SERAMBINEWS.COM - Tak banyak yang berubah dari Hendra Supardi. Caranya berjalan, bicara dan sikapnya masih sama seperti dulu. Santun, ramah, sederhana dan hati-hati.
Hendra bahkan masih menjadi penggemar setia klub sepak bola profesional di Liga Inggris, Chelsea, yang peformanya dalam beberapa musim ini kian merosot.
Saya kenal Hendra dari sejak mahasiswa, sekitar 24 tahun lalu.
Hendra kuliah di Jurusan Syariah Muamalah IAIN (sekarang UIN) Ar-Raniry, sementara saya di Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Syiah Kuala.
Kebetulan, teman sekamarnya bernama Zahlul, merupakan sahabat kecil saya di Lhoksukon, Aceh Utara. Saya sering main ke tempat kos mereka di kawasan Prada, Banda Aceh.
Komunikasi kami terputus ketika Hendra menyelesaikan kuliahnya tahun 2004, sebelum musibah gempa dan tsunami.
Saya bahkan nyaris kehilangan jejak sampai kemudian saya ketahui dia sudah dilantik sebagai salah satu direktur di Bank Aceh dan sempat menjadi Plt Direktur Utama (Dirut) Bank Aceh.
Menurut Safriadi, teman kuliahnya yang kini menjadi kolega saya di kantor, begitu lulus kuliah, Hendra langsung diterima bekerja di Bank Aceh.
Baca juga: USK Sediakan Kuota 35 Persen Mahasiswa Baru Jalur Mandiri
Baca juga: Sosok Kolonel Agus Surya Dharmawan Tipu Warga Rp 7,7 Miliar, Dipecat dan Divonis 27 Bulan Penjara
Perjalanan karirnya di Bank Aceh tergolong cepat. Dari pegawai biasa tahun 2004, secara bertahap ia akhirnya berhasil menduduki sejumlah jabatan penting.
Antara lain Pemimpin Cabang Samudera Lhokseumawe (2015-2017), Pemimpin Cabang Bireuen (2017-2021).
Berikutnya Pemimpin Cabang Banda Aceh (2021-2023), Pemimpin Cabang Utama (2023) dan Direktur Dana dan Jasa (2024).
Setelah sekian lama, Selasa (22/4/2025) menjelang siang tadi kami bertemu kembali dalam suasana ngopi pagi, sambal bernostalgia mengenang masa-masa puluhan tahun silam.
Terus terang, ini merupakan inisiatif saya.
Selain untuk merajut silaturrahmi yang cukup lama terputus, juga untuk mengali informasi tentang kemelut kepemimpinan yang terjadi di Bank Aceh.
Kita ketahui bersama, Bank Aceh saat ini tengah menjadi sorotan menyusul kekosongan tampuk kepemimpinan yang terjadi di bank daerah tersebut.
Bank Aceh dikabarkan sedang mengalami kemelut kepemimpinan, seakan-akan ada pihak-pihak yang saling berebut kekuasaan.
Baca juga: VIDEO - Warga Bireuen Ditemukan Meninggal di Areal Persawahan
Baca juga: Aceh Rugi Rp 372 Miliar per Tahun Gegara Ekspor CPO Lewat Provinsi Lain
Lalu apakah benar demikian?
Sambil menghela nafas dalam-dalam, Hendra mengaku bahwa ia sangat tak nyaman dengan isu yang beredar tersebut, karena akan berdampak tidak baik bagi bank.
Secara pribadi, Hendra mengaku sebenarnya tidak merasa bersaing dengan siapapun.
Baik sebagai plt dirut maupun untuk menduduki posisi dirut defenitif.
"Terus terang Yos, saya tak pernah menyangka bisa menjadi salah satu direktur di Bank Aceh,"
"Apalagi menjadi plt, itu sama sekali jauh dari perkiraan saya," tambahnya.
Menurut Hendra, sebenarnya kondisi dan situasilah yang memaksa dirinya sempat menjadi Plt Dirut Bank Aceh.
"Benar-benar nggak nyaman saya. Waktu dan tenaga benar-benar habis untuk pekerjaan,"
"Waktu saya untuk anak-anak dan keluarga jauh sekali berkurang," ungkapnya.
Baca juga: Pemerintah Aceh Terus Berupaya Mengusahakan Penambahan Kuota Haji dan Optimalisasi Bandara SIM
Baca juga: Gaji ke-13 PNS 2025 Cair Bulan Juni, Berikut Rincian Besaran Gaji dan Tunjangan yang Akan Diterima
Jika bisa memilih, ayah empat anak ini mengaku ingin fokus pada jabatannya sebagai Direktur Dana dan Jasa.
Demikian juga untuk Direktur Utama, Hendra mengaku sama sekali tidak memiliki ambisi untuk menduduki jabatan puncak tersebut.
Itu sebabnya ia memutuskan tidak ikut dalam penjaringan Dirut Bank Aceh beberapa waktu lalu.
"Termasuk untuk penjaringan dirut ke depan, saya pastikan saya juga tidak ikut,"
"Jadi saya tidak merasa bersaing dengan siapa pun," tukasnya.
Alumni Jeumala Amal ini mengaku sudah mantab memutuskan untuk tidak ikut dalam penjaringan dirut Bank Aceh.
Hendra merasa usianya masih sangat muda dan juga baru setahun menjabat sebagai direksi, masih sangat minim dengan pengalaman.
"Untuk saat ini, saya benar-benar tidak ada ambisi menjadi dirut Bank Aceh," tegas Hendra Supardi.
Baca juga: Harimau Terkam Ternak Warga, Kapolsek Serbajadi Aceh Timur Imbau Warga Waspada
Baca juga: Terbongkar! 7 Produk Makanan Bersertifikat Halal Ternyata Mengandung Babi, Ini Daftarnya
Harapkan Kekompakan
Kepada seluruh jajaran Bank Aceh, Hendra berharap agar menjaga kekompakan dan tidak terpengaruh dengan isu-isu yang berkembang di luar.
Hendra memastikan, tak lama lagi masalah kekosongan dirut ini akan selesai.
Siapa pun yang terpilih, dia berharap seluruh jajaran Bank Aceh bisa mendukung penuh, sehingga bank bisa semakin maju dan berkembang, bekerja maksimal melayani masyarakat.(*)