihat, apa yang mereka lakukan".

"Ini tidak masuk akal," kata Albanese.

"Ini bukan perang, ini serangan terhadap warga sipil dan ini menyebabkan perpecahan di antara banyak warga sipil," lanjutnya.

"Seperti yang terungkap dari kesaksian prajurit tersebut, terutama yang termuda di antara para prajurit telah yakin bahwa ini adalah bentuk patriotisme, membela Israel dan masyarakat Israel dari musuh yang tidak terlihat namun sangat kuat, yaitu Hamas."

"Tapi masalahnya adalah mereka datang untuk menghadapi kenyataan di tengah reruntuhan Gaza," tegas Alabnese.

Berada di Gaza, ucap Albanese, mungkin pertama kalinya tentara Israel menyadari hal ini.

Albanese juga menyebut para prajurit muda tidak memahami hal tersebut karena keterikatan mereka untuk menjadi bagian dari IDF.

"Itulah sebabnya mereka rusak secara psikologis," ucap Albanese.

EVAKUASI TENTARA IDF - Para petugas medis militer pasukan pendudukan Israel (IDF) mengevakuasi dua tentara Israel yang terluka dalam serangan sergapan kelompok pembebasan Palestina, Brigade al-Qassam, sayap militer Hamas, di Jabalia, Gaza Utara, Jumat (27/12/2024)
EVAKUASI TENTARA IDF - Para petugas medis militer pasukan pendudukan Israel (IDF) mengevakuasi dua tentara Israel yang terluka dalam serangan sergapan kelompok pembebasan Palestina, Brigade al-Qassam, sayap militer Hamas, di Jabalia, Gaza Utara, Jumat (27/12/2024) (khaberni/tangkap layar)

Baca juga: Perang 12 Hari, Presiden Iran Sebut Tentara IDF Mau Bunuh Diri, Ungkap Netanyahu Punya Misi Rahasia

Beberapa waktu yang lalu, seorang prajurit cadangan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengungkapkan fakta terbaru soal perang di Gaza.

Prajurit muda IDF itu mengatakan bahwa unitnya sering diperintahkan untuk menembak siapa pun yang memasuki area zona terlarang.

Perintah itu tanpa mempedulikan apakah mereka menimbulkan ancaman, sebuah praktik yang menurutnya mengakibatkan warga sipil tewas di tempat mereka jatuh.

 "Kami memiliki wilayah di mana kami berada, dan perintahnya adalah: siapa pun yang masuk ke dalam harus mati," ungkapnya secara anonim kepada Sky News.

"Jika mereka ada di dalam, mereka berbahaya dan Anda harus membunuh mereka. Tidak peduli siapa pun orangnya," ujarnya lagi.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved