Jurnalisme Warga

Dari Aceh ke Panggung Nasional: Kisah Ismail Rasyid Membangun Trans Continent

Ismail Rasyid, pengusaha nasional asal Aceh yang kini menjabat sebagai Owner sekaligus Presiden Direktur PT Trans Continent (ROYAL GROUP)

Editor: Zaenal
For Serambinews.com
Ismail Rasyid SE, M.MTr, pengusaha nasional asal Aceh yang merupakan owner sekaligus Presiden Direktur PT Trans Continent (ROYAL GROUP), Perusahaan Multimoda Transport dan Logistics terkemuka yang memiliki jaringan global. 

Peran ini menegaskan komitmen Bang Ismail untuk terus berkontribusi dalam pengembangan pendidikan tinggi, khususnya bagi almamaternya, sekaligus memastikan bahwa nilai-nilai kepemimpinan, integritas, dan kebangsaan yang ia yakini dapat ditularkan kepada generasi penerus.

Baca juga: Trans Continent Buka Kantor Cabang Ke-23 di Sulawesi Tengah, Resmi Jadi Tenant di KEK Palu

Aktivis Sosial dan Budaya

Kesuksesan tidak membuatnya lupa pada akar budaya.

Sebagai Wakil Ketua Umum Pengurus Pusat Taman Iskandar Muda (PP TIM), Paguyuban Aceh yang berpusat di Ibu Kota Negara Indonesia, Jakarta.

Ia aktif mendorong kegiatan sosial dan budaya Aceh di perantauan.

Melalui peran ini, Ismail berupaya menjaga identitas Aceh tetap hidup di tengah masyarakat diaspora, sembari memperkuat solidaritas dan rasa kebersamaan di antara sesama perantau.

Komitmennya untuk memajukan komunitas Aceh juga ia wujudkan dengan memprakarsai Aceh Business Forum, sebuah wadah kolaborasi antar-pengusaha Aceh.

Forum ini tidak hanya mempererat jejaring bisnis, tetapi juga menjadi sarana strategis untuk meningkatkan kontribusi diaspora dalam mendorong pembangunan daerah.

Dengan cara ini, Bang Is menghadirkan keseimbangan antara penguatan ekonomi dan pelestarian budaya.

Selain itu, ia tak pernah absen mendukung berbagai kegiatan seni dan budaya, mulai dari festival kuliner Aceh hingga ajang kesenian yang memperkenalkan khazanah budaya daerah ke kancah nasional.

“Budaya adalah identitas kita. Kalau kita tinggalkan, kita kehilangan akar,” ujarnya penuh keyakinan.

Lebih kanjut Bang Is juga seorang aktivis pengabdi sosial yang sigap dan penuh empati.

Berbagai peristiwa kebencanaan selalu ia respon cepat dengan menurunkan bantuan untuk meringankan beban korban.

Saat gempa Pidie, misalnya, ia menghadirkan rumah sakit mobile untuk menangani para penyintas. Bnag Is mengorganisir rekan-rekannya dengan cepat dan tepat sasaran, memastikan bantuan benar-benar sampai kepada korban bencana yang membutuhkan perhatian.

Tak hanya di bidang sosial, Ismail juga seorang seniman.

Bang Is peka terhadap lingkungan, menghargai kemanusiaan, dan mengekspresikannya melalui karya.

Mars perusahaan yang ditulisnya sendiri menjadi penyemangat karyawan Trans Continent.

Di sisi lain, ia juga penikmat musik klasik dan latin.

Dedikasi Bang Ismail tidak berhenti pada lingkup sosial-budaya.

Dalam Pemerintahan, Ia juga dipercaya sebagai tenaga ahli Pj Bupati Aceh Timur (Amrullah Muhammad Ridha) dalam bidang inovasi dan daya saing daerah.

Peran ini semakin menegaskan kapasitasnya sebagai pemimpin yang mampu menjembatani dunia usaha, pemerintahan, dan masyarakat, sekaligus mendorong lahirnya gagasan-gagasan kreatif untuk memajukan daerah.

Lebih jauh lagi, jejak pengabdiannya juga tampak dalam dunia pendidikan.

Ia pernah memimpin Ikatan Alumni Universitas Syiah Kuala (USK) selama dua periode berturut-turut dengan masa jabatan total sepuluh tahun.

Masa kepemimpinan yang panjang itu menjadi bukti nyata dedikasi Ismail dalam membangun jejaring alumni, memperkuat peran almamater, dan memastikan kontribusi alumni USK terus hadir bagi bangsa dan daerah.

Filosofi Hidup: Belajar dari Hal Baru

Ismail Rasyid tidak pernah berhenti belajar.

Setiap pengalaman baru ia jadikan guru. Dunia yang terus berubah, katanya, menuntut manusia selalu adaptif.

“Bisnis, teknologi, bahkan pola pikir orang pun berubah. Kalau kita berhenti belajar, kita akan tertinggal,” ujarnya.

Keterbukaannya membuatnya luwes bergaul dengan siapa saja, dari pejabat tinggi hingga masyarakat kecil.

Rendah hati adalah ciri khas yang membuatnya dihormati.

Selain itu, Bang Is juga memiliki kecintaan pada dunia menulis. B

aginya, menulis adalah cara untuk merangkum pemikiran, mengabadikan pengalaman, dan berbagi inspirasi dengan orang lain.

Melalui tulisan, ia menemukan ruang refleksi yang menajamkan logika sekaligus memperhalus rasa.

Kebiasaan menulis inilah yang membuatnya semakin peka terhadap dinamika kehidupan, baik dalam bisnis, sosial, maupun budaya.

Baca juga: Ismail Rasyid Beli Ratusan Anak Sapi untuk Penggemukan di Gorontalo, Jika Sukses Diterapkan di Aceh

Dari Aceh untuk Indonesia

Perjalanan Ismail Rasyid adalah kisah inspiratif seorang anak Aceh yang menembus panggung nasional bahkan internasional.

Ia membuktikan bahwa pengusaha dari daerah mampu bersaing di level global, tanpa meninggalkan budaya dan identitasnya.

Dari ruang rapat Trans Continent hingga panggung akademik, dari forum bisnis hingga festival budaya, ia hadir sebagai sosok multidimensi: pengusaha visioner, akademisi, aktivis sosial, sekaligus penjaga budaya Aceh.

Ismail Rasyid adalah cermin bahwa kesuksesan sejati bukan sekadar soal harta dan jabatan, melainkan tentang konsistensi, pembelajaran tanpa henti, serta kepedulian pada masyarakat dan budaya.

“Yang terpenting dalam hidup adalah bermanfaat bagi orang lain. Itu yang selalu saya pegang,” pungkasnya.

Profil Singkat

Nama Lengkap: Ismail Rasyid, S.E., M.MTr

Lahir: Aceh, 3 Juli 1968

Jabatan: Owner & Presiden Direktur PT Trans Continent (Royal Group)

Istri: Erni Molisa

Anak: 1. Jibril Gibran

           2. Syifa Aulia

Pendidikan:

Kandidat Doktor Management Logistik (ITL Trisakti, 2023)
Kandidat Doktor Ilmu Pemerintahan (IPDN Jakarta, 2024)
Magister Manajemen Transportasi (Cum Laude, ITL Trisakti, 2021)
Alumni Lemhannas – PPSA XXIII (Tahun 2021)
Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala (1993)
 

Organisasi:
1.     Anggota Majelis Wali Amanat Universitas Syiah Kuala (2023 – 2028)

2.     Dewan Pakar Ikatan Cendikiawan Muslim Se Indonesia (ICMI) (2021-2026)

3.     Tenaga Ahli Bupati Aceh Timur Bidang Inovasi dan Daya Saing Daerah 2024

4.     Wakil Ketua Umum PPTIM (2022-2026)

5.     Pemrakarsa Aceh Business Forum  (2023)

6.     Ketua Ikatan Alumni Universitas Syiah Kuala di Jakarta (2014 – 2024)

7.     Lemhanas PPSA 23 (2021)

Jejaring Bisnis:

19 cabang di Indonesia, 2 cabang luar negeri (Australia & Filipina), mitra di 80 negara

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved