Konflik Thailand Vs Kamboja
Perang Thailand-Kamboja Meletus, Pengamat Sebut AS dan China Dalangnya
Fahmi, mengungkapkan Amerika Serikat dan China di balik adu tembak antara Kamboja dan Thailand di wilayah perbatasan.
Fahmi, mengungkap Amerika Serikat dan China di balik adu tembak antara Kamboja dan Thailand di wilayah perbatasan.
SERAMBINEWS.COM - Hingga kini, pertempuran Thailan melawan Kamboja dilaporkan telah menewaskan belasan korban, mayoritas merupakan warga sipil.
Menurut Pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi, konflik antara dua negara anggota ASEAN ini berpotensi berlangsung lama, meski kecil kemungkinan akan menyebar ke negara ASEAN lainnya.
Ia menekankan bahwa konflik Thailand–Kamboja bukanlah hal baru.
Sengketa perbatasan di sekitar Kuil Preah Vihear telah lama menjadi sumber ketegangan.
Namun, eskalasi kali ini dinilai berbeda karena terjadi dalam konteks geopolitik yang lebih tajam.
"Kamboja makin dekat dengan Tiongkok, sementara Thailand sejak lama punya hubungan pertahanan yang kuat dengan Amerika Serikat. Ketika dua negara dengan orientasi strategis berseberangan terlibat konflik, maka risiko proxy politics meningkat," ujar Fahmi kepada Tribunnews.com pada Jumat (25/7/2025).
Fahmi, mengungkap Amerika Serikat dan China di balik adu tembak antara Kamboja dan Thailand di wilayah perbatasan.
Diketahui, pada Kamis (24/7/2025), terjadi pertempuran antara militer Thailand dan Kamboja di sekitar Kuil Ta Moan Thom dan Prasat Ta Muen Thom, yang terletak di Provinsi Surin, Thailand, dan berbatasan langsung dengan Provinsi Preah Vihear, Kamboja.
Wilayah ini merupakan zona sengketa lama antara kedua negara, terutama terkait klaim atas situs-situs bersejarah peninggalan Kekaisaran Khmer.
Bentrokan juga meluas ke titik lain seperti Ta Krabey, Phnom Khmao, dan Distrik Kab Choeng di Thailand.
Wilayah ini dikenal sebagai bagian dari Segitiga Zamrud, titik pertemuan antara Thailand, Kamboja, dan Laos, yang kerap menjadi titik panas konflik geopolitik.

Baca juga: Genderang Perang Ditabuh, Kamboja Lancarkan Bom, Thailand Balas Tembakan
AS dan China di Balik Baku Tembak Kamboja dan Thailand
Konflik Thailand–Kamboja bukan sekadar sengketa perbatasan, tetapi juga mencerminkan ketegangan geopolitik antara dua kekuatan besar: AS dan China.
Keduanya berperan secara langsung maupun tidak langsung dalam membentuk dinamika konflik, yang berpotensi mengganggu stabilitas ASEAN secara keseluruhan.
Fakta China: Sekutu Dekat Kamboja
Kedekatan Strategis
Kamboja dikenal sebagai mitra dekat China, terutama dalam investasi infrastruktur dan kerja sama militer di pangkalan Ream.
Sikap Resmi
China menyatakan keprihatinan dan menyerukan penyelesaian damai melalui dialog. Meski mengklaim netral, Beijing tetap memainkan peran konstruktif dalam meredakan konflik3.
Motif Geopolitik
China berpotensi memanfaatkan konflik ini untuk memperkuat pengaruhnya di Asia Tenggara, termasuk melalui mediasi atau dukungan logistik terselubung.
Amerika Serikat: Mitra Pertahanan Thailand
Hubungan Militer
Thailand memiliki hubungan pertahanan yang kuat dengan AS, termasuk kerja sama pelatihan dan pengadaan senjata.
Respons Diplomatik
Kedutaan Besar AS di Bangkok mengeluarkan peringatan kepada warga Amerika di wilayah perbatasan dan mendukung langkah evakuasi oleh pemerintah Thailand.
Dilema Strategis
AS menghadapi dilema antara menjaga stabilitas kawasan dan mempertahankan pengaruhnya di tengah meningkatnya kedekatan China dengan Kamboja.
Ia memperingatkan bahwa jika konflik tidak segera diredam secara diplomatik, bukan tidak mungkin akan berlangsung berkepanjangan dan membuka celah bagi intervensi terselubung dari aktor eksternal.
Hal ini berpotensi merusak stabilitas jangka panjang ASEAN dan memperburuk fragmentasi politik regional.
Fahmi juga menyoroti bahwa konflik ini terjadi di tengah kondisi kawasan yang belum sepenuhnya pulih dari tekanan ekonomi global dan dampak konflik eksternal seperti perang di Ukraina dan ketegangan di Laut China Selatan.
"Konflik bilateral seperti ini punya efek riak terhadap kerja sama ekonomi, konektivitas darat, dan bahkan solidaritas kawasan. Maka yang dipertaruhkan bukan hanya hubungan dua negara, tapi juga kohesi ASEAN secara keseluruhan," tambahnya.
Baca juga: Makin Memanas, Kedubes Thailand Minta Warganya Angkat Kaki dari Kamboja
Respons Internasional: AS dan China Angkat Bicara
China dan Amerika Serikat telah menyampaikan respons resmi terkait konflik tersebut.
Melansir kantor berita Xinhua, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Guo Jiakun, menyatakan keprihatinan atas konflik dan berharap kedua negara menyelesaikan perselisihan melalui dialog dan konsultasi.
Guo menegaskan bahwa Thailand dan Kamboja adalah negara tetangga bersahabat bagi Tiongkok dan anggota penting ASEAN.
Ia menyebut bahwa hubungan bertetangga yang baik dan penanganan perbedaan secara tepat merupakan kepentingan jangka panjang kedua pihak.
"Tiongkok mengambil sikap adil dan tidak memihak, terus mendorong perundingan perdamaian dengan caranya sendiri, dan memainkan peran konstruktif dalam meredakan situasi," ujar Guo.
Sementara itu, Bangkok Post melaporkan bahwa Kedutaan Besar AS di Bangkok telah mengeluarkan peringatan kepada warga Amerika yang tinggal di sekitar perbatasan Thailand–Kamboja untuk tetap waspada dan mengikuti arahan otoritas keamanan Thailand.
Kedubes AS juga melaporkan bahwa konflik melibatkan roket dan senjata artileri dari militer kedua negara.
Pemerintah Thailand telah memerintahkan evakuasi warga dari provinsi terdampak, termasuk Surin, Ubon Ratchathani, Si Sa Ket, dan Buriram.
"Warga AS diimbau menjauhi wilayah terdampak dan mengikuti perkembangan informasi dari sumber resmi," tulis Kedubes AS.
Dalam pengumuman tersebut, pemerintah AS menyebut situasi masih belum menentu. Otoritas Thailand mengonfirmasi 12 korban tewas, terdiri dari 11 warga sipil dan satu prajurit, serta sedikitnya 30 orang terluka.
Jumlah korban diperkirakan masih bisa bertambah seiring berlanjutnya upaya penyelamatan darurat.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Analisa Pengamat Ungkap AS–China di Balik Konflik Perbatasan Thailand dan Kamboja,
Baca juga: Perang Pecah di Perbatasan, 60 Ribu Warga Thailand dan Kamboja Mengungsi
Konflik Thailand Vs Kamboja
perbatasan Thailand dan Kamboja
Amerika Serikat
China
pengamat
Thailand
Kamboja
Serambinews.com
Serambi Indonesia
Genderang Perang Ditabuh, Kamboja Lancarkan Bom, Thailand Balas Tembakan |
![]() |
---|
Hari Kedua Perang Thailand-Kamboja: Serangan Masih Berlangsung, 15 Tewas, 100 Ribu Warga Mengungsi |
![]() |
---|
Konflik Thailand-Kamboja Meningkat, Artileri Berat dan Roket Dikerahkan di Hari ke-2, 16 Orang Tewas |
![]() |
---|
Konflik Thailand Vs Kamboja Hari Kedua-2 Kian Brutal, Libatkan Alat Berat, Baku Tembak Masih Terjadi |
![]() |
---|
Makin Memanas, Kedubes Thailand Minta Warganya Angkat Kaki dari Kamboja |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.