SERAMBINEWS.COM - Hari ini 8 September 2020, tepat 16 tahun lalu, tepatnya pada 8 September 2004 adalah hari berkabung bagi perjuangan Gerakan Aceh Merdeka (GAM).
8 September 2004 adalah hari berkabung bagi Gerakan Aceh Merdeka (GAM) karena satu pejuang GAM di wilayah Peureulak, Aceh Timur syahid.
Beliau adalah Ishak Daud, seorang tokoh yang dikenal sebagai Panglima GAM Wilayah Peureulak.
Ishak Daud syahid dalam satu pertempuran hebat dengan prajurit TNI di kawasan Babah Krueng, Peureulak Timur, Aceh Timur.
Syahid dengan penuh luka tembak di bagian kepala dan dada.
Istri Ishak Daud, Cut Rostina, kala itu juga ikut mengikuti sang suami Ishak Daud menghadap Sang Ilahi.
Kala itu Ishak Daud dikepung oleh pasukan TNI dan terlibat kontak senjata.
• Paguyuban Mahasiswa Ziarah ke Makam Ishak Daud dan Sultan Peureulak di Aceh Timur
• Ishak Daud Sang Fenomenal, Pernah Ditenggelamkam di Laut, Memimpin Gerilya GAM Hingga Akhir Hayatnya
• Kisah Panglima GAM Ishak Daud, Pernah Jemput Apa Karya dengan Speed Boat di Laut
Suasana berubah mencekam, awan tidak terlihat cerah ditambah dengan suara ledakan dari moncong senjata, membuat hati berdegup mengkhawatirkan nyawa.
Ia bersama istri Cut Rostina, dan tiga pengawal setianya menghadapi situasi sulit.
Ishak Daud bersama istri dan tiga orang pengawal dikepung saat dalam perjalanan melalui hutan rimba dari Tualang menuju Tapaktuan, Aceh Selatan.
Keberadaan Ishak Daud, istri dan tiga pengawalnya sudah diketahui aparat.
Tiba-tiba rombongan terkejut dengan kehadiran aparat, bagai memberikan hadiah karena lama tidak jumpa, aparat melepaskan tembakan dari senjata yang selalu dibawa.
Udara terasa lebih pengap. dengan butiran peluru melejit antara pohon-pohon dan membuat banyak bekas pada pepohonan.
Kondisi sulit dan mendebarkan, para pengawal meminta Ishak Daud mundur dan menyelamatkan diri.
Namun, karena jiwa keberanian dan tidak takutnya, ia memilih tetap bertahan, bersama tiga pengawalnya, saling balas membalas hadiah berupa peluru dengan aparat.
• Ishak Daud, Sosok Panglima GAM yang Taat, Dielukan Bak Aktor Hollywood
• Detik-detik Terakhir Panglima GAM Ishak Daud Tertembak, Istrinya Ikut Syahid dalam Kondisi Hamil
Seorang istri yang sangat setia, Cut Rostina bahkan tidak bergerak menjauhi suaminya sedang mempertaruhkan hidup mati mereka.
Cut Rostina memilih berada di samping suaminya, kemudian salah satu pengawal Ishak Daud terkena tembakan.
Jiwa pemimpinnya dengan sendirinya muncul, Ishak Daud tanpa memikirkan kondisi, masih berusaha menyelamatkan pengawalnya dengan mendekatinya.
Naas, ketika sedang mendekat, sebutir peluru melesat tepat terkena dahinya, sehingga Ishak Daud terdiam di tempat dengan cucuran darah mengalir membasuh wajahnya.
Ia tidak sadarkan diri dan dinyatakan syahid dalam pertempuran.
Momen tersebut adalah momen perpisahan Cut Rostina dengan suami tercinta.
Ia setia pada suami, meski keadaan sangat membuat dirinya ketakutan, namun karena kepercayaannya pada suami, ia tetap berada di sisi suami sampai suami menghembuskan nafas terakhir di depan matanya.
• Hari Ini 15 Tahun Lalu, Panglima GAM Ishak Daud Meninggal Dalam Perang di Peureulak
Setelah kontak senjata berakhir, suasana perlahan-lahan menimbulkan duka berkepanjangan, Cut Rostina juga ditemukan dalam keadaan meninggal dengan bekas luka tembak.
Dua pengawal lainnya juga ditemukan dalam keadaan meninggal.
Cut Rostina meninggal dalam keadaan mengandung buah hati.
Berita meninggalnya bak petir menyambar, seperti hembusan angin terdengar pada warga, Aceh heboh, Aceh berkabung, sang panglima meninggal dengan luka tembak tepat di kepala dan dadanya.
Pun dengan istri, Cut Rostina, meninggal mendampingi sang jenderal.
Pertempuran tersebut membuat Ishak Daud telah tiada secara fisik, namun ingatan tentang perjuangannya tetap selalu dikenang oleh orang-orang yang mengenalnya.
Seluruh gerilyawan GAM berduka. Empat hari kemudian GAM secara resmi mengumumkan syahidnya Ishak Daud.
Ishak Dauh dikenal sebagai Panglima GAM yang amat dihormati, dan disegani.
Nama Lengkap : Ishak Daud
Lahir : 12 Januari 1960
Tempat Lahir : Blanggeulumpang, Aceh Timur, Aceh.
Meninggal : 8 September 2004 (44 Tahun) (Serambinews.com/Syamsul Azman)
• Mantan Pengacara Ishak Daud Raih Gelar Doktor Ilmu Hukum
• Ketua DPRD Lebak Meninggal saat Nginap di Hotel, Teman Wanita Sempat Minta Bantuan, Ini Kronologinya
• UIN dan Dinas Perpustakaan Nagan Raya Bahas Trend Perpustakaan di Era Digital