Jurnalisme Warga
Dari Aceh ke Panggung Nasional: Kisah Ismail Rasyid Membangun Trans Continent
Ismail Rasyid, pengusaha nasional asal Aceh yang kini menjabat sebagai Owner sekaligus Presiden Direktur PT Trans Continent (ROYAL GROUP)
Ia juga dikenal gesit mengambil keputusan.
“Kalau terlalu lama menimbang, kesempatan bisa hilang. Tapi keputusan cepat harus lahir dari pengetahuan yang cukup,” ucapnya.
Totalitas dalam Membangun Bisnis
Ismail mendirikan PT Trans Continent pada November 2003 dengan visi membangun perusahaan logistik berkelas dunia.
Bernaung di bawah bendera Royal Group, Trans Continent bergerak di bidang Multimoda Transport, Logistic & Supply Chain.
Fokus bisnisnya meliputi industri pertambangan, perminyakan, energi dan general project, hingga perdagangan domestik dan internasional.
Kini, Trans Continent memiliki 24 cabang dari barat hingga ke timur Indonesia, termasuk di Aceh, serta tiga cabang luar negeri di Australia, Malaysia dan Filipina, dengan jaringan mitra di lebih dari 80 negara.
Kesuksesan itu tidak datang dengan mudah.
Ismail kerap mengorbankan waktu istirahat.
“Bisnis itu ibarat mengendalikan kapal di tengah badai.
Kalau kapten lengah sedikit saja, kapal bisa karam, dan kalau di darat seperti kita mendayung sepeda.
“Terlalu laju kita cepat lelah dan collaps dan jika berhenti juga bisa jatuh. Jadi harus ada keseimbangan dan menyesuaikan akselerasi dan kemampuan,” tegasnya.
Di bawah kepemimpinan Bang Is, Trans Continent tumbuh bukan sekadar mengejar profit, melainkan membangun kepercayaan, integritas, dan keberlanjutan.
Cinta Ilmu di Tengah Kesibukan
Namun, bagi Ismail, pencapaian itu bukanlah garis akhir, melainkan batu loncatan menuju tahap berikutnya.
Ia kini tercatat sebagai mahasiswa Program Doktor Manajemen Logistik di Institut Transportasi dan Logistik Trisakti sejak 2023.
Pilihan ini bukanlah kebetulan, melainkan kelanjutan dari jejak akademiknya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.