Kemensos Sudah Setop Bansos untuk 228.048 Penerima yang Terbukti Main Judi Online
PPATK mencatat sebanyak 603.999 keluarga penerima manfaat (KPM) terindikasi sedang atau pernah bermain judi online.
Sementara itu, Ketua Tim Humas PPATK, M. Natsir, menjelaskan bahwa berdasarkan data tahun 2024, terdapat sekitar 28,4 juta Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang menerima bansos. Dari angka itu, 9,7 juta NIK terindikasi bermain judi online.
“Dari 9,7 juta NIK pemain judi online, terdapat 571.410 NIK yang juga merupakan penerima bansos,” ujar Natsir dalam keterangan resmi, Senin (7/7/2025).
Ia menambahkan, dari para pelaku tersebut, tercatat terjadi sekitar 7,5 juta kali transaksi judi online dengan total deposit nyaris mencapai Rp 1 triliun.
“Dan itu baru dari satu bank saja. Jika terus ditelusuri, angkanya bisa lebih besar,” ungkapnya.
Natsir menegaskan, kasus ini bukan lagi penyimpangan administratif, melainkan sudah merupakan penyalahgunaan sistem bantuan negara untuk aktivitas ilegal.
Gus Ipul menyatakan bahwa pemerintah tidak akan tinggal diam.
Kemensos kini bekerja sama lebih erat dengan PPATK untuk melakukan pemutakhiran data penerima bansos agar tidak ada lagi penyalahgunaan.
Ia juga menyoroti pentingnya menggunakan data tunggal dari Badan Pusat Statistik (BPS) untuk memastikan akurasi dan ketepatan sasaran bantuan sosial.
“Kami sudah menggunakan data tunggal dari BPS. Namun, tetap perlu evaluasi berkala karena ada dinamika sosial yang berubah cepat,” jelasnya.
Baca juga: Alhamdulillah, Bansos BPNT Tahap 3 Bulan Juli 2025 Segera Cair, Buruan Cek Daftar Penerima
Pemerintah Diingatkan Pentingnya Validasi Data
Anggota Komisi VIII DPR Maman Imanul Haq menekankan pentingnya validasi data agar penyaluran bantuan sosial (bansos) tepat sasaran.
Validasi data juga penting dalam merespon indikasi penerima bansos yang bermain judi online (judol). Jelasnya, ia mengapresiasi langkah cepat pemerintah yang akan mencoret pemain judi online dari penerima bansos.
"Ini menunjukkan bahwa Pemerintah tidak memberi ruang bagi pelaku judi untuk menerima bansos. Namun, sekali lagi saya minta agar Kementerian Sosial memastikan validasi data sebelum mencoret nama penerima bansos yang diduga terlibat dalam judi online," ujar Maman dalam keterangannya, Selasa (22/7/2025).
Maman juga mengapresiasi Kementerian Sosial (Kemensos) yang berkoordinasi dengan Badan Pusat Statistik (BPS) dalam menindaklanjuti temuan yang mengindikasikan penerima bansos bermain judi online.
Bupati Safaruddin Instruksikan Dinsos Abdya Verifikasi Data Penerima Bansos yang Terdeteksi Judol |
![]() |
---|
Bupati Abdya Safaruddin: Pengusulan Data Penerima Bansos Harus Transparan |
![]() |
---|
Soal Penyaluran Bansos, Pemerintah Gampong Guhang Abdya Lakukan Pendataan Lewat Musdes |
![]() |
---|
Ini 39 Variabel yang Digunakan Petugas Saat Melakukan Ground Check DTSEN |
![]() |
---|
Mantan Pendamping Desa di Abdya Ungkap Penyebab Bansos tidak Tepat Sasaran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.