Pojok Humam Hamid

Netanyahu dan Gaza City: Ketika Jalan Pulang dan Jalan Keluar Terkunci

Ini akan menjadi perang yang lama, melelahkan, penuh jebakan, dan pada akhirnya bisa membuat Israel terperangkap dalam “labirin” yang dbangun sendiri.

Editor: Zaenal
For Serambinews
Prof. Dr. Ahmad Humam Hamid, MA, Sosiolog dan Guru Besar Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. 

Di Tel Aviv, pemerintah menyebutnya “zona aman.” 

Di PBB, diplomat menyebutnya “pendudukan.” 

Kata yang dipilih tergantung siapa yang berbicara--dan siapa yang akan membayar harganya.

Bahkan di Israel sendiri, suara skeptis tak bisa lagi dibungkam. 

Kepala Staf IDF- tentara Israel, Eyal Zamir, memberi peringatan yang terdengar seperti pesan terselubung. 

Ia mengingatkan, menaklukkan Gaza bukanlah operasi “masuk, pukul, lalu keluar.” 

Ini akan menjadi perang yang lama, melelahkan, penuh jebakan, dan pada akhirnya bisa membuat Israel terperangkap dalam “labirin” yang dbangun sendiri. 

“Labirin” yang menguras anggaran, merusak reputasi, dan menggerus dukungan internasional yang kini sudah rapuh.

Baca juga: VIDEO - Panas! Ben Gvir Dipermalukan Warga Israel dengan Teriakan Kriminal Dan Teroris

Kehancuran tatanan hukum internasional

Dari luar, gelombang kritik datang dari segala arah. 

PBB mengecam, Jerman dan Prancis mengkhawatirkan kehancuran tatanan hukum internasional.

Turki dan Mesir memperingatkan  potensi bahaya kawasan. 

Media internasional, dari The Guardian hingga The New York Times, menyebutnya “resep untuk perang tanpa akhir.”

Namun di Washington, peta reaksinya lebih rumit. 

Ada yang diam, ada yang setengah menyetujui. 

Donald Trump, yang sudah memposisikan diri sebagai pemain besar di Timur Tengah, tampak melihat peluang lain. 

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved