Luar Negeri

Militer dan Polisi Myanmar Ancam dan Takuti Pengunjuk Rasa Melalui TikTok

Penulis: Agus Ramadhan
Editor: Mursal Ismail
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Polisi berlari menuju pengunjuk rasa untuk membubarkan demonstrasi yang menentang kudeta militer di Yangon pada 3 Maret 2021.

"Saya akan menembak di wajah sialan Anda dan saya akan menggunakan peluru sungguhan," katanya.

"Saya akan berpatroli di seluruh kota malam ini dan saya akan menembak siapa pun yang saya lihat. Jika Anda ingin menjadi militer, saya akan memenuhi keinginan Anda," sambungnya.

Namun, pengguna tersebut tidak dihubungi.

Sementara itu pria berseragam lainnya yang muncul di video TikTok.

Ketika dilakukan penelusuran oleh Reuters, ada lebih dari puluhan  video di mana pria berseragam mengacungkan senjata ke kamera.

Baca juga: Sosok Gadis 19 Tahun Tewas Ditembak di Kepala oleh Militer Myanmar, Ribuan Pelayat Hadiri Pemakaman

Baca juga: 18 Pendemo Tewas Ditembak di Myanmar, Disebut Hari Terkelam Sejak Kudeta Militer 

Mereka mengancam akan melukai pengunjuk rasa yang menyerukan pembatalan kudeta dan pembebasan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi.

Beberapa video telah dilihat puluhan ribu kali.

Beberapa video ada yang menggunakan tagar, yang berkaitan dengan selebriti AS.

Aplikasi TikTok telah mengalami peningkatan unduhan yang pesat setelah militer melarang Facebook bulan lalu. 

Pengunduhan itu masuk dalam 20 aplikasi yang paling banyak diunduh di Myanmar.

Aplikasi itu juga menjadi populer di kalangan aktivis muda, dengan tagar protes #SaveMyanmar mencapai 805 juta tayangan.

Baca juga: Ini Para Jenderal Myanmar yang Kena Sanksi Amerika Serikat Akibat Kudeta Militer 

Baca juga: Dinilai Dukung Diktator, Ratusan Demonstran Myanmar Mengutuk Indonesia: Berhenti Negosiasi!

Facebook, yang tetap populer di Myanmar meskipun ada larangan, telah memperketat pengawasan kontennya sejak dituduh membantu mengipasi kekejaman terhadap minoritas Muslim Rohingya pada tahun 2017.

Peneliti seperti Htaike mengatakan mereka yakin militer sekarang berusaha untuk mengembangkan kehadirannya di platform lain. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)

Baca Juga Lainnya:

Baca juga: Video Ayah Penggal Kepala Putrinya Berusia 17 Tahun, Pelaku Bawa Kepalanya ke Kantor Polisi

Baca juga: Bupati Bireuen Ingatkan SKPK, Pembangunan tidak Boleh Merusak Lingkungan

Baca juga: Mobil Kamera Google Street Menangkap Gambar ‘Pembunuhan’ Menggunakan Cangkul Batu, Ini Faktanya

Baca juga: Ikan Asin Tidak Dibuang Kotoran Perutnya, Apakah Seluruh Dagingnya Jadi Najis? Begini Penjelasan UAS

Berita Terkini