Liputan Eksklusif Aceh
Psikolog UIN Ar Raniry Banda Aceh Sebut Bulyying dan Kekerasan Antar Pelajar Disebabkan Budaya Diam
Dosen Psikologi UIN Ar-Raniry, Iyulen Pebry Zuanny S.Psi, M.Psi, menerangkan Aceh Timur menjadi salah satu wilayah dengan tingkat pelaporan kasus ya
Penulis: Maulidi Alfata | Editor: Mursal Ismail
Dalam pergaulan, anak terkadang merasa harus melakukan kekerasan untuk menunjukkan dominasi atau popularitas di antara teman-temannya.
Selain itu kurangnya pendidikan moral dan sosial di rumah maupun di sekolah membuat anak tidak memahami batasan perilaku yang baik.
Prilaku itu juga bisa dipengaruhi oleh masalah psikologis anak, beberapa anak memiliki gangguan emosi, trauma masa kecil, atau gangguan perilaku (conduct disorder) yang mendorong mereka melakukan kekerasan.
Iyulen menyoroti dampak fatal apabila tindak kekerasan dan bullying terhadap anak tidak ditangani baik secara hukum maupun damai, dampaknya sangat berbahaya.
Ada lima bahaya utama yang mengintai para korban bullying dan kekerasan ini terutama korban berisiko mengalami gangguan psikologis seperti PTSD (Post-Traumatic Stress Disorder), depresi, kecemasan, dan rendah diri seumur hidup.
Pelaku yang tidak mendapatkan pembinaan yang tepat berpotensi besar untuk terus melakukan kekerasan hingga dewasa, bahkan menurunkannya kepada generasi berikutnya.
"Ketika kasus tidak ditangani, masyarakat dapat menganggap kekerasan sebagai hal yang lumrah.
Hal ini menciptakan lingkungan yang tidak aman dan membuat anak-anak lain berisiko menjadi korban atau pelaku," jelasnya.
Ia menekankan pentingnya untuk berani bersuara. Anak harus berani melaporkan setiap kekerasan yang dialami kepada guru, orang tua, atau pihak lain yang dipercaya.
Dan untuk orang tua harus bisa menjadi pendengar yang empatik dan tidak menghakimi sangat krusial.
"Berikan dukungan emosional, ciptakan rasa aman, dan ajarkan cara menyelesaikan konflik tanpa kekerasan," pungkasnya.
Selain itu, orang tua juga perlu mengawasi penggunaan media dan pergaulan anak, serta menanamkan pendidikan karakter sejak dini.
Kasus Pemukulan Pelajar di Aceh Timur Masih dalam Penyelidikan, Diduga Karena Utang
Seperti diberitakan sebelumnya, kasus kekerasan dan penganiayaan melibatkan siswa berseragam Sekolah Menengah Atas (SMA) putih abu-abu di Aceh Timur, yang terjadi pada 19 Mei 2025 lalu belum menunjukkan perkembangan terbaru.
Sejauh ini, kasus itu masih diselidiki oleh Sat Reskrim Polres Aceh Timur.
Jamaah Millah Abraham Ditangkap Warga karena Satu dari Tiga Pria Kabur Sebelum Pembaiatan |
![]() |
---|
Ini Cerita OJK soal Pertimbangan Luluskan Fadhil Ilyas Dkk Pengurus Bank Aceh hingga ‘PR’ ke Depan |
![]() |
---|
GeRAK Minta Dirut Baru Jadikan Bank Aceh 'Bapak Angkat' Bagi Masyarakat |
![]() |
---|
KADIN Minta Bank Aceh Jadi Motor Penggerak Wirausaha Rakyat |
![]() |
---|
Muhammadiyah Minta Bank Aceh Fokus Pembiayaan Produktif, Dikelola Profesional,Bukan Kepentingan Elit |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.