Kupi Beungoh
Aba Yunus Woyla Santri Perintis Dayah BUDI Lamno
Aba Yunus pergi bersama Abu Zainol Pasie Aceh, seorang teman seperjalanan yang juga memiliki semangat yang sama dalam belajar
Yakni, Ujong Muloh, Keude Unga, Mukhan, Meudang Ghon, Kuala Kereung Ateuh, Meunasah Teungoh, Ceunamprong, Meunasah Tutong, Meunasah Rayeuk, Jangeut, Babah Dua, Alue Mie, Teumareum.
Dan dari ketigabelas gampong itulah, sejarah dibentangkan. Dari lorong-lorong sunyi meunasah Jangeut, dari tapak kaki yang menyusuri jalanan tanah, dari ransel lusuh berisi kitab dan harapan lahirlah generasi yang membawa cahaya ilmu ke kampung-kampung.
Al-maghfurlah Aba Yunus bukan hanya nama. Ia adalah saksi. Ia adalah pelaku. Iya, Aba datang bahkan ketika Dayah Budi belum ada nama.
Bahkan bangunan pun belum berwujud, Ia adalah penanda bahwa Woyla pernah memulai sesuatu yang besar di tanah Lamno dengan sepeda tua, tekad, dan restu ulama.
Dan kini, ketika cahaya ilmu dari Lamno menyinari kembali kampung-kampung di Woyla, kita tahu siapa yang dahulu menyalakan suluh pertamanya. Terima Kasih Aba, Beuluah Kubu Aba Kami...!
*) PENULIS adalah Ketua Umum ISAD, Wakil Pimpinan Dayah Darul Ihsan Abu Krueng Kalee, Pengamat Bumoe Singet dan Tim Formatur Kurikulum Dayah Aceh.
KUPI BEUNGOH adalah rubrik opini pembaca Serambinews.com. Setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis.
Baca Artikel KUPI BEUNGOH Lainnya di SINI
Kemudahan Tanpa Tantangan, Jalan Sunyi Menuju Kemunduran Bangsa |
![]() |
---|
Memaknai Kurikulum Cinta dalam Proses Pembelajaran di MTs Harapan Bangsa Aceh Barat |
![]() |
---|
Haul Ke-1 Tu Sop Jeunieb - Warisan Keberanian, Keterbukaan, dan Cinta tak Henti pada Aceh |
![]() |
---|
Bank Syariah Lebih Mahal: Salah Akad atau Salah Praktik? |
![]() |
---|
Ketika Guru Besar Kedokteran Bersatu untuk Indonesia Sehat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.